First Meet

7.6K 484 9
                                    

Cerita ini saya persembahkan untuk kalian yang sedang mencari jodoh. Jodoh itu teka-teki, jadi kita cuma bisa menebak, tidak ada yang tahu jodoh kita akan seperti apa kan. So tetap semangat! 💋 Kiss, muahh..

****

      Nina membuka jendela mobil agar udara dapat menerpa wajahnya, dan agar Nina dapat melihat jalanan Jogjakarta. Sudah lama rasanya Nina tidak mengunjungi Jogja, terasa rindu sekali. Terakhir datang ke Jogja sekitar dua tahun yang lalu atau lebih. Tepatnya ketika Nina datang bersama Faye dan teman-temannya, berlibur di vila milik keluarga Faye. Nina datang sendirian ke Jogja, dan dia pikir ini adalah langkah yang tepat. Karena jarang sekali dia liburan dan menghabiskan quality time untuk dirinya sendiri. Jogja menjadi pilihan Nina karena di sini dia bisa menghemat uang. Nina hanya perlu mengeluarkan uang transportasi, uang makan/jajan dan beli oleh-oleh untuk Nila, Willy, Sophie dan beberapa temannya--yang Nina sudah pikirkan. Soal vila, Nina akan memakai vila milik keluarga Faye.

Sebelum berangkat menuju Jogja, Nina menghubungi Faye dan Faye meminjamkan vilanya untuk Nina tempati. "Biar lo hemat duit daripada bayar hotel," ujar Faye saat itu. Tentu saja Nina mau, karena selain bisa berhemat, vila milik keluarga Faye itu tempatnya sangat strategis dengan view langsung ke pantai.

Mobil sewaan yang Nina bawa sendiri melewati Jalan Malioboro sesuai keinginannya. Ketika sampai Gunungkidul, Nina langsung dimanjakan pemandangan Pantai Pulang Syawal. Pantai itu terkenal dengan nama Pantai Indrayanti, yang sebenarnya nama Indrayanti hanyalah nama sebuah restoran yang terkenal di dekat pantai itu. Rasanya perjalanan yang cukup melelahkan terbayar dengan  pemandangan pantai yang indah dan pemandangan khas pedesaan. Nina mengambil beberapa foto dari kameranya lalu bergegas menuju vila untuk istirahat. Vila milik Faye berada di dekat Pantai Pulang Syawal, vila itu diapit hotel yang berada di sekitar pantai.

Sampai di gerbang vila, Nina baru akan membuka gemboknya tapi Nina terkejut karena gemboknya tidak terkunci. Faye memberi Nina kunci gerbang vila dan kunci vila untuk pintu lainnya. Faye juga berpesan kalau orang yang mengurus vilanya sedang sakit jadi tidak bisa datang untuk bersih-bersih vila. Lalu siapa yang datang ke vila selain Nina?

Nina berusaha berpikir positif, dia mulai memasuki vila. Tapi Nina kembali kaget karena pintu utama vila tidak terkunci juga! Nina masuk ke dalam secara perlahan, suasana jadi terasa mencekam. "Halooo. Halooo, apa ada orang di dalam?" Nina sedikit berteriak karena vila itu cukup besar dan berlantai dua. "Permisiii," ujar Nina lagi tapi tidak ada yang menyahut. Nina mulai memasuki area vila lebih dalam lagi, yaitu ke ruang keluarga. Vila itu sepi, tapi mata Nina awas melirik ke sana kemari. Tiba-tiba....

"Siapa lo?"

Nina berbalik lalu membatu.
Sesosok laki-laki tinggi berdiri di hadapan Nina dan menatap tajam dari balik kacamatanya. Suara laki-laki itu pun tidak kalah tajam. Tinggi laki-laki itu seolah mengintimidasi Nina yang tinggi tubuhnya hanya sebatas dada laki-laki itu. Nina tiba-tiba kehilangan kata-kata, kemungkinan karena pesona laki-laki itu. Atau karena tatapan dan auranya yang mengintimidasi. Nina tidak tahu pasti. Mungkinkah laki-laki itu tukang bersih-bersih vila? Tapi mana mungkin, laki-laki itu terlalu keren buat jadi tukang bersih-bersih. Kalau jadi model, baru oke.

"Gue Nina, sahabatnya Faye. Gue di sini karena gue dipinjemin vila ini sama Faye." Akhirnya Nina bisa berbicara juga.

Tapi laki-laki di hadapannya masih menatap curiga. "Faye izinin lo masuk vila ini?"

Dalam hati Nina berkata, ya iyalah. Tapi Nina cuma mengangguk sebagai jawaban.

"Bisa aja lo punya kunci ganda buat sembarangan masuk ke vila ini," laki-laki itu berkata ketus. Tatapannya juga menyebalkan.

Kiss Me Tonight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang