Hai! Gue gatau apa ini masih ada di lib kalian apa ngga wkwk. Tapi sesuai yg gue janjiin, bonus chapter. So, here it is!
***
Hari Senin. Hari yang paling gak disukai sama kebanyakan siswa. Gausah munafik deh, kalian juga iya kan?
Mulai dari jalanan yang macet, upacara, sampai males bangun dari tempat tidur karena ngerasa kenapa hari minggu cepet banget berlalu?
Sama hal nya kayak anak SMA Kasih 699 ini. Mereka dengan terpakasa mengikuti upacara yang memang sudah rutin dilaksankan setiap hari Senin.
Kali ini Pa Adung, guru olahraga yang menjadi pembina upacara. Beliau tengah memberikan amanatnya yang dirasa sia-sia karena murid-murid yang sama sekali tidak mendengarkan. Iya mereka diam, jiwa mereka ada di sini, tapi hati gak bisa dibohongi.
Termasuk cowok di barisan tengah yang kali ini malah memainkan dasi yang tengah ia pakai. Cowok ini gak mendengarkan amanat Pa Adung. Bukan karena ia malas, sebenarnya dia anak yang (lumayan) baik. Tapi karena kepalanya yang serasa akan meledak, membuatnya berusaha mati-matian tetap berada di dalam barisan. Dia gak mau dicap sebagai cowok lemah.
"Anjing," umpatnya yang memang sudah benar-benar pusing. Rasanya dia ingin pingsan sekarang juga.
"Louis, kenapa lo?" tanya teman di depan barisannya. Cowok yang ternyata bernama Louis itu menggeleng pelan.
"Muka lo pucet banget deh," sahut cewek yang ber-name tag Brianna Jungleworld di sebelah Louis.
Louis tidak menanggapi perkataan Brianna. Tangannya sibuk memegang kepalanya yang seakan-akan siap meledak kapan saja.
"Biar gue panggil PMR," kata cowok di depannya yang bernama Zayn.
Sebelum Louis sempat mencegahnya, Zayn udah pergi lebih dulu. Nah kan, yang Louis takuti kalau dia sakit itu; anak PMR. Jujur aja, Louis itu jaim. Masa aja cowok sakit? Meski faktanya, Louis baru pertama kali sakit yang emang bener sakit. Bukan cuman modus belaka.
"Louis, kenapa?" suara seorang cewek sekarang terdengar. Ia membelah barisan.
Louis, meski hatinya menolak, namun tubuhnya terlalu lemah. Ia pasrah saja begitu Clarissa membopongnya menuju UKS. Antara pusing, gengsi, sama bahagia. Louis cengar-cengir.
"Nih, makan dulu." Clarissa menyodorkan roti isi ke Louis yang diam saja sedari tadi diam.Louis menggeleng.
"Ingin gue suapin lagi?" Clarissa menekan kata 'lagi' untuk menggoda Louis.
"Gue beneran sakit kali ini, Clar," jawabnya lemah. "Sumpah, deh, gue gak modus."
Clarissa tersenyum geli. Ia kemudian membuka bungkus roti dan segera menyodorkannya ke arah mulut Louis.Meski ingin disuapi, Louis merasa gengsi. Ia ambil roti itu dari tangan Clarissa dan memakannya perlahan. Gadis di sampingnya tersenyum puas.
"Nah, abis itu minum. Terus tidur. Gak usah minum obat, dikit-dikit jangan minum obat," kata Clarissa yang kali ini tengah membawa gels berisi air penuh untuk Louis."Kaya iklan aja," celetuk Louis.
Clarissa terkekeh. Setelah makanan dan minuman Louis habis, ia segera merapikan sisanya. Ditariknya juga selimut yang tadi terlipat rapi.
"Ya udah, sekarang tidur." Clarissa menyelimuti tubuh Louis.
"Maunya tidur sama kamu," celetuk Louis lagi yang membuat mata Clarissa melotot.
"Eh, maksudnya, temenin. Ngeres aja sih lo," jawab Louis cepat-cepat. Clarissa manyun.
"Yaudah, gue juga males upacara," kata Clarissa berbohong. Karena yang sebenarnya ia cemas terhadap Louis.
Louis senyum dengan lebar, tampak tolol, ketik Clarissa duduk di kursi sebelah tempat tidur Louis.
"Yang nyenyak, ya," ucap Clarissa.
"Bentar."
Louis bangkit duduk di atas kasurnya. Dilepaskannya dasi yang sedari tadi dipakainya. Dan mulai mengikatnya ke tangannya sendiri dan juga tangan... Clarissa.
"Ih apaan sih, lo." Clarissa berusaha melepaskan ikatan itu.
"Cuman lo doang yang bisa bikin gue sembuh. Jadi, jangan jauh-jauh dari gue." Dan detik berikutnya Louis ngorok dengan kerasnya.
Clarissa tersenyum layaknya idiot. Memang gak romantis, tapi Louis itu manis.
***AKHIRNYA BONCHAPT UDAH SELESAI. ia gue gantung emang berapa bulan tapi yaudah lah ya. Lagi mood hari ini juga. Maaf aja intinya ngehe.
Btw thanku for 6k readers. Dahal iseng doang dan receh ko ada yg baca. dah
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUIS ( jatuh ) [COMPLETED]
FanfictionCuman cerita tentang Louis, si kapten futsal, yang sosoan sakit biar modus ke Clarissa, ketua PMR. Copyright © 2016 by beelzeboub