Ramahkan Amarahnya

175 10 32
                                    

Ratumu dalam istana
Pendampingmu yang setia
Penjaga hartamu saat kau tiada
Penghangat tubuhmu saat malam tiba

Dia ikhlas korbankan jiwa dan raga
Bahkan rela tinggalkan orang tua dan keluarga
Demi dirimu tuk mengarungi sebuah bahtera
Menjaga buah kasihmu dalam rahimnya
Mendidiknya setelah lahir di dunia
Apapun itu, asalkan membuatmu bahagia

Hingga akhirnya saat di puncak lelah
Hanya ingin berbagi denganmu sedikit keluh kesah
Dia berceloteh berirama marah
Lalu pantaskah?
Egomu balas membentak membantah
Seolah hanya dirimu yang lelah
Meski kutahu, kalian samasama lelah

Tak tahukah kau tulang rusuk itu mudah retak
Tegakah kau buat mata anggunnya bengkak?
Tak bisakah kau berlaku lebih bijak
Seperti berdialog dengan hati yang lunak
Dengarkan irama keluh kesahnya tanpa gejolak
Atau bayangkan bibir mungilnya semakin lucu saat berteriak
Tapi jika fantasimu tadi berubah menjadi abstrak
Bungkam saja dirinya dengan pijatan lembut di pundak
Lalu kecup kepalanya tepat di puncak
Mungkin ini terdengar sedikit norak
Tapi coba senandungkan pula baitbait sajak
Dan tenggelamkan dia dalam pelukan hangatmu hingga nyenyak

Jum'at, 21 April 2017

Selamat Hari Kartini buat seluruh perempuan di dunia (anggap aja mereka juga ngerayain😄)

a/n: Inspired from story between Umar bin Khattab r.a and his wife

Katakan dengan KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang