Prilly pun sudah mulai tenang sekarang dengan Ali yang menenagkannya, Ali melihat Prilly yang mengeluarkan keringat ditubuhnya langsung di usap nya dengan tangannya sendiri tanpa rasa jijik sekali pun
"Udah lah Prill, namanya juga orang sok tau tentang hidup orang ya gitu lah, bisa nya cuma cari masalah aja,"celetuk Winda sambil duduk kembali ke kursinya
Prilly tersenyum tipis lalu, "gue enggak akan pernah marah jika mereka merendahkan gue Win, tapi gue marah jika mereka merendahkan orang yang sama sekali enggak salah,"ucap Prilly dengan masih berusaha untuk tak terpancing lagi karena teringat kata-kata kasar Erwan tadi dan di bantu Ali dengan mengusap-usap punggung Prilly
"Enggak selamanya Prill, semua orang itu akan ngomong yang enggak bener, lihat lah sekarang mereka diam kan ketika kamu bilang seperti itu? Dalam artian lain mereka akan diam jika kita kasih tau yang sebenarnya, tapi tidak untuk sekarang seharusnya, tak perlu orang tau tentang hidup kita yang sebenarnya karena sesungguhnya mereka juga tak perduli akan hal tersebut,"ucap Ali bijak dengan masih mengusap-usap punggu dan puncak kepala Prilly
"Iya kamu terlalu baik Ali, tapi aku kesel tau enggak mereka itu ngomongnya enggak pernah di jaga, atau emang enggak pernah di ajarin orang tua ya?"
"Setiap orang tua pasti mengajarkan yang baik untuk anaknya, tinggal anaknya itu yang menerima nasihat orang tua seperti apa,"balas Ali
"Gue di anggurin aja nih?"tanya Winda dengan menaik turun kan alisnya dan tersenyum jahil
"Enggak kok siapa bilang lo di anggurin?"tanya Prilly
"Ya lagian lo berdua sibuk aja ngobrol sendiri, gue berasa kayak makanan yang basi yang selalu di anggurin!"celetuk Winda dengan tampang yang di males-malesin -biar ada yang kasian, padahal ya enggak ada!!
"Tuh muka jangan gitu dong!"ucap Prilly sambil tersenyum
"Iya iya,"ucap Winda sambil tersenyum lebar
Tiba-tiba sang ketua kelas pun datang, "oh iya guys, guru hari ini lagi enggak masuk kelas semua karena guru lagi sibuk ngurusin adik kelas kita, gue harap kelas kita tetap damai dan tentram ya?"ucap Frinzi
"Hm? Frin, boleh nanya enggak?"tanya Winda
"Boleh Win, ada apa?"
"Kan guru pada enggak masuk kelas tuh, terus kita boleh enggak keluar kelas?"
"Boleh lah, hari ini hari masih bebas tapi besok udah mulai kembali belajar seperti biasa,"jawab Frinzi
"Oke siap!"
"Ya udah tapi jangan jauh-jauh dari kelas, ini masih di absen guys, takutnya ntar kalian di anggap kita alfa di kelas,"ucap Frinzi dengan kasih peringatan
"Oke sip!"ucap serempak seluruh murid di kelas XII-Ipa1
"Keluar yuk Li? Aku bosennn!"ucap Prilly dengan nada manja dan itu membuat Ali menggigit bibirnya gemas
"Oke deh,"jawab Ali, dan Prilly yang sudah siap di belakang kursi roda Ali untuk mendorong kursi roda Ali
Mereka pun keluar kelas dan berjalan-jalan sambil bercerita tentang apapun itu, sepertinya sepasang sahabat itu tak pernah kehabisan topik? Entah lah!
Dilihat peserta MOS kali ini terlihat lebih banyak dari pada tahun kemarin, lapangan sekolah ini pun sepertinya penuh dengan siswa/i yang baru masuk tersebut
Osis pun terlihat sibuk kesana kesini untuk mempersiapkan betul-betul untuk MOS kali ini. Prilly dan Ali yang sedang asik menyaksikan hal tersebut pun kadang bercerita banyak tentang MOS (masa orientasi siswa)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Just The Way You Are! [END]
FanficBab1 [END] 'Aku mencintai mu apa adanya juga Li, tapi apakah mungkin semua nya baik baik saja?" Anandita Fazayprillya Zaeni 'Aku mencintai mu apa adanya tanpa melihat keadaan sosial mu itu Prill..' Fedro Alianroza Zefrien Apakah bisa sese...