8

9.2K 206 50
                                    

Hari ini Hyunyoung mengemasi pakaiannya, dia serius soal perceraiannya dengan Mingyu. Bahkan ibunya pun hanya bisa pasrah menyetujui keputusan putrinya karena dia yang menginginkan hal itu

Mingyu mengintip Hyunyoung dari celah pintu kamar, wajahnya sangat sedih melihat gadis itu tengah memasukan pakaiannya ke dalam koper. Akhirnya dengan perlahan dia memberanikan diri untuk bicara dengan Hyunyoung

"Kau benar-benar akan menceraikanku?" Tanyanya sambil sedikit menahan tangis. Hyunyoung hanya sibuk memasukan pakaiannya, dia sama sekali tidak menghiraukan Mingyu yang sedari tadi berdiri disampingnya

"Hyunyoung, jangan begini" Mingyu sedikit lirih, matanya berkaca-kaca. Terasa sangat sakit tak dianggap seperti itu "Hyunyoung-ah! Aku bicara padamu!!" Akhirnya Mingyu menyentak kalimatnya, membuat Hyunyoung menoleh padanya

"Kau boleh marah padaku!! Kau pantas membenciku! Tapi setidaknya beri aku kesempatan untuk menjelaskan dulu!! Tidak bisakah kau menghargai perasaanku? Huh!" Gadis itu menutup resleting kopernya dengan kasar

"Harusnya aku yang bicara begitu!! Kenapa huh? Hatimu sakit? Iya, sakit? Hatiku jauh lebih sakit dari itu Kim!!"

Mingyu terpukul oleh kata-kata Hyunyoung, gadis itu menurunkan kopernya. Lalu mengambil koper yang satu lagi untuk barang-barang lain. Mingyu mengepalkan tangannya "Aku mencintaimu Hyunyoung!! Bisakah beri aku satu kesempatan lagi" Setetes airmata jatuh membasahi pipinya

"Bisakah tidak usah sampai ke perceraian?" Hyunyoung tak mempedulikan laki-laki itu, dia masih sibuk mengemasi barang-barangnya "YAK!! HYUNYOUNG!!" Laki-laki itu menarik tangan Hyunyoung, menggenggamnya erat-erat "Aku sedang bicara padamu!! Tolong dengarkan aku!!" Hyunyoung terkejut dengan sentakan itu

"LEPASKAN AKU!!" Dia berontak meminta Mingyu untuk melepaskan genggamannya, tapi Mingyu malah mendorongnya ke dinding. Mengunci kedua tangannya "Yak!!!" Gadis itu masih berontak, tapi percuma itu hanya dapat membuat pergelangannya lecet namun tak membuahkan apapun

Mingyu menatap Hyunyoung dengan mata merahnya, dia habis menangis dan sekarang terpaksa untuk berbuat kasar pada gadis itu "Aku mencintaimu Hyunyoung, aku menyayangimu, kau ingat betapa susah payahnya aku mendapatkanmu!! Kau ingat saat ibuku memohon untuk kau menerima cintaku? Kau ingat saat Minsu berusaha agar dapat nomor ponselmu untukku? Kau ingat saat aku terjun payung dan mengatakan aku cinta padamu!! Kau ingat saat aku melamarmu di Namsan tower? Huh! Kau ingat tidak?"

Hyunyoung memalingkan wajahnya "Yang aku ingat hanyalah, saat kau memperkosaku diperpustakaan!! Itu saja yang aku ingat jelas!!"

"Apa? Tapi itu- kau- itu kau kan juga meresponnya"

"Merespon apa? Kau hanya main-main denganku, aku tahu kau hanya menginginkan tubuhku. Aku tidak ingin jatuh padamu waktu itu, tapi kau sendiri yang terus berusaha mendekat padaku. Jadilah seperti ini, dugaanku benar. Kau tidak bersungguh-sungguh mencintaiku!!"

Mingyu menarik dagu Hyunyoung, memaksanya untuk menatap padanya "Dengar!" Hyunyoung memalingkan wajahnya lagi "Dengarkan aku Hyunyoung!!" Akhirnya gadis itu bersedia menatap wajah Mingyu yang tadinya tak ingin ditatapnya lagi "Dari dulu sampai saat ini aku bersungguh-sungguh mencintaimu! Hanya saja aku sedang bergurau kemarin, aku bosan di bicarakan oleh tetangga soal laki-laki" Mingyu menunduk

"Tetangga bilang kalau aku cantik. Dan mereka membicarakan kalau kau tak kunjung hamil karena aku bukan laki-laki tulen" Hyunyoung menyaring ucapan Mingyu "Huh? Maksudmu bagaimana?"

"Iya, kau tidak tahu kalau aku sering sekali dibicarakan oleh tetangga soal itu. Mereka bilang lama menikah harusnya sudah dapat momongan tapi kita belum. Jadi mereka menuduh kalau aku itu bukan laki-laki. Jadi saat di tempat gym kebetulan salah satu tetangga kita lewat, aku sengaja menggoda para perempuan disana agar dia percaya kalau aku laki-laki. Tapi malah membuat semuanya menjadi begini. Bahkan sampai perceraian! Hatiku sakit sekali"

[HIATUS] Up & Down (Seventeen FF) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang