kiranti

991 165 33
                                    

"Permisi bu, saya ada perlu ke Clarissa sebentar." Gue kali ini lagi ngetuk pintu kelas iso-3. Ibu Elis, guru geografi itu pun menoleh.

"Nak Clarissa?"

Gue ngangguk. "Iya bu, mohon maaf kelasnya terganggu."

"Ya. Clarissa, kemari kau! Ini pacarmu mencari."

Lah si ibu lawak juga ya.

Godaan ibu elis yang sama sekali gak bener (tapi gue berharap itu jadi kenyataan) ngebuat kelas ini ricuh. Biasa lah, cewe-cewe yang putus harapan mendengar Louis udah punya pacar.

Setelah beberapa menit kelas ricuh, dan bu elis yang lempar penghapus sana-sini, akhirnya Clarissa nongol.

"Ngapain lagi, lo? Buat kelas ricuh tau ga." Clarissa seperti biasanya, cuek, dingin dan bicara apa adanya.

"Gue mau ke uks, hehe."

Semenjak dua hari yang lalu, saat gue minta Clarissa temenin gue ke uks, bisa dibilang bahwa gue kecanduan. Gue ketagihan ingin ke uks dan modusin dia. Ngabisin waktu di uks cuman berdua. Lah.

Jadi di sini lah gue sekarang. Mohon-mohon ke Clarissa buat temenin gue ke uks lagi.

"Lo udah pernah ke uks kan ya, jadi nih kuncinya." Clarissa nyodorin kunci uks ke gue.

"Gue gak tau apa obat sakit kepala."

"Paramex ada kan, atau panadol."

"Lah panadol kan paranti nahan modol (untuk nahan boker). Panadol."

"Ga jelas lo, njing."

"Wah kasar. Gue gatau obat flu apaan."

"Panadol juga ada kan yang flu."

"Obat buat sakit perut dateng bulan?"

"Kiranti." Terus si Clarissa diem sebentar. "Anjir, jadi lo lagi mens?!"

Gue ketawa. "Kalo obat buat hatiku yang sakit ini?" Gue dengan dramatisnya pegang dada.

"Bacot, lah." Clarissa memutar kedua bola matanya, dia menyodorkan kunci uks lagi ke gue.

"Mau lo sendiri atau ga sama sekali? Gue mau balik ke kelas nih." Clarissa ngancem.

"Yakin mau balik ke kelasnya bu elis terus dengerin lawakannya yang receh?" Sebut aja gue murid durhaka atau gimana. Tapi serius, gue ikut lintas minat geografi dan diajarin bu elis yang emang super receh.

Clarissa diem sebentar. Kayanya dia mikirin perkataan gue yang bener.

"Ayo dong, ketua pmr." Ini dia senjata gue yang terakhir; membawa bawa dia sebagai ketua pmr.

"Fine." Clarissa akhirnya pasrah dan gue loncat bahagia.

"Bu, saya pinjam Clarissa nya bentar ya," pamit gue di depan pintu dan bu elis yang lagi ngajar menoleh.

"Iya nak Louis. Jaga pacarnya baik-baik."

Dan kelas mulai ricuh lagi.

***

"Lo sakit apa, sih?" tanya Clarissa yang lagi duduk di tepi kasur.

Gue yang lagi ngeluarin semua makanan di kresek menoleh. Iya, jadi gue tadi di kantin beli dulu banyak makanan sebelum ke uks. Baso tahu, baso ikan, cimol, cilok, lah banyak pokonya.

"Gue gak sakit sih sebenernya." Gue menggidikkan bahu tanpa rasa bersalah.

"Lah, anjing."

"Weh nyelo, su."

Gue ambil sebungkus baso tahu dan sekotak buavita. Lalu memberikannya ke Clarissa.

"Nih, lumayan kan bebas dari pelajaran bu elis."

Clarissa liatin tangan gue yang nyodorin dia baso tahu dan buavita. Dia bengong.

"Gila ya, lo," katanya tapi ujungnya si Clarissa ambil juga itu makanan dan minuman.

"Gila, gila, tapi akhirnya diambil juga, kan."

"Sayang lo udah beli."

"Gapapa ko, sayang." Gue kedipin mata ke arah Clarissa dan dia menatap gue seperti biasanya, jijik.

Dan kami habisin satu jam pelajaran dengan bolos ke uks. Bukan sakit, tapi makan.


***

Hey! Ada larries bandung ga?

Ikut larry gath?!

Yeay

Kita gak bakal ketemu

Bikos gue ga ikutan

I'm broke. @ bye

:((((((((((

LOUIS ( jatuh ) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang