Asuka's Feeling

66 9 0
                                        

"Kyaaaaa~" seorang gadis berteriak dari dalam toilet.

"Asuka." panggil Haruhiko sambil berlari ke dalam toilet wanita.

Asuka menghilang, tak ada sedikitpun jejak dari Asuka. Kemudian Haruhiko melihat sebuah benang putih yang transparan.

"Tak salah lagi." Haruhiko segera berlari menuju ke gudang sekolah, tak ada lagi tempat yang cocok bagi Yokai tipe seperti dia. Ritsuka memanggil Haruhiko.

"Haruhiko-kun, kemana kau?" tanya Ritsuka.

Haruhiko tidak menghiraukannya, Ritsuka berlari di belakang Haruhiko menuju gudang. Sesampainya di gudang Haruhiko mendapati Asuka terlilit benang. Itu adalah Yokai laba-laba.

"Astaga." Ritsuka terkejut.

"Ritsuka? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Haruhiko.

"Mengikutimu. Asuka dalam bahaya, kita harus menolongnya." Ritsuka mengeluarkan kertas mantranya.

"Kau juga seperti Asuka?" tanya Haruhiko.

"Tidak ada waktu menjelaskan." Ritsuka berlari ke arah laba-laba itu.

Haruhiko menarik Ritsuka menjauh dari laba-laba itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Ritsuka.

"Itu adalah gerakan yang gegabah." ucap Haruhiko.

"Kau bebaskan Asuka, aku akan hadapi laba-laba itu." pinta Haruhiko.

"Apa yang bisa kau lakukan?" tanya Ritsuka.

Sebuah angin kencang dengan kelopak sakura mengelilinginya mengubah tampilan Haruhiko menjadi Fox demon. Ritsuka segera memantrai benang yang mengikat Asuka sementara Haruhiko menyerang laba-laba itu.

"Kau baik-baik saja Asuka?" tanya Ritsuka sambil membawa Asuka menjauh.

"Ritsuka?" Asuka terkejut.

"Aku harus menolong Haruhiko." ucap Ritsuka.

"Tunggu, aku bisa membantunya." kata Asuka.

"Tidak, kau harus tetap disini." pinta Ritsuka.

Ritsuka segera berlari menolong Haruhiko, semntara itu Asuka melihat mereka dari kejauhan. Perasaan Asuka bercampur aduk. Ia merasa posisinya telah digantikan oleh Ritsuka. Sebuah suara dari belakang punggungnya terkekeh. Suara itu seperti suara laki-laki. Asuka melihat ke arah belakang, namun ia tak mendapati siapapun. Pertempuran itu akhirnya selesai.

"Aku sudah bilang padamu, harusnya aku ikut." bentak Haruhiko.

"Maaf." sesal Asuka.

"Asuka? Apa Haruhiko ini--" kalimat Ritsuka terpotong.

"Dia Fox spirit lebih tepatnya mantan Yokai jahat. Dia disegel sampai akhirnya terlepas pada ulang tahunku yang ke 17." jelas Asuka.

"Apa lain kali aku bisa minta bantuanmu?" tanya Ritsuka pada Haruhiko.

"Tentu, Ritsuka-chan. Senang berkerja sama denganmu." kata Haruhiko sambil menjabat tangan Ritsuka.

Asuka berdiri meninggalkan mereka, sebuah suara tawa terngiang di telinganya.

"Perasaan apa ini? Mengapa aku merasa benci dan marah?" tanya Asuka pada dirinya sendiri.

"Asuka kau baik-baik saja?" tanya Haruhiko sambil menepuk bahu Asuka.

"Aku tidak apa-apa." kata Asuka.

Mereka berjalan pulang bersama, hingga handphone Haruhiko berdering, tertera nama Ritsuka di layar handphonenya.

"Halo Ritsuka-chan, ada apa?" tanya Haruhiko.

"Baiklah, aku kesana." ucap Haruhiko.

"Asuka, lebih baik kau pulanglah dahulu. Sepertinya bawahan Raja Iblis belakangan ini sering menyerang daerah selatan." jelas Haruhiko.

"Baiklah, hati-hati." pesan Asuka.

Haruhiko meninggalkan Asuka sambil melambaikan tangannya. Asuka hanya tersenyum. Seorang laki-laki berlari ke arah Asuka.

"Kau Asuka-chan?" tanya laki-laki itu, dia adalah Kurosaki-senpai.

"Iya, senpai." jawab Asuka.

"Bukankah kau biasanya pulang bersama saudaramu Haruhiko-san?" tanya Kurosaki.

"Hari ini, Haruhiko sedang ada urusan, senpai." terang Asuka.

"Kalau begitu, boleh aku antar kau pulang?" tanya Kurosaki.

"Tidak usah senpai." tolak Asuka.

"Ayolah Asuka-chan, bukankah pulang sendirian itu menyedihkan dan sepi?" tanya Kurosaki.

"Aku juga sering pulang sendirian, sampai di rumah pun aku masih kesepian. Setidaknya jika aku bersamamu, aku bisa melindungimu." bujuk Kurosaki.

"Memang orang tua senpai kemana?" tanya Asuka.

"Mereka meninggal." ucap Kurosaki.

"Aku juga mengalami hal yang sama senpai." ucap Asuka.

"Aku senang bisa dekat denganmu Asuka-chan. Sudah lama aku ingin berteman denganmu." jelas Kurosaki.

Jantung Asuka berdebar, sementara itu Haruhiko mendapati perasaan aneh menjalari tubuhnya, kekuatannya terkuras habis. Ritsuka terkapar di tanah.

"Asuka, tolong bantu aku." batin Haruhiko.

Red MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang