Gadis itu bangkit dengan sisa kekuatannya, ia berdiri meskipun darah masih bercucuran dari tubuhnya. Ia memegang kaki yokai itu kemudian melemparnya dengan sisa kekuatannya.
"Jika kau kira aku telah kalah, maka kau salah. Sebagian kekuatan Haruhiko ada padaku. Aku tidak akan menjadi lemah, aku akan mengalahkanmu." ejek Asuka.
"Apa?" teriaknya.
Asuka mengeluarkan kertas mantranya.
"Wahai kekuatan suci. Dengan ini Asuka pembasmi Yokai Utara dari keluarga Ishikawa menyegelmu wahai jiwa dan roh jahat." ucap Asuka dan sebuah sinar terlihat menyelimuti area tersebut.
Kucing itu menghilang bersama dengan kilauan cahaya yang jatuh dari langit. Asuka terduduk, ia berusaha berdiri. Dengan langkah terseok-seok ia menuju ke tempat Haruhiko. Sesampainya disana, ia melihat Haruhiko bertarung sengit dengan Tamaki.
"Asuka?" panggil Haruhiko, konsentrasinya terpecah sehingga tercipta cela untuk Tamaki menyerang Haruhiko.
Pedang Tamaki menembus perut Haruhiko dan membuat Haruhiko memuntahkan darah. Dengan sisa kekuatan yang tersisa, Asuka membuka segel kekuatan Haruhiko sementara.
"Haruhiko Ishikawa, segel terbuka." teriak Asuka.
Haruhiko bangkit, lukanya menutup. Ia melihat ke arah Asuka yang tengah pingsan.
"Kau tahu, 80% kekuatanku telah kembali." ucap Haruhiko sambil menutup matanya.
"Ta-tapi." Tamaki kebingungan.
"Hei Tamaki, panggil aku ajalmu." tegas Haruhiko dengan senyumannya seolah mengejek.
Sebuah tebasan kilat dari katana Haruhiko membelah perut Tamaki menjadi dua bagian.
"Asuka, kau hebat." batin Haruhiko.
***
"Dimana aku?" tanya Asuka yang tersadar dari pingsannya.
"Kau sudah sadar?" tanya kakek.
"Ka-kakek?" panggil Asuka.
"Dasar, bisakah kau tidak selalu terluka ketika pulang?" ejek Haruhiko.
"Kau sendiri bisakah kau tidak tertipu oleh gadis cantik? Dasar rubah hidung belang." balas Asuka.
"Siapa yang kau sebut hidung belang." ucap Haruhiko sengit.
"Sudahlah kalian berdua. Sebaiknya mulai sekarang kalian harus lebih berhati-hati dan jangan sampai terpisah lagi." nasehat Kakek.
"Iya kakek, maafkan aku." sesal Asuka.
Kakek hanya tersenyum dan pergi. Haruhiko bersandar di dinding kamar Asuka.
"Terima kasih, telah membantuku." ucap Haruhiko sambil menggaruk kepalanya.
"Maaf, karena aku datang membuatmu menjadi tidak fokus." sesal Asuka.
"Tidak, jika kau tidak datang mungkin aku tidak akan menang dengan kekuatanku yang sekarang." jelas Haruhiko kemudian meninggalkan Asuka.
Esok harinya semua orang seperti telah di reset ingatannya, tak ada satu orangpun yang mengingat Tamaki.
"Asuka, kau terluka lagi?" tanya Ritsuka.
"Yah, begitulah." ucap Asuka.
"Kau ini selalu terlibat dengan hal yang mengerikan. Lain kali kau harus panggil aku." sebal Ritsuka.
"Iya-iya." Asuka tersenyum manis.
"Hoi Asuka, sampai kapan kau selambat itu?" tanya Haruhiko.
"Dasar." Asuka menghembuskan nafsanya kasar.
Ritsuka tertawa kecil melihat mereka. Setelah bel istirahat berbunyi Haruhiko seperti biasa dikerumuni oleh gadis-gadis.
"Ritsuka, aku ke toilet sebentar." pamit Asuka.
Haruhiko bangkit dari tempat duduknya dan mengikuti Asuka. Asuka yang menyadari keberadaan Haruhiko langsung berbalik.
"Haruhiko, sampai mana kau akan mengikutiku?" bentak Asuka.
"Kakek bilang padaku jika kita tidak boleh terpisah." ucap Haruhiko polos.
"Tapi tidak ke toilet juga, kau rubah hentai." teriak Asuka.
"Sssst, jangan berisik ini di lorong." bisik Haruhiko.
"Aku tidak peduli, kau tunggu di luar saja." ucap Asuka.
"Baiklah." angguk Haruhiko.
"Haruhiko Bodoh." ejek Asuka.
Haruhiko hanya tersenyum.
"Aku yakin cepat atau lambat dia pasti datang, entah apa yang dia incar. Kekuatanku atau...." batin Haruhiko sambil melihat ke luar jendela.
"Ini bagus sekali, kutemukan kau pangeran kegelapan." bisik seseorang dari atap sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Red Moon
FantasyAsuka Ishikawa adalah gadis keturunan pembasmi Yokai. Ketika ia berumur 17 tahun, ia merasa ada sesuatu yang memanggilnya dari loteng kamarnya. Kemudian ia bertemu dengan Fox Spirit yang terbelenggu di loteng kamarnya. Apa yang akan dilakukan Asuka...