Jean dan Yana

194 10 2
                                    

Survey Corps seperti biasa sibuk sana-sini. Ada yang sibuk ngerjain tugas yang menumpuk, ada yang latihan, ada yang pacaran, ada pula yang 'ehem-ehem'an. Oke, coret dua kalimat tadi.

Tapi sepertinya... Ada yang aneh dengan semua itu. Tumben banget tidak ada suara Jean dan Eren yang lagi bertengkar. Biasanya mereka ngerusuh sampai-sampai ditegur sama si kapten ce- maksudku kapten kurang tinggi (Levi: Sama aja, bego! *Nendang Author*).

Ooooh, ternyata ... Si Jean lagi galau, pemirsa! Ada apa ya sampai-sampai Jean jadi galau gitu? *Ini bukan acara tv, woi!*

"Eh, tumben banget si Muka Kuda galau. Ada apa sih?" Tanya Eren.

"Nggak tahu, tuh. Biasanya pasti udah nyamperin kamu terus ngajak berantem." Sasha hanya mengangkat bahunya.

"Mungkin aja, ada seseorang yang Jean sukai kali."

Eren dan Sasha hanya memandang Lisa dengan tatapan 'yang-bener-aja-si-Muka-Kuda-lagi-suka-seseorang'.

"Bener, kemarin, aku melihat Jean sedang menatap seorang gadis berambut coklat digerai dan bermata biru tua. Itu pasti Yana."

"Yana?" Eren dan Sasha bertanya secara kompak.

"Yana itu kebetulan sahabatku. Entar aku coba dulu ... Dan aku punya ide yang cemerlang." Lisa memasang seringaian serta dark aura yang lebih seram dibanding Levi.

"Ugh ... Lisa kalau sudah seperti itu jauh lebih seram dibanding Heichebol(?)!" Batin Eren dan Sasha.

Di tempat lain, Levi bersin dengan kerasnya. Membuat kertas kerjanya jadi bertebaran.

"Ini siapa sih yang ngatain aku Heichebol?! Akan kubunuh orang itu!"

Kembali ke tempat semula!

"Jadi gini..." Lisa mulai menyusun rencananya.

Keesokan harinya...

Terlihat seorang gadis berambut coklat digerai dan bermata biru tua sedang membaca di perpustakaan. Lisa menghampirinya dan menepuk pundak gadis itu.

"Lagi baca apa?"

Sang gadis tentu saja merasa terkejut melihat kehadiran Lisa.

"Ternyata Lisa? Kupikir siapa."

Lisa hanya terkekeh melihat reaksi sang gadis yang diketahui bernama Yana.

"Yana, boleh aku tanya sesuatu."

"Boleh, nanya apa?"

"Kamu lagi suka sama siapa sih?"

Alhasil, pertanyaan Lisa berhasil membuat wajah Yana memerah.

"A-apa yang kau bicarakan, sih? Tentu saja tidak ada!"

"Masa?~" Lisa memasang senyuman godaan.

"Ih, Lisa! >///<"

"Ahahahaha! Maaf, maaf! Tapi ini serius, lho."

Yana yang masih blushing menghela napas dan ia menjawab pertanyaan Lisa.

"Orangnya itu keren, jago, cool, dan baik. Aku selalu melihat dia dari kejauhan. Tapi apa daya... Aku terlalu malu untuk mengungkapkannya...."

Lisa mendengarkan Yana dengan seksama. Sebuah senyuman mengembang di wajahnya.

"Aku bisa mengantarkan kamu ke dia."

"Eh?"

Lisa langsung menarik lengan Yana dan mengajak ia ke suatu tempat. Yana tentu saja merasa bingung, ia mau dibawa kemana?

"Nah, sudah sampai!"

Mereka sampai di tempat makan Survey Corps. Tunggu, kok tempatnya kagak elit gitu sih? -_-

"Kita mau ngapain disini?"

"Lihat saja! Oi, Jean! Nih, gebetanmu sudah aku bawa!"

Dibalik dinding, sosok Jean dengan muka yang memerah berjalan pelan kearah Lisa dan Yana. Yana tentu saja ikutan memerah. Ternyata, cowok yang selama ini ia perhatikan muncul tepat didepan dia.

"Y-Yana... A-aku..."

Yana terpaku di tempat, hatinya sudah mulai dag-dig-dug riang gembira(Readers: Jangan ngaco lho!). Jean kemudian memberikan sebuah sebuket bunga kepada Yana.

"A-aku sudah lama menyukaimu. M-maukah kau menjadi pacarku?"

Lisa? Lisa hanya makan popcorn menyaksikan acara(?) romance didepan dia. Yana udah terharu sekaligus senang, tuh.

"I-Iya ... Aku mau!"

Jean senang bukan kepalang, cintanya terkabulkan dengan indahnya. Ia kemudian memeluk Yana dan Yana balas memeluk Jean.

"Aku mencintaimu, Yana!"

"Aku juga mencintaimu, Jean!"

Mereka tidak menyadari, bahwa orang-orang Survey Corps khususnya Levi, Erwin, Hanji, Firya, dan Sarah menyaksikan penembakan tersebut.

"Semoga cepat langgeng, nak." Batin mereka.

To be continued...

Levi's Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang