Everything Happens For a Reason

7.1K 401 8
                                    

Happy reading ma preeen :)

*****

       "Kita mau ke mana sekarang?"

"Ke rumah ibuku," jawab Yuda polos.

Nina tercegang. Apa-apaan ini? Yuda seenaknya saja membawa Nina ke rumah orang tuanya. Nina tidak habis pikir. "Yud, kenapa tiba-tiba? Emangnya kenapa harus ke rumah orang tua kamu?"

"Ibuku nyuruh aku makan malam di rumah, aku sekalian aja ngajak kamu."

Ini namanya pemaksaan! Gila!

"Yud, tapi penampilan aku acak-acakan gini. Nih, liat muka aku masih luka-luka gini gara-gara kecelakaan kemarin. Aku nggak enak diliat ibu kamu," Nina kalang-kabut.

"Nanti kita bisa jelasin ke ibuku. Kamu nggak acak-acakan, kamu cantik."

Nina sedikit tersipu, meski Yuda berkata seperti itu tetap saja Nina masih panik. Bagaimana reaksi ibu Yuda nanti? Nina merasa tidak percaya diri karena hanya memakai jeans belel, flatshoes hitam, t-shirts abu-abu, dan jaket hitam kebesaran.

Nina memang fashionable jika soal profesionalitas kerja, tapi di luar itu kadang-kadang Nina juga suka tampil apa adanya. Nina juga manusia. Nina berdoa semoga penampilannya tidak dianggap buruk-buruk amat oleh orang tua Yuda. Sampai di rumah orang tua Yuda, Nina bertemu ibunya Yuda yang terlihat masih cantik. Wanita itu mempersilakan Nina masuk dengan ramah.

"Saya Tante Mira, ibunya Wira. Wira udah bilang kalau mau datang sama temannya," ujar Tante Mira pada Nina ketika mereka masuk ke dalam rumah.

Nina terheran-heran, tapi sedetik kemudian tahu siapa Wira yang beliau maksud.

"Mungkin kamu kenalnya Yuda tapi dari kecil Tante manggil Yuda, Wira. Karena nama Yuda itu awalannya Wira, lengkapnya Wira Yuda Pradana," Tante Mira menjelaskan.

"Saya paham Tante."

"Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa luka-luka?"

"Oh, ini cuma kecelakaan kecil, Tante," ujar Nina sembari memegang perban kecil di dahinya secara refleks.

"Tapi kamu baik-baik aja? Badannya ada yang sakit nggak?"

"Nggak, Tante, saya baik-baik aja."

"Kalau gitu kita langsung ke meja makan aja," ajak Tante Mira.

Di meja makan sudah ada ayah tirinya Yuda. Beliau juga terlihat ramah dan memperkenalkan diri pada Nina. Namanya Om Jusuf, sambil basa-basi beliau juga menanyakan hal yang sama seperti Tante Mira pada Nina tentang lukanya. Seorang gadis remaja mungkin seumuran Willy yang ternyata adik tirinya Yuda bernama Farah, berkenalan dengan Nina pula. Nina seolah bisa dengan mudah diterima di keluarga Yuda. Mereka memulai makan malam sambil bercengkerama.

"Nina kuliah di mana?" tanya Om Jusuf di sela-sela obrolan.

"Saya udah kerja, Om. Di butik, jadi asisten desainer."

"Wah, hebat. Masih muda udah jadi asisten desainer," komentar Om Jusuf.

Nina hanya tersenyum. Mungkin Om Jusuf mengira Nina seumuran Yuda.

"Asisten desainer siapa, Kak?" Farah ikutan bertanya.

"Sophie Anita Risa."

"Wow. Itu kan desainer ternama, keren."

"Kamu tahu Sophie juga?" tanya Nina.

"Tahu dari majalah sama TV, Kak Nina hebat bisa jadi asistennya dia."

Kiss Me Tonight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang