9

7.5K 209 47
                                    

Jam menunjukan pukul 11:30 kst
Seulhee masih menatap punggung suaminya sambil memeluk boneka teddy miliknya
"Oppa..."
Gadis itu menempelkan jari telunjuknya disisi punggung Vernon, tapi tak ada respon apapun darinya
"Oppa, aku tidak bisa tidur"
Sekali lagi gadis itu mencoba, dan akhirnya Vernon memalingkan tubuhnya
"Bantal tangan"
Responnya sambil menyuruh Seulhee untuk tertidur dilengannya

Dengan senang hati Seulhee cepat-cepat bergerak meniduri lengan suaminya. Dan dengan tempo lambat Vernon mengusap-ngusap kepala Seulhee agar gadis itu cepat tertidur

"Oppa...."

"Hmm?"

"Aku benar-benar tidak bisa tidur"

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

Seketika Seulhee beranjak dari ranjangnya "Hei, kau mau kemana?" Tentu saja Vernon bertanya melihat istrinya tiba-tiba beranjak

"Aku mau minum saja"

***

Yooji berjalan menuju dapurnya, ia mengambil sebuah gelas dan menuangkan lemon jus kedalamnya. Gadis itu terlihat terburu-buru menghabiskan segelas lemon itu

"Huh, aku tidak bisa tidur, kalau terbayang permainan itu terus"

'kling'

'Yooji-ah, kau sudah tidur?'

Sebuah pesan baru saja sampai diponselnya "Seulhee?" Itu pesan dari Seulhee, sepertinya mereka mempunyai ikatan batin

'belum, kau sendiri?'

'Aku tidak bisa tidur, aku bingung bagaimana caranya bicara soal permainan itu pada suamiku'

'Aku juga'

Seulhee menghela nafasnya, membaca pesan balasan dari Yooji. Mereka berdua sama-sama bingung dan terlihat tidak bersemangat. Berbeda dengan yang lainnya

***

Pagipun tiba...
Matahari sudah terbit menampakan sinarnya

Joshua dan Yooji sedang duduk tenang menyantap sarapan mereka, dimeja makannya. Gadis dengan pakaiannya yang sudah rapih itu terdiam menatap suaminya yang sedang sibuk mengoles rotinya

"Kenapa?" Dia bertanya tanpa memandang Yooji, tentu saja itu membuat Yooji terkejut "Ah, tidak apa-apa kok" Lalu mulai mengolesi roti miliknya

"Kau aneh sekali sayang, ada apa? Ada sesuatu yang mau kau bicarakan?" Sepasang suami-istri sejati memang mempunyai ikatan batin yang kuat

"Mhh, tidak ada"

"Jangan berbohong, kelihatannya ada"

Mau bagaimanapun juga Joshua sulit sekali dibohingi, dia itu sangat pintar menebak isi hati orang lain apalagi istrinya

---

"Jadi begini, aku dan teman-teman sudah berjanji. Bahwa siapa yang bisa punya anak lebih dulu. Maka dia akan ditraktir makan selama sebulan" Ucap Seulhee menjelaskan

"Ahhh begitu, jadi kau ingin menang atau kalah?" Pertanyaan yang sungguh sulit untuk dijawab

"Mh, terserah padamu. Kau ingin kita hemat atau boros? Ditraktir atau mentraktir?" Tumben sekali gadis ini bisa membalikan keadaan. Biasanya dia selalu kalah dan tak bisa berkutip pada pertanyaan suaminya

Vernon hanya tersenyum kecil saja sambil membereskan buku-bukunya

***

Jam makan siang, seperti biasanya para istri berkumpul direstoran langganan mereka

"Teman-teman, sebentar lagi suamiku ulangtahun. Jadi aku berencana mengadakan pesta kejutan dirumah. Kalian bantu aku ya" Hyeseung membuka percakapan, gadis itu terlihat sangat bersemangat ditengah rasa letih teman-temannya hari ini

"Bicarakannya nanti saja Hyeseung, aku masih capek karena banyak pekerjaan tadi" Celetuk Dongri membuat senyuman Hyeseung memudar

"Yah, baiklah. Tapi aku masih penasaran dengan kisah cinta Mirae dan suamiku dimasa SMA. Bisa ceritakan" Seketika semua orang menatap pada Hyeseung

"Apa yang membuatmu penasaran? kenapa tidak tanya pada suamimu saja?" Saran Hyunyoung, yang baru saja beranjak untuk mengambil nampan pesanannya

Mata Hyeseung dan Mirae saling bertemu. Mirae terlihat tidak menyukai topik ini "Kau mau tahu apa dariku Hyeseung? Aku hanya dapat satu ciuman selama 3 tahun pacaran itu. Tenang saja"

Hyeseung tersenyum malu "Bukan begitu, aku ingin tahu bagaimana sikap Seungcheol Oppa saat pacaran denganmu. Dan bagaimana kalian bisa berpisah lalu malah bertemu lagi dalam keadaan sudah menikah"

"Ceritanya panjang" Sahut Hyunyoung sambil menaruh nampan pesannannya dan mulai membagikan apa yang dipesan masing-masing

"Benarkah?"

"Iya, lagipula cerita Mirae dan Seungcheol tidak seru. Lebih seru cerita Yooji dan Seokmin, mereka pernah.."

"Sttt! Hyunyoung-ya! Jangan mengungkit-ngungkit masa lalu!!!" Ucapan Hyunyoung seketika dipotong oleh sentakan Yooji, dia terlihat sangat kesal dan malah membuat teman-temannya tertawa

---

Seulhee dan Yooji berjalan bersama ke rumah mereka

"Yooji-ya!"

"Apa?"

Seulhee menarik tangan Yooji dan membawanya duduk disebuah kursi ditaman

"Kau sudah bilang soal permainan kita?"

"Belum, aku takut" Seulhee menghela nafasnya mendengar jawaban dari temannya itu

"Takut? Iya, kita mengundurkan diri saja yuk" Awalnya Yooji hanya terdiam menatap ponselnya, tapi setelah itu dia terfokus pada Seulhee

***

Seokmin dan Jun bertemu dikedai mi sore ini. Mereka kebetulan sekali bertemu, jadi mereka memutuskan untuk makan bersama

"Hei, kau sudah dengar soal permainan itu?" Jun membuka percakapan, sejenak Seokmin menelan mi nya lalu menatap pada Jun "Ahh permainan soal punya anak paling cepat itu?" ucap Seokmin sambil sedikit tersenyum

"Iya, apa kau berpikiran yang sama denganku?" Jun pun membalas senyuman penuh tanya itu "Entahlah" kedua alis Seokmin seperti menunjukan maksud tertentu

Bersambung...

Maaf membuat kalian menunggu, dan tidak puas dengan apa yang kalian tunggu hahahha 😁

But, just wait for next chapter okay?

[HIATUS] Up & Down (Seventeen FF) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang