~~ Bab 1 ~~

393 12 3
                                    


Panas matahari terasa menyengat kulit. Sepanjang mata memandang hanya terdapat bukit bukit dan hamparan pasir yang sangat luas.

Seseorang tengah berjalan ditengah gurun itu. Dia mengenakan baju serba panjang seperti jubah menutupi seluruh tubuhnya juga memakai cadar yang menutupi mulut sampai kehidung hingga yang terlihat hanya bagian matanya saja.

Orang itu terus berjalan sesekali dia meminum air dibotol yang dia bawa. Tak lama, matanya melihat jalan raya. Jalan itu begitu sepi hanya segelintir kendaraan saja yang melintas.

Dia berdiri disamping jalan, menunggu kendaraan yang lewat. Sepanjang mata memandang, hanya terdapat jalanan yang lurus tanpa kelokan yang ujungnya pasti mengarah ke kota. Aspalnya panas seperti wajan diatas tungku.

Dilihatnya sebuah mobil bak terbuka melintasi jalan ini. Dia melambaikan tangan memberi sinyal ingin menumpang.

Setelah meminta izin sang supir, dia naik dibagian belakang. Saat mobil ini berjalan, angin langsung menerpa dirinya. Orang itu menyandarkan dirinya dipinggiran bagian mobil.

Tiba tiba sesuatu bergetar dari salah satu sakunya. Dia mengambil benda kotak itu dan membaca sesuatu.

Wajahnya menampakkan raut tidak suka, "Apa apaan ini?! Harusnya minggu depan jadi hari libur ku!"

Dia mendengus kesal setelah membacanya. "Baiklah kalau begitu setelah ini selesai aku akan meminta jatah libur sebanyak dua bulan!" katanya lagi.

Suaranya lembut namun terdengar nada tegas dalam ucapanya.

****

Suara mesin mobil saling beradu, memperdengarkan bunyi dari setiap knal pot mobil.

Terlihat banyak muda mudi yang sedang berkumpul dijalanan yang sepi. Dua mobil sedang berjajar bersebelahan. Diantara kedua mobil itu, seorang wanita memakai baju yang "kurang bahan" berdiri sambil membawa sapu tangan.

Dia melihat kedua pengemudi dari tiap tiap mobil. Sedangkan kedua mobil itu sedang mengambil ancang ancang untuk melaju dan saling mendahului.

"Bersedia," kata wanita itu.

"Siap," kedua pengemudi saling tukar pandang dari dalam mobil masing masing dan kembali fokus kedepan.

"Mulai!" Teriak wanita tadi yang langsung disambut teriakan para muda mudi lainnya yang menonton aksi balapan itu.

Kedua mobil itu langsung melaju dengan kecepatan diatas rata rata. Membelah jalanan yang sepi. Keduanya berusaha saling mendahului.

Saat tikungan pertama, mobil ferarri berwarna hitam itu langsung membelokkan stirnya sambil mengerem. Membuat jejak hitam di aspal.

Mobil putih pun tidak mau kalah, dia juga melakukan hal yang hampir sama dan berusaha menambah kecepatan mobilnya.
Menyusul ferarri hitam dengan cepat.

Ferarri hitam tak terima dirinya disusul oleh mobil putih itu. Saat belokan kedua yang menandakan tikungan terakhir, dia menyalip mobil putih dari sisi dalam.

Kembali mendahului mobil putih hingga mencapai garis finish. Ferarri hitam menang dan langsung mendapat kan ucapan selamat dari yang lain.

Seorang pria keluar dari Ferarri hitam itu dan menatap pengemudi mobil putih dengan tatapan kemenangan.

Gadis pengemudi mobil putih hanya membalasnya dengan tatapan datar dan pergi dari sana. Sementara sang pengemudi ferarri hitam masih "dikerubungi" oleh teman temannya.

****

Matahari mulai muncul dari celah tirai dikamar seseorang. Seorang remaja sedang terbaring diatas kasurnya dengan balutan selimut yang nyaman. Dia terlihat mulai membuka matanya dengan pelahan.

Miss DigitalisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang