Part 9

29 8 0
                                    

Author POV

Setelah makan malam bersama, Leo berpamitan untuk pulang kepada Syakira dan Jack. Jenner yang mengantar Leo hingga ke ruang tamu —lebih tepatnya paksaan Syakira— untuk menunggu taxi yang telah dipesan datang. Sejujurnya Leo gelisah bagaimana caranya memberi ini. Hingga akhirnya Ia mendapatkan ide. Leo berdiri meninggalkan Jenner yang duduk di sofa dan menuju kedepan pintu berwarna merah maroon. Jenner yang melihat sikap Leo hanya mengernyitkan dahi dan mengangkat bahu tak peduli.

Samar-samar Jenner mendengar Leo berbicara kepada seseorang didepan pintu sana. Ia mempertajam pendengarannya dan dapat mendengar walau hanya sedikit.

"Iya, 50 tangkai mawar merah muda. Iya. Sekarang. Iya. Saya transfer sekarang. Iya. 10 menit ya. Jangan lupa kartu tadi diselipkan. Terima kasih." Jawab Leo dengan menggangguk-anggukkan kepalanya. Jenner semakin mengernyitkan dahi nya. Bingung. Yah, kata itu mewakili pikiran Jenner sekrang.

'50 tangkai? Mawar merah muda? Itu bunga kesukaanku! Apa bunga itu buat gue?' Batin Jenner dengan percaya diri, namun segera Ia tepis pikiran tersebut saat Leo berjalan mendekatinya sambil mengetik di layar handphone nya.

"Gue pulang dulu ya, by. Taxi nya udah dateng. Jangan lupa langsung cuci kaki terus tidur. Bye, by." Ucap Leo berpamit kepada Jenner. Ia mengacak acak rambut tengah Jenner. Jenner bergidik ngeri mendengar sebutan 'by'.

"Jijik gue, lo manggil pake sebutan itu. Yaya, yaudah sana pulang." Usir Jenner sambil membuka pintu merah maroon yang tadi sempat ditutup oleh Leo. Ujung bibir Leo terangkat keatas dan segera menaiki taxi yang sudah terparkir didepannya.

Setelah memastika taxi yang Leo tumpangi tidak terlihat lagi, Jenner masuk kedalam rumahnya. Saat ingin menaiki anak tangga, bel rumahnya berbunyi kembali. Siapa yang  bertamu malam malam seperti ini? Apakah Leo kembali lagi? Tapi ada apa? Pertanyaan itu memenuhi pikiran Jenner. Ia segera menuju pintu itu kembali.

"Iya? Mencari siapa ya?" Tanya Jenner saat melihat lelaki dengan membawa keranjang bunga berbentuk tabung dan memakai pakaian seperti jasa kurir pengantar barang. Orang tersebut mengelurakan secarik kertas dari dalam sakunya.

"Apakah mbak bernama Beril Elvarette?" Tanya orang itu dan kali ini mengeluarkan bolpoinnya dari dalam saku. Terdapat tulisan 'Masion Des Fluerus' di dada kanannya. Bukannya itu toko bunga yang mahal? Perasaan aku gak mesen bunga deh. Pikir Jenner saat disodorkan secarik kertas tadi.

"Iyaa saya Beril Elvarette. Emangnya ada apa ya? Dan perasaan saya tidak memesan bunga dari toko anda." Ucap Jenner dengan sesopan mungkin, karena Ia tidak ingin namanya tercemar hanya karena sebuah bunga.

"Memang bukan anda yang memasan, tapi pacar anda, mbak. Ini pesanannya dan silahkan tanda tangan disini mbak." Jawab orang itu dengan menunjuk tempat disamping kiri kertas yang kosong dan bertulis 'Tanda Terima'. Jenner segera menandatangani kertas tersebut dan menyerahkan kembali ke kurir itu.

"Terimakasih karena telah memesan ke toko kami. Dan karena tugas saya sudah selesai, saya izin pergi dan ditunggu pesanannya. Selamat malam." Ucap kurir itu dengan sangat sopan. Ia segera menaiki mobil milik tokonya itu dan menghilang dari halaman rumah Jenner.

Jenner segera masuk kedalam rumahnya dan berlari kecil menuju kamarnya dengan membawa keranjang tabung berisi bunga itu. Sejujurnya Ia masih bingung siapa yang mengirim bunga ini padanya. Setelah sampai dikamar, Jenner segera membuka keranjang itu.

Jenner sangat terkejut saat melihat 50 tangkai bunga mawar merah muda ditata dengan rapih dan diselipkan secarik surat berwarna merah muda pula. Jenner segera mengambil surat dan membacanya.

'Hai babe :)Gue tahu lo pasti jijik pas gue manggil itu ke lo, tapi ya apa lagi, gue suka liat lo marah saat gue manggil itu, gue suka senyum lo, gue suka mata lo, gue suka rambut lo, gue suka poni lucu lo, gue suka sifat lo, dan gue suka semua te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Hai babe :)
Gue tahu lo pasti jijik pas gue manggil itu ke lo, tapi ya apa lagi, gue suka liat lo marah saat gue manggil itu, gue suka senyum lo, gue suka mata lo, gue suka rambut lo, gue suka poni lucu lo, gue suka sifat lo, dan gue suka semua tentang lo.

Gue disini mau minta maaf sekali lagi atas kejadia tadi disekolah, gue gak ada maksud kok sumpah. Maaf yaa. Gue tahu kok maaf doang gak cukup, makannya tadi gue semperin kerumah lo. I'm sorry for the umpteenth time, babe.

Good night babe.
-Nerd boy'

Kedua ujung bibir Jenner terangkat membaca surat dari Leo. Handphone nya bergetar dari dalam saku celana pendek nya. Jenner segera mengambil dan tertera nama Leo yang sedang menelponnya. Ia segera menggeser tombol berwarna hijau.

"Halo. Kenapa telpon malem malem?" Tanya Jenner dengan nada jutek. Sesungguhnya Jenner sangat menyukai kejutan Leo ini.

"Hai babe. Jutek amat dah. Ya apa suka gak sama kejutan yang gue kasih ke lo?" Tanya Leo disebrang sana yang sedang duduk di tepi ranjangnya.

"Kejutan apaan? Orang gue daritadi dikamar mandi. Ini baru aja gue keluar kamar mandi." Jawab Jenner bohong dengan cekikikan pelan namun masih dapat didengar oleh Leo. Leo tersenyum mendengar cekikikan wanita yang sangat Ia sayangi tersebut.

"Lo gak pinter bohong, Ber. Gue tahu kok lo udah dapet pesenannya. Dan gue harap lo suka sama itu. Karena setahu gue lo suka warna biru pastel sama merah muda. Berhubung gak ada mawar warna biru pastel, jadi gue beliin lo mawar merah muda. Dirawat yaa and I'm sorry for umpteenth time, babe. Cuci kaki terus tidur yaa. Gue udah ngantuk juga. Good night, babe. Sampe ketemu besok." Ucap Leo yang membuat pipi Jenner memerah.

"Yayaya, kaya nya lo udah tahu banyak tentang gue. Oke, good night,too. Oh iya, makasih yaa sama bunganya, gue suka banget. Gue bingung, secara lo kan nerd yang levelnya dibaw— eh, pokoknya gue suka kok sama bunganya." Ucap Jenner terpotong saat menyadari Ia hampir saja mengejek lelaki yang ada di sebrang sana.

"Iyaa gue tahu kok gue gak selevel sama lo. Syukur deh kalo lo emang bener bener suka. Ya udah, cuci kaki terus tidur. Gue matiin yaa, soalnya gue udah ngantuk parah, hehe. Bye babe." Ucap Leo sambil menekankan kata 'babe'. Leo mematikkan telpon dengan sebelah pihak. Ia segera membaringkan badannya dan memandang foto yang terdapat di atas nakas dekat ranjang Leo. Memandang dan mengusap pipi anak kecil perempuan yang sangat cantik. Anak perempuan itu memakai baju berwarna ungu muda, dikuncir kuda dan merangkul bahu anak lelaki disebelahnya. Sepertinya mereka sangat dekat. Yah, mereka sangat dekat tapi itu dulu. Namun, Leo meyakini bahwa dirinya dapat dekat kembali dengan perempuan itu. Perempuan yang selalu WOW dimata Leo, yah, Beril, dia yang selalu mendapat perilaku segalanya dari Leo.

------------------------------------------------

Halooo...

Maaf ya kalo banyak yang typo dan jarang update, soalnya persiapan buat unas, hehe.
#gakadayangnanya

Jangan lupa vote and comment :)

Namaste!

Two Different PersonalitiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang