Entah apa yang terjadi pada diriku
Walau sebatas detik saja berlalu
Kamu anugerahi hari itu dengan senyummu
Tapi bodohnya aku mengaku
Kubalas keindahan itu dengan tundukan maluEntah apa yang terjadi pada diriku
Detik itu kaki terasa kaku
Lidah terlilit kelu
Otak pun diam membeku
Aku harap kamu tak tahu
Jantung dan nafas ini bersimfoni terus memburu
Jika tidak aku pun tambah malu
Karena kuyakin keadaan makin kacau
Dan kamu terus menghujaniku senyum indahmuOh syukurlah, larilah aku
Bak pengecut dikejar hantu
Tapi asalkan kamu tahu
Masa itu selalu kurinduSurabaya,
Senin, 18 Juli 2016
- 7:24 a.m -(Gara-gara semalam baca "Sabda Rindu")
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan dengan Kata
PoetryBukan untaian kata-kata bagus namun hanya menorehkan ide yang terngiang dalam pikiran. Sebuah prasasti dalam merekam jejak imajinasiku. Inilah prasasti kecilku. Selamat membaca