sixth nightmare

812 156 17
                                    


Sudah lebih dari dua minggu Luke tidak mendapatkan mimpi yang ia hindari. Walaupun ini masih pukul tiga pagi.

Ia sangat senang,

Namun, ia selalu memikirkan si gadis yang ada didalam mimpinya.

She was a dream.

Sebuah bayangan di dalam kamarnya sukses ditangkap oleh ekor mata Luke malam ini. ia hanya bisa diam ditempat, menahan napas dan melihat.

Luke hampir melihat bayangan itu berpindah tempat atau celah disetiap kamar.

Ia merasakan jantungnya berdetak tidak karuan dan matanya tidak pernah meninggalkan bayangan itu setiap kali bergerak.

Luke melihat kegelapan mulai menutupi kamarnya dan membuatnya berteriak serta detak jantung yang tidak berfungsi lagi. Itu semua berputar didalam kepalanya dan memejamkan matanya.

Ya Tuhan, apakah aku akan mati? Aku belum siap untuk mati.

Lama – kelamaan, Luke mulai membuka matanya perlahan, dan melihat lurus ke depan.

Dia ada disini, di kamarnya, di samping tempat tidurnya.

"Ini tidak mungkin," gumam Luke sambil memperhatikan gadis bergaun putih yang sebelumnya ia lihat di dalam mimpi yang bersarang di otaknya.

Luke masih menahan napasnya dan memperhatikan gadis itu.

It just wasn't possible.

It was a dream. She was a dream.

Si gadis hanya menatap Luke datar dan kemudian ia memperlihatkan senyum manisnya.

Suaranya sangat pelan dan kecil, sama seperti di dalam mimpinya.

"Hello baby. Did you miss me?"

Luke langsung terkaget dengan ucapan si gadis itu. Ia benar – benar ketakutan sekarang.

"Aku – apa – bagaimana bisa kau – bukannya –"

Dia hanyalah mimpi. Hanya sebagian dari imajinasi Luke. Terakhir Luke melihatnya, saat ia tidur. Dan, Luke masih ingat ketika sang gadis menerkam bagian tubuhnya.

Tapi itu hanya bagian dari imajinasi yang ada didalam kepalanya. Ia bangun dari tidurnya. Berangkat ke sekolah dan pergi untuk menjalani hidup.

Si gadis yang sebelumnya duduk disisi tempat tidur Luke kini berdiri. Luke melihat mata cokelat sangat dingin. Dan ia menghilang.

Luke mencarinya dan ia berdiri disamping jendela kamarnya. Dan mendengar suaranya,

"Did you think I'd leave you just like that, baby?"

Suaranya sangat lembut, seperti bisikan. Suaranya sangat pelan dan menekan tajam.

"Or perhaps you thought I had forgotten you?"

Luke tak bisa lari dari kenyataan yang ia hadapi saat ini. Dan, menatap matanya sang gadis lagi. Ia tak tahu apa yang dilakukannya sekarang.

Luke merasa semua ini adalah mimpinya yang dua minggu hilang.

Ia mencubit lengannya dan merasakan sakit bukan main, Luke memandang sang gadis lagi dan melihat bibirnya sudah kelaparan.

Luke ingin tahu,

Luke menginginkan jawaban.

Luke tidak mengerti – apa yang terjadi, siapa dia, dan ada apa dengannya – dan pertanyaannya hanya akan tetap dilidahnya yang tak akan pernah ia katakan.

"Kamu adalah yang teraneh, bukankah begitu? Aku dapat memberitahu semua yang ingin kau ketahui, tapi di mana letak menyenangkan itu?"

Sang gadis berjalan ke arah Luke dan Luke tak bisa melakukan apapun dan tidak bisa meninggalkan tempatnya, karena kakinya seperti tertahan.

"How about I show you instead?"

Jika ia menolaknya ia tak akan mengetahuinya, Luke ingin membuktikan semuanya, apakan ia benar – benar nyata atau hanya sekedar ilusi belaka.

Namun, ia menerimanya, Luke takut sesuatu terjadi dengannya. Dan bagaimana jika jiwanya diambil dan harus meninggalkan dunia yang belum ia cicipi manis pahitnya?

Sang gadis sudah menjulurkan tangannya untuk Luke raih.

Dengan ragu, Luke mengambil tangan di gadis dan mereka pun meninggalkan kamar Luke. kegelapan masih menyelimuti mereka dan tubuh Luke dengan tubuh sang gadis sangatlah dekat.

Si gadis pun keluar dari jendela kamar Luke dan Luke mengikutinya.

Dan, Luke pun jatuh.


***


Luke mengerjapkan matanya berkali – kali dan mulai terbangun. Ia mengusap kedua matanya beberapa kali dan melihat pemandangan yang sangat mengejutkan.

Semuanya terlihat berwarna merah, dan langit penuh kegelapan

Semuanya,

Dari pohon, jalan, dan lain – lainnya.

Dimana Luke sekarang ini? entahlah, ia sendiri tidak tahu.

Apakah ini semua adalah imajinasinya lagi? Sepertinya tidak.

Atau ia berada disebuah kehidupan setelah kematian?

Luke mulai ketakutan. Dan mencari keberadaan sang gadis sampai ada yang membelai kedua bahunya dengan lembut dan berbisik,

"Welcome to my home."









***

sebenernya gue juga takut tau gasih bikin ginian.

jangan lupa vomments kawandh dan terima kasih 1K+ readers.asyique


lope, lutpi.

Nightmare ✧ Hemmings [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang