Awal

25 3 3
                                    

Mendung berganti menjadi sunyi, awan hitam pekat itu membawa suasana yang berbeda. Hari ini adalah bimbel pertamaku akan dimulai.

Aku sudah siap dengan legging hitam yang tak terlalu ketat. Kenapa aku memilih legging? Karena aku tak suka kain celana jeans yaang membuat kaki ku tersa gatal. dan kaos polos marun yang sudah melekat ditubuhku. Rambut yang terkucir satu yang rapi. Tak lupa tas dan buku-buku yang siap ku bawa.

Dewi f :
L dmn? Udh otwe blm?

Nabilla:
Otw.

Menuruni tangga dengan santainya, hari ini rumah sangat sepi. Entah kemana mereka, tapi itu tak membuatku penasaran.

Aku terus berjalan menuju garasi rumah, dan siap berangkat menuju rumah dewi. Semoga, dengan ini aku lebih sibuk, dan tak lagi mengingat-ngingat apa yang sudah terjadi.

Aku melajukan blackblack dengan santai, masih mendung. Namun tak semendung hati ini. Yawalaupun tak dapat diingkari jika setiap detik,menit slalu terpikir oleh arga.

Sesampainya dirumah dewi pun tak lama kemudian dewisudah keluar dengan jeans hitam dan kaos biru tua biasa. Kamipun kembali membelah jalanan ibu kota yang belum terlalu ramai karena jam menujukan pukul 2.

Dijalan kami mengobrol dengan santai, kadang membahas anak kelas dll dewi juga asyik diajak mengobrol, dia juga slalu mengkasih masukan disaat ada yang kurang pada kelas kami.

Saat kami memasuki parkiran pun juga masih sepi karena masih belum jam 3 kurang 15. Aku meliri front ofice yang berada si depan bangunan. Dari kaca bening itu terlihat perempuan berbaju hijau sedang duduk dikursi yang tinggi mirip bar itu.

Setelah memastikan taada yang kurang dan motor sudah terparkir rapi dipojok gerbang. Kami berjalan memasuki Front ofice.

"Hay kak bella, kak dewi kalian bimbel disini?" Tanya gadis berbaju hijau lengkap dengan hijabnya itu mengarah ke kami.

"Eh, fafa. Iyanih" bales dewi dengan girangnya.

"Kak kelas 12 kelasnya dimana ya?" Tanya ku kepada mbak penjaga di FO itu.

"12 ktsp ya? Di gatotkaca nih sma fafa" balas kak asri selaku penjaga Fo.

"Eh, iya mbak. Yuk barengan aja sekalian aku masuk! Tadi dikelas juga ada rafi aja aku nungguin kak churil disini" kata fafa yang beranjak dari duduknya itu.

"Mas gres! Duluan ya!" Kata fafa lagi menatap sosok laki-laki yang sedang duduk menghadap handphone nya dengan serius.

Mendapat jawaban dari lelaki itu lantas fafapun berjalan keluar disusul olehku, kami pun berjalan menyusuri koridor yang sepi.

Terdapat tulisan digantung di pintu sebuah bangunan berwarna coklat bertulis 'gatotkaca' fafa pun menggesernya menampikan kelas yang masih sepi. Dan juga sangat rapi.

Kamipun mencari tempat nomor 2 dari depan. Dan fafa di depan kamu. Tak lama pun kakak pengajar datang dengan mapel biologi.

Keadaan senyap hingga satu persatu murid datang. Termasuk inez juga. Namun ada anak cantik yang sangat elegan. Ia menghampiri fafa, dan membuatnya pindah tempat di belakang disusul perempuan itu.

Aku mengenalnya dari inez, inez selebgram di antara kami. Ia berkata perempuan cantik itu sangat terkenal di instagram. Pos-posant nya pun indah, tak diragukan lagi jika followers nya juga terkenal banyak.

Semua murid pun sudah terkumpul saat guru selesai menuliskan materi. Aku hanya menulisnya, kelas menjadi rusuh saat di barisan belakang berkumpul anak-anak perempuan yang tidak kukenali sama sekali. Di depan ku juga ada santika anak sekolahku. Dan kebetulan satu kelas dengan ku dan dewi.

Aku juga melihat adam,churil namun mereka bersama komplotan masing".

Kelas di bagi menjadi dua bagian, dijalan digunakan sebagai jalan. Sebelah kiri untuk anak perempuan dan kanan untuk anak laki-laki.
Aku juga baru tau aturan nya seperti ini.

Saat jam istirahat pun juga aku,inez,dewi keluar hanya membeli somay dan jus lalu kembali ke kelas.

Saat diparkiran aku melihat adam,churil,fafa dan satu anak laki-laki bertubuh jangkung sedang keluar pada jam istirahat. Tak tau juga mereka kemana. Aku melanjutkan jalanku dengan gontai sesekali mengobrol dengan dewi dan inez.

Pelajaran hari ini begitu melelahkan dan terasa begitu lama. Entah karena mood ku sedang buruk atau bagaimana.

"Nih ya, masak gue kemaren di samperin sama degem yang mirip topeng sih?" Celetuk nanda disela-sela memakan Roti monas nya itu.

"Yang bener aja? Kok bisa?" Tanya hesti yang sibuk mencepol rambutnya.

Aku sekilas hanya mendengar obrolan singkat mereka. Malas jika sudah mengatakanya berlarut-larut.

Aku melirik handphone ku yang sudah jarang kusentuh. Kulihat-lihat line yang sudah hampir tak bernyawa dan menemukan..

Agung added you us a friend

Agung? Agung siapa? Mantan nanda yang jago futsal itu atau? Siapa?
Sebelum aku membuka mulutku dan bertanya kepadanya, ia menjerit histeris "GILA, dunia sempit banget!" Katanya dengan kuah bakso dewi yang tumpah karena gebrakan nanda.

"Bego', tumpah dodol!" Cibir dewi yang mukanya sudah ditekuk dari pagi tadi.

"Yang bener? Itu anaknya? Beda banget?" Tambah hesti namun tak segirang nanda.

"Iya, lo kok ngeyel sih!

Jangan paksa aku,
Untuk mencinta selain untukmu🍃

Dikit banget thor yaampun -_-


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnbreakableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang