6

10.7K 238 30
                                    

Mereka semua datang dan memenuhi rumah Yooji. Joshua sendiri masih bingung dengan masalah ini

"Yooji, kaulah satu-satunya orang yang bisa bicara dengan Hyunyoung! Sampai sekarang dia tidak mau membukakan pintu untuk siapapun"

"Tunggu dulu! Kenapa aku?" Gadis itu benar-benar kebingungan, bahkan segelas airpun tak sempat disajikannya untuk tamu-tamu yang tak diundang itu "Karena kau yang menyebabkan masalah ini terjadi. Jadi kau harus membantu Mingyu, dia sedang dalam keadaan kritis. Kalau saja Hyunyoung menceraikannya bagaimana?" Benar sekali, Dongri lah yang menjadi juru bicara disana

Mingyu dan yang lain hanya mengangguk-angguk "Biarkan saja Hyunyoung menceraikannya!! Lagipula dia yang salahkan! Kenapa harus repot-repot membantu laki-laki brengsek ini!! Biarkan saja dia menerima semuanya" Mereka semua terdiam mendengar ucapan gadis itu "Yaampun Yooji-ah" Seulhee bergerak menuju telinga Yooji

"Kau tahu kan Hyunyoung sedang mengandung?" Bisik Seulhee benar-benar membuat Yooji terkejut "Aku tidak tahu itu!!" Semua orang menghela nafas mendengar ucapan Yooji "Yasudah sekarangkan kau sudah tahu, jadi tolong bujuk dia!" Itu Mingyu, dia merengek memegangi tangan Yooji

"Yak!! Lalu kalau sudah tahu istrimu sedang mengandung kenapa kau masih sempat berselingkuh sih!! Dasar Brengsek!!" Entah kenapa sentakan Yooji itu tak cuma berdampak pada Mingyu, tapi pada semua laki-laki yang ada disana juga. Mereka seperti sedang tersambar petir secara tiba-tiba

"Baiklah, aku juga pasti tidak akan diijinkan masuk oleh Hyunyoung"

"Lalu bagaimana?"

"Ah, bagaimana kalau Minsu atau Saeyoung? Mereka dekatkan dengan Hyunyoung?"

"Iya mereka dekat. Tapi hubungi Minsu saja, aku bisa mati kalau adik iparku itu tahu. Ditambah lagi Ibu mertua, pasti aku akan wafat ditempat!"Curahan hati Mingyu membuat semua orang menggeleng "Oke, kalau begitu aku hubungi Minsu saja. Disuruh kesini dulu atau langsung kesana?"

"Kesini dulu, lagipula Minsu kan tidak tahu dia harus mengatakan apa"

"Baiklah"

**

Jam menunjukan pukul 21:56. Dan Hyunyoung masih menangis diranjangnya, dia menatap testpack yang baru saja digunakannya terus menerus "Rasanya ingin mati sekarang juga!" Ucap gadis itu, sepertinya dia sangat tersakiti

Gadis itu terlihat pucat dan sepertinya dia juga tidak sadar kalau ranjangnya sudah dipenuhi dengan banyak darah sekarang

--

"Apa? Aku tidak tahu kalau Hyunyoung Eonni sedang hamil" Minsu sudah datang, dan dia benar-benar terkejut mendengar kalau kakak iparnya itu menangis dalam keadaan hamil "Maka dari itu aku juga baru tahu!" Tambah Yooji

Gadis dengan seragam sekolahnya itu mengeluarkan tongkat baseball dari tas ranselnya "Sini kau Oppa!! Biar kupukul dirimu!!" Semua orang terkejut melihat kemarahan Minsu "Sudahlah, kami juga sangat ingin menghajarnya. Tapi kita harus buat Hyunyoung tenang dulu, setelah itu baru kita hajar si brengsek itu!"

Mingyu memang sedikit menghela nafas melihat Yooji mencoba menghentikan adiknya. Tapi dia kembali ketakutan saat gadis itu melanjutkan ucapannya "Baiklah, jadi kita harus bagaimana sekarang? Atau kupanggil Eomm-

"JANGAN! Jangan panggil Eomma. Aku mohon jangan, kita akan menyelsaikannya bersama-sama kan. Jangan melibatkan orang tua"

**

Akhirnya pada malam itu juga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Mingyu. Didepan sana, Minsu mencoba menghubungi Hyunyoung "Tidak dijawab"

"Tapi terhubungkan?" Tanya Hyeseung dibalas anggukan dari Minsu "Dia tidak menjawab teleponku. Kurasa dia tidur atau pingsan bisa jadi?" Mendengar ucapan adiknya itu, dengan segera Mingyu mendobrak pintu rumahnya "HYUNYOUNG YAK!! BUKA PINTUNYA!!" Keringatnya bercucuran, Mingyu terlihat sangat panik dan ketakutan

[HIATUS] Up & Down (Seventeen FF) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang