Dua Belas

441 30 0
                                    

-Falling in Love again-

Hari itu Alen sadar kalau selama ini ia telah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

Sejak pertama kali Alen kenal dengan salah satu teman kelas pianonya itu, penyakit kepo berlebihan Alen kambuh.

* * *

Alen menertawakan gambar yang sedang ia lihat di ponsel Rafli.

"Sumpah alay  banget lo dulu ahahahah" ujar Sarah sambil tertawa yang juga sedang melihat gambar di ponsel Rafli.

"Ya itukan dulu kali, sekarang sih gue kalau foto nggak kayak begitu gayanya"

"Eh nanti pulang pokoknya lo harus gue foto, bodo amat ahahaha" ujar Sarah

"Tapi lo simpen aja, nggak usah di kasih ke orang lain"

"Iyaaaa"

* * *

"Len, sumpah gue nggak bisa motret Rafli"

Rafli yang lagi berpose konyol pun ikut tertawa melihat Alen dan Sarah yang tertawa terpingkal-pingkal melihat Rafli.

"Lo aja deh Len" kata Sarah sambil menyerahkan handphonenya kepada Alen.

"Gue juga nggak bisa, Sarah. Sumpah" balas Alen yang belum berhenti tertawa.

"Gue pulang nih lama banget sih" protes Rafli yang masih bertahan dengan posenya.

"Iya iya, satu.. dua.. ti.. AHAHAHA nggak bisa gue!" ujar Alen yang sekarang tertawa semakin keras.

"Aleen capek gue begini mulu"

"Iya bentar Raf, oke oke. Satu.. dua.. ti--ga"

Tawa Alen dan Sarah membludak setelah gambar konyol Rafli sekarang tersimpan di galeri ponsel Sarah.

"Ah nanti gue sebar ah" ujar Sarah.

"Sarah!"

"Iyaaaa becanda, Raf"

"Yaudah, gue pulang nih yaa. Daah!" pamit Rafli kemudian berlalu begitu aja.

"Daah!" balas Sarah dan Alen.

"Sarah, gue minta fotonya Rafli dong"

"Nih gue kirim ya, tapi jangan disebar nanti dianya ngambek"

"Oke"

Hari itu adalah hari terakhir Alen dan murid lainnya di kelas piano sebelum libur sebulan untuk merayakan tahun baru. Kelas piano akan dimulai di pertengahan Januari.

Hari itu Alen sadar kalau selama ini ia telah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

Sejak pertama kali Alen kenal dengan salah satu teman kelas pianonya itu, penyakit kepo berlebihan Alen kambuh.

Contohnya.

Beberapa bulan yang lalu sekitar bulan Oktober, Alen penasaran akan akun facebook teman kelas pianonya itu.

Alen mulai mengetik nama panjang temannya di bar pencarian.

"Rafli Pradana"

'Klik'

Sebuah akun yang terlihat tidak terurus muncul di layar komputernya. Tetapi Alen bisa mengenali wajah Rafli yang masih kecil di foto profilnya.

Stalk ah, hehehe. Batin Alen kemudian melihat-lihat album foto temannya.

Ternyata memang benar, foto Rafli dulu itu benar-benar bikin ngakak.

Kemudian ada foto boyband favorit Alen di salah satu koleksi foto Rafli.

Oh, dia suka westlife juga? Batinnya.

Jodoh kali ya.

Ah nggak ah, apaan sih len jodoh mulu.

Alen menutup akun facebooknya setelah rasa penasarannya telah hilang.

* * *

Alen membuka galeri ponselnya sesampainya ia di rumah. Nyatanya Alen tertawa terbahak-bahak lagi ketika ia melihat foto Rafli yang berpose konyol. Alen berusaha menahan tawanya karena ia tidak ingin terlihat aneh. Kalau Alen tertawa sendiri, pasti mamanya bilang,

"Ngguyu sendiri sih, Len" (Ngguyu = Tertawa, dalam bahasa Jawa)

Jadi Alen menahan tawanya sebisa mungkin.

Beberapa menit kemudian tawanya mereda.

Wajah Alen menjadi merah seusai menahan tawa.

Foto konyol yang terpampang di depan matanya membuat Alen tersenyum kecil.

Lagu berjudul If I Let You Go oleh Westlife yang terputar di aplikasi pemutar musiknya menjadi suara latar kamarnya.

" Night after night I hear myself say
'Why can't this feeling just fade away '
There's no one like you
You speak to my heart
It's such a shame we're worlds apart

Alen menyanyikan salah satu lagu favoritnya yang masih terputar.

Senyumannya belum juga sirna.

Lagu itu selalu mengingatkan Alen akan salah satu teman kelas pianonya itu.

Memori-memori sekilas melintas di dalam kepala Alen.

Ketika Alen tidak mengerti sebuah materi matematika, kemudian Rafli meraih kalkulator dari dalam tasnya dan langsung menyelesaikan soalnya Alen tidak mengerti.

Ketika Rafli selalu bertanya tentang nilai yang Alen dapat di setiap tes.

Ketika Rafli menahan Danang sambil berteriak "Alen buruan pulang!" ketika Danang nyaris menjahili Alen.

Ketika Alen datang ke kelas lebih awal dan selalu menemukan Rafli yang sudah datang terlebih dahulu.

Ketika Alen melihat Rafli yang sedang asyik menonton video pesawat di handphone nya.

Ketika Rafli tersenyum ke arah Alen.

Seusai lagu yang diputarnya habis, memori itu masih terputar di kepalanya. Alen hanya tersenyum sendiri mengingat hal-hal itu.

Sepertinya Alen memang jatuh cinta.

* * *





AlenovelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang