[NV]12

1.4K 104 0
                                    

Ali kembali kekelas setelah dia dari taman tadi untuk menghindari Prilly, ralat bukannya Prilly yang menghindarinya?. Ali memasuki kelas melihat Prilly tetap membaca novel, apa enggak ada kegiatan lain selain membaca novel; pikir Ali

"Prill?"

"Hmm?"hanya gumanan yang keluar dari bibir tipis itu

"Sudah baca kan note dari aku tadi?"

"Hhm?"tak ada kata lain apa selain gumanan? Aku bukan hantu kali aku manusia!; batin Ali

"Oh kalau udah, happy brithday ya?"

"Hhmm, makasih"ucap Prilly dengan nada yang dingin sangat dingin

"Kenapa sih Prill, kamu?"

Prilly diam tak menyahut dan tetap fokus membaca, bukan maksud tak menghargai Ali, tapi entah mengapa sikap Prilly berubah setelah dia melihat Ali bersama seseorang wanita di taman dekat rumah waktu sore itu, aargghh! Perasaannya kacau sekarang, sangat kacau!

Prilly berjalan sendiri di sore hari yang mendung ini, awan hitam terlihat jelas tapi hujan tak turun juga hingga sekarang

Ketika kaki nya yang mulus itu melangkah tepat kearah taman komplek nya itu hanya sekedar untuk bersantai, tapi belum sampai pasti Prilly di taman tersebut, kaki Prilly tiba tiba saja berhentih saat melihat Ali dan seorang perempuan sedang berkengcrama dan di akhiri berpelukan

Rasa nya tiba tiba sakit saat melihat itu, ada sebuah kekecewaan yang hinggap di hati gadis mugil tersebut

Prilly mengalihkan pandangannya ke arah lain, segera menutup buku yang di baca tapi, kejadiaan sore itu secara tak langsung berputar deras di kepala, cara Ali bercengkrama dengan perempuan itu, tawa Ali, dan pelukan Ali

Tapi kenapa Prilly harus marah dan kecewa? Apakah dia dan Ali ada hubungan? Tak Ada! Kalau tak ada bukannya tak masalah jika Ali dekat dengan siapa saja?

Bodoh! Prilly baru menyadari itu -dia dan Ali tak ada apa apa. Prilly memandang Ali dan melembutkan tatapan nya kepada Ali menormalkan rasa marah dan kecewa nya terhadap Ali, mencoba membuang pikiran dan rasa kecewa dan marah tersebut

Menghirup nafas dan mengeluarkan nafas secara pelan dan perlahan, akhirnya menatap Ali kembali, "enggak papa, oh iya Thanks atas ucapannya tadi?"ucap Prilly menampil kan senyum manis nya

Ali membalas senyum manis itu dengan senyum manis pula, "sama sama, maaf belum kasih kado? Nanti ya kadonya nyusul?"

Prilly terkekeh ringan, "enggak papa kali Li, enggak kasih kado juga, gue sih doa nya aja udah cukup"ucap Prilly berusaha untuk mencairkan suasana hati nya

"Dih! Sok sokan kamu bilangnya di depan aku enggak perlu kado tapi dalam hati? Perlu itu kado"ucap Ali sambil terkekeh ringan

"Dih! Gue enggak munafik ya Li, enak aja lo"

"Munafik itu, lain mulut lain dihati kan?"

"Iyee"

"Itu kan kamu, lain dimulut dan di hati"

Prilly langsung menekuk wajah nya menjadi cemberut dengan bibir yang di maju kan

"Dih! Ngambek mbak? Enggak cocok muka tua gini ngambek"celetuk Ali untuk membuat Prilly enggak ngambek tapi kenyataannya malah tambah ngambek

"Iihh! lo mah tega sama gue Ali!, emangnya muka gue tua banget gitu ya? Sampai sampai lo gatain gue tua?"tanya Prilly dengan wajah cemberutnya itu, Ali tersenyum lalu mencubit gemas pipi chubby tersebut

"Gemess! Aku!"ucap Ali masih dengan aksinya kali ini mengunyel unyel pipi chubby Prilly

"Gue nyaman Li sama lo"batin Prilly

I Love You Just The Way You Are! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang