〰
Hari ini pertama aku sekolah untuk kelas XII Semester awal, aku sudah siap untuk berangkat. Segala tetek bengek peralatan sekolah juga sudah dipersiapkan.
Aku tak mau lagi mengecewakan Bonyok, Sebentar lagi akan ada SMPTN membuatku mau tidak mau harus berusaha sekuat mungkin untuk memperbaiki Raport-Raport ku yang seperti Roll Coaster.
Seperti biasa, aku berangkat mengenakan Blackblack kesayangan mengutari Ibu kota yang lumayan masih sepi karena aku berangkat lumayan pagi, dan juga dikarenakan hari ini akan ada upacara.
Setelah sampai di parkiran aku memakirkanya. Parkiran lumayan sepi. namun, Motor Ufie dan Dewi sudah tertata apik. Mereka memang berangkat selalu pagi.
Tak jarang semua orang mengatai mereka kembar, entaah dari mana. Namun menurutku taada yang kembar dari mereka. Mereka juga sejoi yang slalu bersama. Berangat dan pulang sekolah pun mereka bersama.
Setelah melihat papan bahwa aku pindan kekelas Reguler, Aku sekelas bersama Dewi. Dan takkalah mengejutkan adalah bersama Hesti dan Nanda. Apakah mereka juga sepertiku?
"Kita sekelas men!" Seseorang menepuk bahuku pelan. Dan membuat ku menoleh kearahnya mendapati Dewi Dan Ufie Terseyum penuh arti.
"Yaiyalah, kitakan preen!" Balasku.
"Yaudah lah ya, yuk kelapangan. Bentar lagi bakalan upacara!" Sambung Ufie.
Kami pun berjalan menyusuri sekola dengan tawaan yang melanda, menuju lapangan upacara dengan suka duka. Pasalnya taakan adalagi kakak kelas yang melihatnya dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya.
Setelah sampai ke lapangan. Kami berhamburan masuk kedalam barisan kelas masing-masing. Aku dan dewi memilih tempat yang strategis yaitu barisan nomer dua dari depan.
Upacara dimulai, dan matahari juga semakin terik, aku yang sudah kehausan hanya mendengus beberapa kali. Namun, ini sudah sampai do'a dan sebentar lagi akan selesai membuatku sedikit lega.
"Untuk para siswa dan siswi baru SMA Jaya Baya mamasuki lapangan"
"Wi, ada MOS emang?" Aku menyikut dewi yang sedang menatap kearah grombolan siswa baru.
"Iyadeh kayaknya buat anak kelas 10 yang baru" balasnya namun tetap saja matanya mengarah kebarisan beralan yang ada didepan.
Mataku juga sama, aku juga tak mau kalah untuk melihat siapa saha jejeran adik" baru ini. Mungkin saja ada yang cocok.
"Astagaa!" Pekik nanda dengan suara gemuruhnya membuatku bergidik dan menoleh kearahnya tepat di belakangku.
"Brisik, lo kenapa sih nda?" Tanyaku dengan nada seringai.
Tak kunjung menjawabku ia malah menggigit kuku jarinya dan masih mengarah kepada barisan yang berjalan di depan.
Ada yang pake baju udah kekecilan,ada yang masih pendek,ada juga yang culun banyak lah pkonya. "Gaada yang ganteng nih, semua sama aja. Masih keren ar..." ucapanku terpotong saat salahsatu murid kelas 10 lewat baris paling belakang
Maniss..
"gila,itu siapa? Diabetes ini gua!" Aku histeris. Sumpah diam manis bet. Penghen gue gebet! Anjrit!
"Iya, yang belakang kan?" Sambung hesti.
Aku mengangguk antusias.
"Eh, tadi ada yang mirip topeng! Yatuhan.. gue mimpi apansih semalem? Bisa aja tuhan kasih potokopian topeng ke gue. Cukup atu aja bang! Aye kaga tahan!" Nanda semakin menjadi-jadi teriakannya membuat ku dan dewi menoleh kearahnya.
"Cabe, diem!" Tegurku yabg mendapat cemberut darinya.
"Emang ada yang mirip sama topeng? Mana coba?" Tanya dewi membuatku mrlirik ke arah nanda.
Masa iya pacar nanda yang akrab dipanggil topeng itu punya kembaran? Emang nanda tuh cantik. Tapi kalo foto suka cabe-cabean gitu. Makanya gue marahin dia dan manggil dia cabe.
"Udah kelewat kali wi! Lo sih kelamaan!" Seru nanda tak terima.
"Udah ah, masih gantengan yang tadi itu. Ih, gatahan deh pengen cubit dia!" Entah kena angin apa sekarang aku jingkrak-jingkrak tak karuan.
"Udah, ayo masuk kelas!" Ajak dewi dan membuat kami semua balik kekelas kita yang baru.
〰
Aku sedang berada di depan kelas. Duduk dibangku yang tersedia di depan kelas. Sekarang jam surgawinya anak-anak karena jam istirahat.
Aku melahap sar* roti coklat yang tinggal setengah. Menikmatinya dengan lahap. Nanda,dewi,hesti lagi di kantin mbak dasun di bagian lokal belakang sekolah. Karena aku malas ikut mereka. Aku memilih makan roti dewi yang dia bawa dari rumah.
Lapangan basket hari ini ga terlalu rame sama anak kelas 11 biasanya arga dan temen-temenya nongol buat main basket atau apalah itu. Tapi hari ini sepi, lapangan basket juga basah karena terkena hujan semalam mungkin.
Pandanganku beredar kearah gerombolan laki-laki. Mencari-cari sosok yang sangat kucari-cari dan kudamba-dambakan itu. Namun, nihil.
Tak mau lebih merasa berbaper-baper ria. Lebih baik kuhabiskan roti ini lalu kembali kekelas.
Saat aku berdiri dari tempatku, dan melap bekas yang ada di bibirku terkena coklat. Namun, lelaki yang sangat? Mirip dengan topeng itu berjalan didepanku dan terseyum penuh arti.
Dan satu lagi, ia memeberi hormat kearahku. Tekankan kata hormat.
Dan ia memberikan ku seyuma smirk
Aku yang bingung hanya kelabakan ngalor ngidul denganya. Benar-benar mirip dengan topeng. Apa yang dimaksut nanda itu dia?
Bomat dah.. siapa lo siapa gue dah!
Aku menggeleng lalu melenggang memasuki kelas. Karena semua udah ngumpul. Kita mulai kumpul" bareng dan cerita-cerita ga karuan.
"Li jadi daftar bimbel ga? Gue mau ndaftar nih. Suruh bimbel sama nyokap" kata dewi yang sekarang ia menatapku dengan tanya.
"Ya jadi, kali aja ada ngaruh ke otak udang gue. Lo atur aja kapan kita daftar dan jadualnya kapan aja. Gue siap!" Jawabku.
"Sip! Ntar gue kabarin lo lagi! Kayaknya ntar sore gue kesana. Barengan inez juga" sambung dewi.
"Yaudah, lo share aja alamatnya. Ntar gue nyusul!" Balasku yang di jawab jempol jari dewi.
〰
Sore ini benar- benar terjadi. Kami berempat.. aku,inez,dewi,amel pergi daftar bimbel. Aku ditemani mama karin sesekali hanya melihatnya san kembali memainkan game tsum-tsum.
"Les seminggu 2× bisa nulis tambahan juga ya makasih" kata mba-mba itu
〰
Maafkan aku jadi suka
sama kamu!
Faklaah! Sumpah ngaret banget gw, maaf yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbreakable
ChickLitAku terlalu terbawa perasaan, atau kamu memang cinta denganku? Berawal dari tatap lalu jatuh ke hati. Membuatku enggan untuk bersanding denganmu. Dengan kamu yang begitu sempurna dimata ku Sampul:@dewifith✖