Pecinta Alam

45 4 3
                                    

"lo tadi diapain Arga? Hahaha.." ujar dewi yang membuatku membulatkan mataku.

"Apaan sih lo! Tuhkan mulai" aku mendorong tubuhnya hingga ia tersentak.

"Arga tuh emang gitu orangnya.. dia tuh galak!" Benar kata dewi. Aku kok gini banget siih!

"Jangan-jangan. Lo suka arga"

Dmn...

Aku harus apa?..

"kok lo ngga jawab? Lo suka kan?"tanya dewi membuatku sangat bingung.

"Eh.. anu.."kenapa gue gugup sih. Ih!

"Tuhkan iya! Tenang-tenang gue gak ember kok! Asaaaalll...??"

"Asal apa?" Aku menatap matanya.

"Traktir gue baso! Heheheh" jawabnya cengingiran.

"Yaya. Entar deh istirahat. Gue balik ke kelas ya! Mau kerjain PR" ujarku dengan berjalan dari dewi yang duduk di keursi depan kelasnya.

"Okedeh. Gue bakal tutup mulut!" Teriaknya membuatku terseyum.

'Gue? Suka sama? Arga?"

Bomatlaaah. Tapi rasanya capek, capek sakit buat deket sama cowok!

Jangan tanya! Aku memang belum pernah pacaran. Semua hanya dekat denganku. Bukan aku tidak laku. Tapi aku belum menemukan yang tepat. Saat pilihanku jatuh kepada seseorang. Naasnya slalu bertepuk sebelah tangan :'D

Aku sedang berada diperpus dengan ufie, kata ufie. Hari ini pendaftaran anak untuk pecinta alam. Karena anak baru akan diajak untuk camping.

"Jadi lo anak PAL?" Tanyaku menatap ufie yang sibuk menata berkas-berkasnya.

"Iyaa. Mau ikut kamu bil?" Tawar ufie dengan seyum manisnya itu. Jangan tanya lagi! Disini ufie sangat terkenal dengan kecantikan juga kemahirannya dalam tarik suara. Apalagi sifatnya yang baik itu..

Aku berfikir. Aku ingin ikut. Tapi, apakah kakek mengizinkan? Aku jadi malas memikirkannya.

"Ntar gue tanya kakek fie!" Ujarku mengarah pada ufie.

"Okedaah" jawabnya dengan terseyum. Emang pipinya dari karet tu orang! Ngga capek"nya ia terseyum.

30 menit sudah. Dan pendaftaran sudah ditutup. Ufie membereskan berkas-berkasnya yang berserakan.
Aku menatapnya kembali. Begitu indahnya dia. Sangat cantik dan sabar.

"Hay!" Sapa seorang cowok yang lumayan tinggi di depan kami. Sontak yang merasa di sapapun menoleh.

"Hay! Gimana rapatnya? Udah selesai?" Tanya ufie dengan seyum bergairah..

"Udah kok. Kamu baru selesai juga?" Tanyanya balik.

Siapasih pria ini? Dari bagde kelas? Diaaa.. kelas? XII?

"Udah kok. Lumayan banyak sih! Eh. Kenalin ini billa! Temen aku. Dia baru pindah beberapa minggu yang lalu!" Ujarnya membuat pria itu menoleh kearahku.

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang