Setelah pengumuman kelulusan tes SBMPTN, Khanza diharuskan untuk melakukan pembayaran dan daftar ulang. Khanza menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Dan yang paling penting adalah mencari tempat kos.
Karena rumah Khanza dengan kampus berjarak sekitar 30 km. Dan akan sangat melelahkan jika harus bolak balik kampus dan rumah setiap hari apalagi dengan kegiatan ospek yang sangat padat.
Mario sudah mendapatkan tempat kosnya, Mario memilih tinggal di apartemen di dekat kampus karena ada parkiran untuk motor ninjanya juga lebih fleksible untuk pulang jam berapa saja.
Khanza masih bingung mau kos di sekitaran rumah-rumah kos di dekat gerbang fakultas atau apartemen yang mengharuskan dia naik bis kampus untuk sampai ke fakultasnya.
"Mama sih terserah kamu aja, mau kos dimana. Apa mau bareng Mario aja. Biar ada temennya?" Timpal Ibu Khanza melihat kebingungan Khanza.
"Hmm... Aku bingung Mam, temen-temen aku di SMA banyak juga yang keterima disini, cuman aku gak seberapa deket. Intan dan Devi di Bandung. Paling Sarah yang disini juga. Dia juga ambil Kedokteran, dan dia milih di apartemen deket fakultas kedokteran. Mario deket stasiun apartnya, tapi jauh mesti naik Bis kalo ke fakultas. Hmmm..." Membuat Ibu Khanza semakin bingung.
"Udah, sama gue aja Anja. Lagian kan enak tuh kamar kita bisa sampingan. Kalo gw laper, tinggal ambil makanan lo deh. Haha" Pinta Mario.
"Ah ogah, belum apa-apa udah dapet ancaman tidak menguntungkan." Kata Khanza.
"Hahaha.. Ya terserah kamu Nak, kalo di apart Mario kan mama bisa tanya Mario kalo kamu gak bisa dihubungin. Dan ada yang bisa bantuin juga kalo kamu ada perlu apa-apa."
"Hmm, ya okedeh aku ditempat Mario aja. Kan bisa bareng ya ke kampus naik motor Mario." Konklusi Khanza.
"Boleh asal bayar jasa ojek gue ye.." Seloyor Mario.
"Yaudah, gue berangkat Kampus dulu ya Yo. Lo mau ikut gak temenin gue daftar ulang?"
"Nope. Gue mau maen CoD." Ucap Mario sambil jalan pulang ke rumahnya yang cuman berjarak beberapa rumah dengan Khanza.
"Olrighttt byeeeee"
--------------------
KHANZAAku heran kenapa temen-temen di grup LINE pada dateng cepet banget untuk daftar ulang. Lagian kan ini baru mulai jam 8. Aku harap gak lama deh ngurusin ini karena aku mesti take kamar apartmen untuk kos.
"This is insane." Gumamku
"Kenapa Non?" Sahut Pak Badi, supir keluargaku.
"Rame banget Pak. Padahal kita dateng jam 7.45."
Aku harus cek grup LINE memastikan teman-temanku dimana. Mereka bilang mereka sudah duduk antri. Dan gilanya ada yang dari jam setengah 6 pagi. Aku benar-benar sudah underestimate keambisiusan teman-teman baruku ini.
Wah, ada Nadya. Aku baru tau dia keterima juga di kampusku. Haruskah aku tegor dia? Aku malu, karena Nadya termasuk geng anak-anak famous di Sekolahku dulu. Tapi aku pernah sekelas waktu kelas 10. Baiklah, aku akan mencoba menegurnya.
"Hai Nadya, lo keterima disini juga. Ambil apa?"
"Hai.....! Iya, ambil Teknik Lingkungan. Lo apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
He was My Bestfriend
RomanceMario dan Khanza merupakan dua sahabat dari kecil. Mereka tumbuh bersama dan bermain bersama karena tinggal di komplek rumah yang sama. Meski begitu pergaulan dan circle pertemanan mereka berbeda. Mario menjadi murid dengan nilai tertinggi di seko...