Kepercayaan

49 7 2
                                    

Tiga tahun setelah bulan merah itu, Asuka masih terbaring di tempat tidurnya. Luka yang ia alami sudah terlalu parah, bahkan dokter sudah tak mampu menanganinya. Seorang laki-laki sedang membersihkan halaman depan kediaman Ishikawa.

"Haruhiko-kun?" panggil gadis berambut hijau itu.

"Ritsuka-chan, kau datang lagi?" ucap Haruhiko.

"Iya, bagaimana keadaannya?" tanya Ritsuka.

"Masih sama." jawab Haruhiko sambil memandang rumah keluarga Ishikawa.

"Haruhiko-kun, kau masih yakin jika dia akan sadar? Bahkan dokter sudah menyerah. Mengapa kau masih ingin bertahan?" tanya Ritsuka.

"Meskipun semua orang yakin jika ia tidak akan bangun. Tapi, aku percaya pada kekuatannya. aku akan selalu menunggunya, sama seperti ketika ia menungguku 17 tahun yang lalu." ucap Haruhiko.

Sementara itu, seorang gadis berlari-lari di padang rumput yang luas. Ia melihat seorang laki-laki tua datang padanya.

"Kakek?" panggilnya dan berlari ke arah kakek itu.

"Asuka-chan? Bagaimana kabarmu?" tanya Kakek.

"Tidak pernah sebaik ini, apakah kakek akan bersamaku?" tanya Asuka.

"Asuka-chan." panggil Haruhiko.

"Asuka-chan, lihat Haruhiko menjemputmu." ucap Kakek sambil melepaskan pelukan Asuka.

"Kakek, aku ingin bersama kakek. Jangan tinggalkan aku lagi." pinta Asuka kemudian menangis seperti anak kecil.

"Asuka-chan, cucuku tersayang. Kakek bisa saja mengajakmu. Tapi, Haruhiko akan lebih bersedih." kata Kakek sambil memeluk Asuka.

"Tapi, aku rindu pada kakek." ucap Asuka.

"Kakek juga rindu pada Asuka, Kakek akan selalu melindungi Asuka. Rumah keluarga Ishikawa adalah bagian dari kakek. Selama kau disana, kau akan selalu bersama kakek. Rumah itu akan selalu melindungimu dan keluargamu nanti. Rasa sayang Kakek akan selalu bersamamu Asuka." ucap kakek kemudian perlahan menghilang.

"Kakek...kakek." panggil Asuka.

Haruhiko menghampiri Asuka kemudian mengulurkan tangannya.

"Asuka, aku tidak akan pernah membiarkanmu sendirian lagi." ucap Haruhiko.

Asuka menghapus air matanya dan kemudian menggapai tangan Haruhiko. Sepasang mata mengerjap. Tangan besar dan hangat menggenggam tangan pemilik mata itu. Ia melihat ke arah tangan itu. Orang itu terlihat terkejut.

"Asuka." panggilnya.

"Haru-hiko." jawab Asuka.

"Kau bangun, kau bangun Asuka." ucap Haruhiko kemudian memeluk Asuka, air ya mengalir dengan deras.

"Haruhiko? Berhentilah jadi orang cengeng." ejek Asuka sambil menghapus air mata Haruhiko.

"Dimana kakek?" tanya Asuka.

Haruhiko terdiam, kemudian menggendong Asuka. Mereka menuju sebuah pohon sakura yang mekar dengan indahnya. Di bawah pohon itu terdapat sebuah makam. Itu makam Itou Ishikawa. Asuka menutup mulutnya dan menangis.

"Kakek, maafkan aku." bisik Asuka, Haruhko menurunkan Asuka.

Asuka memeluk nisan kakek. Kemudian menangisi sejadi-jadinya.

"Kakek, maafkan aku tidak bisa menjagamu. Maafkan aku." Teriak Asuka dalam tangisannya.

Haruhiko berjongkok kemudian memeluk Asuka. Ia membiarkan Asuka larut dalam tangisannya.

***

"Lihat ada pohon sakura." teriak anak kecil.

"Akito-kun, jangan berlari." seorang wanita berteriak pada anak laki-laki tersebut.

"Aku akan menangkapmu." ucap seorang laki-laki kemudian mengejar anak laki-laki itu.

"Okaa-san, tolong aku." pinta anak itu.

"Haruhiko, berhenti menjahilinya." ucap Asuka sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Kalau begitu bagaimana jika aku mengganggumu, Asuka?" tanya Haruhiko.

"Sudah, turunkan Akito." pintanya pada Haruhiko.

"Akito-kun, sekarang beri salam pada kakek buyutmu." pinta Asuka.

"Selamat pagi kakek buyut, aku Akito Ishikawa yang akan menjaga Okaa-san dan menjadi sekuat Otou-san. Aku akan menjadi pembasmi Yokai yang hebat." ucapnya sambil menunjukkan giginya.

(๑•̀ㅂ•́)و✧ TAMAT (๑•̀ㅂ•́)و✧

Yay, akhirnya selesai juga. Terima kasih untu semua yang telah membaca cerita saya yang sedikit gak jelas. Terima kasih juga untuk readers yang telah memvote, menambahkan cerita saya ke daftar bacaannya dan memberikan dukungan pada cerita saya.

Specia Thanks untuk editor pribadiku yang sempat menangis karena ceritaku MonstReStart

Sampai jumpa di cerita lainnya. Arigatou minna-san (*˘︶˘*).。.:*♡

Red MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang