Selena POV
Entah kenapa akhir-akhir ini kepala ku sangat pusing dan rasanya aku sangat capek banget walaupun hanya melakukan hal-hal yang tidak terlalu berat. Justin terlihat sangat panik ketika dia meraba keningku semalam. Aku baru lihat kekhawatiran seorang lelaki sampai segitunya, dulu Zayn tidak sampai seperti itu. Ah sudahlah kenapa aku jadi memikirkan Justin?.
Bicara soal Justin dia masih tidur, katanya mau mengurusku? Tapi dia malah tidur seperti kebo begitu. Sedangkan aku hanya berbaring di sampingnya karna tangannya yang sedari tadi belum berpindah dari perutku.
"Selena kau sudah bangun sayang?". Ucap Justin tiba-tiba.
"Dari tadi, sudah aku ingin mandi singkirkan tanganmu itu sangat berat tau". Kata ku, dan Justin dengan cepat mengangkat tangannya dari atas perutku.
"Aku siapkan air panas yah? Kau kan sakit? Pagi-pagi begini airnya sangat dingin". Dan Justin pun segera beranjak dari tempat tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. Aku sempat tersenyum sedikit melihat tingkah suamiku itu. Dia sangat manis bahkan ketika aku marah padanya dia tak pernah berbalik marah padaku, terkadang aku juga heran dengan jalan pikirannya itu.
"Airnya sebentar lagi akan siap". Katanya yang membuyarkan lamunanku tentangnya."Astaga kau membuatku kaget". Ucapku, dan dia hanya menyengir.
"Maaf sayang". Ucapnya dan berjalan ke arahku.
"Sudahlah aku ingin mandi". Ucapku dan segera bergegas ke kamar mandi.
Saat aku berendam entah kenapa kepalaku pusing banget' aku ngelihat seisi rumah itu seperti berputar-putar. Aku dengan segera mengambil handung dan melingkarkan handuk tersebut di badanku."Loh Just kau tidak kerja?". Ucapku selepas keluar dari kamar mandi dan melihat Justin yang masih berbaring di ranjang tempat tidur kami.
"Aku kan bilang tadi malam ka-.
"Astaga Selena." Ucap Justin dan segera menangkapku sebelum aku jatuh ke lantai.
Dia pun segera menggendongku ala bridalstyle dan membaringkan badanku ke tempat tidur."Hei kau ini kenapa? Kita ke dokter yah?". Ucap Justin khawatir.
"Tidak. Aku tidak ingin ke dokter". Kataku cepat. Ku lihat Justin hanya mendengus pasrah dan berbalik arah membelakangiku yang sedang berbaring di tempat tidur dengan keadaan yang sangat pucat. Aku melihat punggung pria itu bergetar hebat, apa dia menangis?. Dengan susah payah aku berusaha duduk dan menepuk pundaknya.
"Just kau menangis". Dengan cepat dia berbalik ke arahku dengan mata dan hidung yang merah.
"Kau harus ke dokter". Katanya terdengar dari suaranya itu dia sangat khawatir akan keadaan ku sekarang.
"Aku tidak pa-pa Justin, kau tenang saja. Aku ingin kau panggilkan Mom ke sini Just, aku rindu dengannya". Ucapku. Sudah hampir beberapa bulan aku tidak bertemu Momku, terakhir kali aku bertemu dengannya saat pesta pernikahan ku dengan Justin.
"Aku akan menelfon Mom". Ucapnya tersenyum. Ku rasa senyumannya itu tulus. Eh tapi tunggu kenapa aku jadi lembut gini sama Justin? Apa jangan- jangan . . . ahh tidak Selena apa yang kau pikirkan? Kau tidak mungkin menyukai Justin, tidak tidak tidak.
"Dia akan tiba secepatnya". Kata Justin yang tiba-tiba saja membuka pintu kamar kami, karna dia menelfon mom tadi di luar.
"Terimakasih". Kataku tersenyum."Aku buatkan bubur yah? Kau pasti lapar, Lalu kalau kau sudah makan minum obatnya". Kata Justin
"Memangnya kau jago memasak? Nanti aku keracunan". Ucapku asal
"Hahahaha mana mungkin aku membiarkan istriku yang cantik ini keracunan, itu tidak akan terjadi sayang". Katanya dan mencubit hidungku pelan. Dan dia pun keluar dari kamar dan segera menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband- J.b & s.g
Roman d'amourSelena Gomez. Seorang gadis yang masih berumur 18 tahun tidak bisa menolak permintaan orang tunya untuk di jodohkan dengan pria yang tidak ia cintai. Apa yang akan terjadi di pernikahan antara selena gomez dan pria tampan bernama justin drew bieber...