Amelia membulatkan matanya bak roda sepeda. Tak percaya akan jawaban Luke lontarkan.
"T–tapi... kenapa?"
Luke memperlihatkan kurva yang melengkung ke bawah di wajahnya yang sangat tampan itu serta memperlihatkan lesung pipi kecil di sebelah kanan pipinya. Menatap Amelia dengan tatapan bersahaja.
"Aku hanya ingin menemanimu disini, lagipula tidak ada yang peduli denganku lagi."
Benar – benar Amelia kehabisan oksigen karena jawaban Luke. Apakah Luke mencintainya? Atau bahkan lelucon semata?
Amelia menggelengkan kepalanya sambil terkekeh, "Kau bergurau."
Kemudian, tawa Luke meledak hingga matanya menyipit dan membuat Amelia bingung.
"Aku tidak bergurau, aku hanya ingin bebas," balas Luke, "Sekarang, ayo temani aku bertemu dengannya."
Amelia hanya menggelengkan kepalanya dan ikut terkekeh,
"Tak perlu jauh – jauh, Luke. Bahwa akulah sang dewa mimpi itu."
***
"Kau yakin ingin menyerahkan jiwamu disini hanya untukku?"
Pertanyaan Amelia membuat Luke mengangguk mantap.
Di depan mereka –Luke dan Amelia– adalah tubuh Luke yang terlelap dengan manis diatas kasur dan dipenuhi keringat yang bercucuran dimana – mana, napas yang dihirup pendek serta bergurau pelan namun tidak jelas.
"Jika kau pergi, kau akan kehilangan semuanya, Luke. Kasih saying orang tuamu, teman – temanmu, atau mungkin orang terdekatmu."
Luke hanya tersenyum kecil dan menoleh untuk menatap Amelia.
"Ku tanggung resikonya."
Akhirnya, Amelia mendekat ke arah tubuh Luke yang seperti dikejar – kejar serigala itu. Ia seperti mengucapkan mantra yang sama sekali Luke tak mengerti dan terlihatnya setitik kegelapan mulai masuk kedalam otak Luke.
Luke merasakan pandangannya buram dan melihat tubuhnya dalam posisi tertidur.
Luke tentu saja dalam keadaan panik, tangan dan kakinya di ikat oleh besi yang sudah berkarat serta bekas darah di mana – mana.
Seperti penjagalan.
Bukan ini yang ia inginkan.
Namun, ia tak sendirian, entah berapa jumlahnya jelas ada banyak ketika ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
"Hancurkan mereka..."
Suara yang terdengar berbisik itu memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan. Entah menghancurkan apa. Yang jelas itu membuat Luke takut.
Yang benar saja, yang dihancurkan adalah manusia dengan berbagai cara. Banyak dari mereka yang di lindas, di bakar, di sayat, di mutilasi, di sembelih layaknya daging.
Banyak dari mereka yang anggota tubuhnya terbelah dan tercecer dimana – mana. Ada yang digantung layaknya daging sapid an babi, ada yang dibiarkan begitu saja.
Luke tak mengerti apa maksudnya.
Melihat kejadian itu membuat hati Luke seperti turun ke lambung saat manik matanya melihat pemandangan yang sangat tragis terjadi di depan matanya. Sedih sekaligus takut.
Luke berusaha sekuat tenaga untuk berusaha kabur dari tempat aneh itu.
Namun, usahanya sia – sia.
"Giling mereka..."
Rasanya, Luke ingin mengutuk suara laknat itu. Suara yang sangat membuat hatinya berdetak tidak karuan.
Tubuh Luke seperti dibawa ke tempat ia akan digiling membuatnya berdoa dalam hati. Dan menghirup udara kuat – kuat agar ia bisa mengingat terakhir kali ia hidup.
Luke sudah merasakan kakinya mulai mengenai besi tajam dan dingin itu. Menahan rasa sakit yang ia derita. Apakah ajal akan menjemputnya? Ataukah ini mimpi?
Luke yang ingin hidup bersama Amelia. Apakah ini ujian yang Amelia berikan untuknya? Entahlah.
Lama - kelamaan pandangan Luke mulai buram dan akhirnya napas terakhirnya pun keluar.
***
Luke membuka matanya perlahan,
Ia seperti rasakan hal – hal aneh.
Luke langsung melihat kedua kakinya dan masih utuh sempurna tanpa luka cacat sedikitpun. Luke bernapas lega dan ia membayangkan itu semua hanya mimpi.
Sepertinya, Luke harus menarik semua kata – katanya.
Karena, ia melihat pemandangan yang cukup asing baginya, karena semua tampak gelap.
"Hello sweetheart."
Mendengar suara itu pun Luke mencari sumber suara dan yang ia cari ada didepannya dengan tatapan yang ramah serta tersenyum.
"Welcome to your home, Luke."
Amelia membantu Luke berdiri dan Luke masih menatap Amelia dengan tatapan bingung.
"Kau sudah bersamaku sekarang, dan kita bisa bersama selamanya."
Luke tersenyum mengerti dan menggenggam tangan Amelia erat. Bukan es yang Luke rasakan melainkan hangat dan lembut. Mereka siap untuk melanjutkan hidup mereka di neraka.
***
is like monkey dream.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare ✧ Hemmings [✓]
FanfictionLuke Hemmings memang selalu dihantui mimpi buruk. Mimpi yang mempuatnya hampir gila dan membuatnya dibilang aneh dilingkungan sekitarnya. Namun, pada saat ia mendapatkan mimpi buruk yang lain, ia bertemu dengan gadis cantik bak bidadari yang jatuh d...