-Farewell-
*Author's POV*
Alen merasa lega karena dia menyukai orang yang tepat. Orang yang baik dan setia terhadap pasangannya, bukan yang langsung jadian dengan orang lain sehari setelah putus dengan pasangan sebelumnya.
Di mata Alen, Kak Fahrez itu beda dari yang lainnya.
* * *
08 Juni 2015, Pelaksanaan Ujian Kenaikan Kelas 7 dan 8
Alen menatap lapangan sekolah dengan murung. Flashdisk berisi sebuah dokumen bernama MyStory.doc yang baru saja Alen tulis semalam, ia genggam erat di telapak tangannya. Pandangannya terpaut pada sosok Kak Fahrez yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya di lapangan sekolah. Saat itu seluruh siswa kelas 9 berkumpul di lapangan menggunakan pakaian rapih untuk mengadakan acara perpisahan. Di dalam pikiran Alen, ia memikirkan bagaimana caranya memberi flashdisk yang telah Alen siapkan ke Kak Fahrez.
Apa gue kasih nanti seusai acara perpisahan ya? Dia kan sering pulang sendiri. Apa gue kasih ketika dia udah pulang aja ya? gumam Alen sambil menatap flashdisk yang masih ia genggam.
Bel sekolah memecah lamunan Alen. Ia segera masuk ke dalam ruang ujian dan melupakan rencana flashdisk itu untuk sementara waktu.
Seusai ujian, Alen melangkah keluar gerbang sekolah sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Nyariin siapa sih, len?" tanya Arin.
"Oh, nggak nyari siapa-siapa kok"
Tak lama kemudian Alen menangkap sosok yang ia cari-cari. Dari kejauhan, Alen melihat Kak Fahrez yang sedang berdiri di depan kumpulan pedagang yang berjualan di dekat sekolah dasar. Alen memikirkan suatu cara agar Ia bisa menghampiri Kak Fahrez.
"Rin, mau jajan nggak?"
"Ayo, udah lama nggak jajan nih"
Yesss, batin Alen.
Alen berjalan di belakang Arin. Tangannya merogoh flashdisk yang ia taruh di dalam kantung seragamnya kemudian ia genggam. Pikirannya masih berkecamuk.
Perlukah gue kasih ini ke Kak Fahrez? batin Alen sekali lagi sambil menatap Kak Fahrez.
Sesampainya Alen di tempat kumpulan jajanan sekolah, Ia langsung berubah pikiran. Alen menaruh flashdisknya kembali ke dalam kantungnya. Dia tahu kalau dia nggak perlu menyatakan perasaanya.
Dia nggak mau merusak apa yang ia lihat.
Alen tahu dia nggak akan bertemu Kak Fahrez lagi setelah hari itu. Tapi dia memutuskan untuk tetap menyimpan perasaannya.
Alen bisa mendengar percakapan Kak Fahrez dengan orang pilihannya. Keduanya berjanji nggak akan lost contact.
Anehnya, Alen justru tersenyum melihat Kak Fahrez dan pacarnya.
30 kali anniversary adalah waktu yang cukup lama dan jarang sekali Alen menemukan pasangan di sekolahnya yang bertahan lebih dari 1-2 bulan.
Itu membuktikan kalau Kak Fahrez adalah orang yang setia.
Alen merasa lega karena dia menyukai orang yang tepat. Orang yang baik dan setia terhadap pasangannya, bukan yang langsung jadian dengan orang lain sehari setelah putus dengan pasangan sebelumnya.
Di mata Alen, Kak Fahrez itu beda dari yang lainnya.
Alen berpikir, mungkin dia nggak akan bertemu dengan sosok yang memiliki sifat mirip dengan Kak Fahrez.
Bye, Kak Fahrez. Gue harap suatu saat gue bisa lihat lo lagi. Batin Alen sambil menatap Kak Fahrez yang masih berbincang sama pacarnya.
Pengalaman ini menjadi salah satu memori masa-masa SMP yang akan Alen kenang selamanya.
Hari-hari ketika Alen menjadi stalker handal, hari-hari ketika Alen benar-benar senang kalau hari Senin datang.
Alen akan berhenti melakukan aktifitas apapun yang berhubungan dengan Kak Fahrez. Mulai dari men- stalk twitternya dan facebooknya. Alen nggak perlu menghabiskan waktunya untuk hal itu lagi. Ia merasa hari-hari itu udah berakhir.
It's time to move on
* * *
Alenovela belum ending yaa :D masih ada kelanjutannya ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenovela
Short StoryAlen, gadis pemalu dan yang selalu nurut nasihat mamanya menghadapi kehidupan di SMP. Mulai dari ditembak teman kelas 7 nya lewat facebook, sampai harus menerima kenyataan bahwa orang yang ia suka jadian dengan sahabatnya. Semuanya Alen alami dalam...