Hujan Bulan Januari
Entah Awan mana yang membawamu
Atau Angin apa yang meniupmu
Seolah Semesta telah berkonspirasi
Kau hujani aku hingga februariTerlambat kusadari hujan mulai seret maret lalu
Tak terasa bulirmu mulai enggan jatuh
Dan bungabunga mulai layu
Dan kering melanda tiap jengkal kebunkuHujan sudah dipastikan nihil april ini
Bulirmu perlahan mulai menjauh
Ditawan Awan kearah berlawan
Ditiup Angin kearah kebun lainHujan entah akan berhenti mei, juni, atau juli nanti
Bisa jadi putuskan hiatus pada agustus
Aku tak tahu apa yang nanti dimainkan oleh atmosfer
Saat september, oktober, november, hingga desemberAh, Hujan
Apakah aku salah mengerti?
Nyatanya Semesta telah berkongsi
Menghadirkanmu sesaat lalu pergi
Meski begitu, bulirmu masih enggan menguap lariAh, Hujan
Apakah aku salah memahami?
Nyatanya Semesta telah berkompromi
Hadirmu memang Rahman Ilahi
Yang sejatinya mampir sebentar di selasela serambi hatiMaka kucukupkan kisah rasaku denganmu yang berasma Hujan pada bait ini
Biar gerimisgerimis lain tak malu menghampiri langitku
Tuk kembali hijaukan daundaun
Mekarkan bungabunga
Dan menarik perhatian kupukupu lucu 'tuk mau bermain
Ramaikan sepetak kebunku bersama denganmu yang baruTerbitkan pelangi terbalik pada rupa:
Merona
Lukiskan siluet terbaik pada senja:
Merah
Jum'at, 28 April 2017
Iris reticulata
Iris flower, it takes name from the Greek word mean "Rainbow". It is a popular as garden flower. Iris flower found from Europe to Asia and across North America in diverse ecology particularly in dry habitat. Iris reticulata native to Russia, Caucassus, and Northern Iran.
In Ancient times Iris flower used in perfume and medicine and today Iris essential oil (absolute) from flower are sometimes used in aromatheraphy as sedative medicines. The dried rhizomes are also given whole to babies to help in teething. (Source: Wikipedia)
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakan dengan Kata
PoetryBukan untaian kata-kata bagus namun hanya menorehkan ide yang terngiang dalam pikiran. Sebuah prasasti dalam merekam jejak imajinasiku. Inilah prasasti kecilku. Selamat membaca