〰
Aku masih berjalan memutari sekolah ini. Berhubung aku kelas 11 semester terakhir. Aku masih bingung dengan belajarnya sama atau tidak.
Jika ditanya kenapa aku baru masuk kesini jawaban nya hanya satu "aku pingin cepet pindah ke negara ini" oke, lanjut lagi cari kantor guru.
Aku masih juga tak henti"nya berjalan, karena sekolahnya cukup luas. Dan aku melihat ada seorang anak cewek rambut ikal yang duduk di tengah lapangan indor sekolah. Dengan buku" yang mengelilinginya.
Pikiranku entah melayang kemana,tapi aku ingin bahagia disini. Tanpa tekanan apapun.
Wanita yang berada di tengah lapangan indor itu tak kusadari sudah berjalan di depanku dengan setumpuk buku" ditanganya.
Aku hanya memundurkan tubuhku tanpa berkata agar perempuan itu bisa lewat.
Bruuk...
Pasti bisa dibayangkan apa yang terjadi? Wanita itu terjatu dengan buku"nya yang berserakan.
Refleks aku membantunya berdiri dan memunguti buku"nya yang tak lain adalah buku" novel" karya ternama.
"Thaks ya!" Katanya dengan berdiri
"Eh iya, lo pasti ngga bisa bawa! Sini gue bantu" ajakku yang dijawab anggukan olenya
Aku berjalan di belakangnya dengan membawa novel setumpuk yang perkirakan 7 novel yang tak terlalu tebal ini. Sejenak hening, hanya ada suara dentuman sepatu diantara kami
"Eh, kenapa lo jalan di belakang gue? Kayak jongos gue aja! Sini!"
Ajaknya dengan menggerakan dagunya ke samping.Aku berjalan agar sejajar denganya.
Setelah kami berjalan tak terlalu jauh, kami berhenti disebuah ruangan yang penuh dengan buku". Yang pasti ini adalah perpustakaan. Aku menaruh buku" yang kubawa di meja.
"Yaampun dewi! Sorry ya, gue tadi langsung kesini, ngga sempet ke lapangan!" Kata seorang perempuan cantik dengan rambut yang dikuncir kuda itu bisa disebut.
"Santai aja kali fie! Untung ada ini anak yang bisa bantuin gue" jawab perempuan disampingku.
"Kamu siapa? Anak baru ya? Kok ngga pernah lihat?" tanya perempuan yang dipanggil 'fie' itu padaku tentunya.
"Eh, iya. Kenalin, aku Billa!" Kataku menyodorkan tanganku
"Oh, hay! Aku ufie" ucapnya membalas tanganku
"Aku dewi, Sekali lagi thaks ya? Udah bantu gue"
Jadi anak yang jatuh tadi dewi. Dan perempuan cantik itu ufie? Oke, bagus aku sudah memiliki teman disini, setidaknyaa.
"Senang berkenalan dengan kamu bil! Kamu kelas berapa?" Tanya ufie.
"Kelas sebelas. Ini gue lagi cari ruang kepala sekolah, tapi gue kesesat nyasar kesini. Hehe.." jawabku panjang lebar dan dibalas dengan gelengan kedua perempuan didepanku.
"Sama, gue sama ufie kelas 11 kok. Gimana kita anter lo ke ruang kepsek?" Tawar dewi yang mbuatku menggangguk
"yaudah deh! Ayuuk!" Ajak ufie dengan mengamit lenganku dan dewi bersamaan. Begitu ramah mereka disini. Padahal baru kenal beberapa menit yang lalu tapi mereka sudah tak asing denganku.
〰
Aku memasuki ruangan berwarna putih tulang dan ber- ac ini dengan sedikit gugup. Ada bapak" dengan kumis tebal yang memandangku nanar.
"Permisi pak, saya Nabilla anak baru pindahan dari Belanda" aku menjulurkan tanganku dengan seulas seyuman yang mengembang.
"Oooh, kamu Nabilla cucu dari pratama group ya? Wah...wah. sudah gadis yaa" jawabnya yang ku balas dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
ChickLitAku terlalu terbawa perasaan, atau kamu memang cinta denganku? Berawal dari tatap lalu jatuh ke hati. Membuatku enggan untuk bersanding denganmu. Dengan kamu yang begitu sempurna dimata ku Sampul:@dewifith✖