Chapter 3 : Prajurit Terakhir

76 17 14
                                    

Reverse. Sebuah nama dari pasukan yang menjaga keamanan dari Thanatos. Pendekar dengan 2 pedang yang memiliki sayap hitam merupakan lambang dari pasukan ini. Kenapa harus menggunakan 2 pedang? Jika pertanyaan itu disodorkan kepada Aji dia bisa menjawabnya, itu karena dulu orang yang pertama membentuk pasukan ini menggunakan 2 pedang. Setelah gugur saat maju dengan gagah berani melawan 100 mayat hidup sendirian, pasukan bentukannya yang belum diberi nama. Akhirnya diberi nama dengan namanya, begitulah Aji menjawabnya. Namun jika dirinya diberi pertanyaan mengenai kedua sayap hitam, Aji tidak bisa menjawabnya. Menurutnya pemberian sayap hitam itu tidaklah masuk diakal, mungkin jika diberikan saya berwarna putih, aku masih bisa menerimanya, begitulah pikir Aji. Bila diminta memilih antara suka dan tidak suka mengenai logo Reverse. Aji tanpa ragu akan memilih tidak suka dengan logo yang ada sayap hitam itu, tapi apa boleh buat. Dia tidak bisa berbuat apa – apa. Sekeras apa dia mengeluh semua tidak akan ada hasilnya, bahkan jika dia berharap berada disaat penetuan logo pasukan Reverse dan ketika ada yang menyarankan tentang saya hitam itu. Dia akan dengan lantang menolaknya. Namun semua itu jelas tidak mungkin terjadi.

Awalnya Reversi hanya memiliki 3 level tingakatan dalam pasukannya, yaitu tingkat C, B, dan A. Tingkat C untuk prajurit amatir yang masih berlatih, tingkat B untuk prajurit yang bertugas untuk mengamankan kota, dan tingkat A untuk prajurit yang akan melakukan pengamanan diperbatasan pantai untuk melakukan operasi pembersian. Tetapi seiring frekuensi serangan dari mayat hidup yang semakin tinggi, dan sejak pertama kalinya mayat hidup yang diberi nama Hades muncul dalam operasi pembersihan. Penambahan tingkat S pun dilakukan. Pasukan Reverse yang berada di tingkat S merupakan pasukan yang telah melakukan pelatihan khusus selama 1 tahun penuh, dan memiliki ketangkasan dalam berpedang atau menembak. Selain itu para tingkat S dilatih untuk selalu menyiagakan diri, dan memasang insting membunuh setiap kali melakukan operasi. Hingga saat ini pasukan tingkat S yang dimiliki oleh Reverse baru berjumlah 10 orang. Jumlah yang sedikit itu tentu bukan karena sedikitnya peminat untuk mencalonkan diri menjadi prajurit tingkat S, atau minimnya yang menerima kenaikan tingkat menjadi tingkat S. Sedikitnya jumlah prajurit bertingkat S karena sulitnya mencari prajurit yang memenuhi kriteria untuk menjadi tingkat S.

Setiap pasukan Reverse menggunakan seragam berwarna hitam dengan emblem yang berada dibahu kanan dan kiri. Emblem itu menujukan tingkat dari sang prajurit Reverse. Seragam prajurit Reverse menggunakan celana jogger yang dibuat dengan bahan kusus agar tidak mudah robek, anti air, dan seragam itu didesain agar memudahkan prajurit untuk bergerak. Sementara bajunya bermodel kaus polo lengan panjang dengan rompi berisi lempengan besi setebal 3 cm yang akan melindungi bagian dada hingga perut. Senjata yang digunakan berupa 2 katana hitam dipunggung yang diposisikan menyilang, sedangkan senapan PM2 (untuk perajurit garis depan) diletakan disisi paha bagian kanan. Aji pun mengenakan seragam yang sama dengan emblem A dibahu kiri dan kanannya.

Setelah melempar geranat ke kerumunan Hius dan berdiri ditengah – tengah lubang bekas ledakan berdiameter 2 meter. Aji langsung mengambil 2 katana dari sarungnya yang diletakan dipunggung. Dari posisi itu Aji mengambil satu langkah panjang dengan kaki kanannya yang bertumpuh kuat dipasir pantai. Ke 2 katana itu diayunkan Aji diudara menebas 2 leher Hius yang mendekat hingga kepala dari 2 Hius itu terpisah dari tubuhnya, ini bagian yang kusuka, ucap Aji dalam benaknya sambil tersenyum ringan. Dari 2 tubuh yang kehilangan kepalanya mengalir darah berwarna hitam yang membasahi pasir. Banjir darah pun mulai menggenangi pasir pantai, mengubah pasir putih menjadi hitam pekat bagaikan baru saja hangus terbakar. 2 mayat hidup tanpa kepala pun tersungkur ke pasir, tak berhenti sampai disana. Para Hius dengan suara raunganya seakan mencoba memberi tahu Aji bahwa mereka tak akan memberi sedikit waktu untuknya mengabil nafas.

"Inilah yang aku benci dari mayat hidup yang pintar," ujar Aji ketika melihat 5 Hius yang meloncat bersamaan kearahnya, 5 Hius itu melompat dengan tumpang tindih bagaikan ombak yang mencoba untuk menenggelamkan ikan kecil ditengah samudra. Sinar merah dari langit yang sebelumnya menaungi Aji berganti menjadi bayangan hitam.

The World that I SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang