Ujian Kenaikan Kelas pun selama satu minggu itu telah usai dan sekarang siswa/i bersorak gembira karena setelah ini mereka libur dan tinggal deg degan nya aja, naik atau tidak kelas ke kelas XII (12)
Prilly bernafas lega karena ujian telah usai pun di ikuti oleh Winda, mereka berdua sama-sama bernafas lega akhirnya bisa liburan sepuasnya, tidur sampai siang tak masalah
"Akhir nya Prill, gue seneng banget sumpah!"ucap Winda antusias
"Iya sama gue juga"ucap Prilly tapi dengan tampang yang agak bisa di bilang murung
"Kenapa lo? Seharusnya seneng dong, libur? Bisa tidur sepuasnya, enggak ada yang ganggu"
"Bukan gitu Win, gue seneng kok"
"Ya kalau seneng muka nya jangan murung gitu kali?"
"Iya tapi.."
"Soal Ali?"
"Hm? Ya udah yuk kita pulang aja, besok masih sekolah kan terakhir?"
"Oke ya udah yuk, eh tapi gue enggak liat Ali ya Prill? Kemana tuh anak?"
"Enggak tau gue, mangkanya gue dari tadi diem aja gue lagi mikir kemana tuh anak?"
"Mungkin udah pulang duluan kali Prill?"
"Mungkin!"ucap Prilly sambil mengkat bahu nya acuh
"Ya udah kita ke cafe aja gimana? Udah lama Prill kita berdua enggak kumpul, lo sih selalu jalan sama Ali!"ucap Winda
"Iya udah yuk ntar makin panas nih hari, sewot lo!"
Mereka pun pergi berdua ke salah satu Cafe dekat dengan sekolah, hitung-hitung kumpul berdua sebelum libur dan nanti lama tak bertemu
"Prill?!"panggil Winda
"Hhm?"
"Lo sama Ali ada masalah?"
"Enggak ada kok"
"Kenapa lo dari tadi diem mulu?"
"Enggak!"
"Ya udah lah ya? Tapi gue harap lo cerita apapun masalah lo sama gue?"
"Hm, gue akan cerita kalau gue ada masalah"
Winda tau Prilly bukan lah gadis yang suka menceritakan kisah hidup nya ke orang banyak, Prilly lebih suka menutupi kisah hidup nya apapun itu, tapi Prilly adalah gadis yang Ekspresif apapun yang dia sembunyikan dari omongan tapi Prilly tak akan bisa menyembunyikan lewat Ekspresi
Seperti sekarang Prilly tak menceritakan dia ada masalah atau tidak tapi Winda? Dia tau begitu saja hanya dengan melihat Ekspresi wajah Prilly, Winda tak akan pernah memaksa Prilly untuk cerita karena bagaimana pun dan sampai kapan pun Winda yakin Prilly tak akan pernah menceritakan kisah hidup nya kecuali dengan tulisan, ya Tulisan menjadi satu-satu jalannya untuk tenang dengan masalah hidup nya
"Oke ya udah kita pulang aja yuk mau?"
"Iya"
Mereka pun sama-sama keluar dari Cafe untuk kembali pulang kerumah, dengan sekali hentakan Prilly pun sudah menghilang dari Cafe tersebut karena sudah di jemput
'Ini saat nya kah? Tuhan ku mohon beri lah mereka kesempatan untuk memperbaiki hidup mereka dengan berikan cinta yang sempurna walau fisik tak sempurna, karena bagaimana pun mereka berhak bahagia dengan sempurna'
Kehidupan bagaikan laut apalagi dalam kehidupan berpasangan, satu bagaikan ombak dan satunya bagaikan laut, kemana arah ombak pergi laut harus mengikuti ombak,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Just The Way You Are! [END]
FanfictionBab1 [END] 'Aku mencintai mu apa adanya juga Li, tapi apakah mungkin semua nya baik baik saja?" Anandita Fazayprillya Zaeni 'Aku mencintai mu apa adanya tanpa melihat keadaan sosial mu itu Prill..' Fedro Alianroza Zefrien Apakah bisa sese...