Bouquet Bunga Mawar

208 7 0
                                    




MARIO

Aku diam diam menginjakan kaki ke rumah... Tapi papa dan mama sudah duduk di ruang tamu untuk menungguku.

"ehmm.."deham Papa menatapku dengan marah. Tangan papa mengusap usap tangan mama untuk menenangkan.

"Coba kamu ceritakan dengan detail. Apa sih yang sebenarnya terjadi."

Aku mulai menceritakan semuanya sejujur-jujurnya, karena kalo aku bohong, orang tuaku akan tau dan akan jauh lebih runyam. Akhirnya, terdapat satu kesimpulan bahwa aku tidak boleh kemana-mana selain kuliah dan mengerjakan tugas dan harus pulang dibawah jam 10. Kecuali, pergi dengan Anja.

Well, the last part is not that bad tho.

Setelah mendegar nasehat-nasehat dari orang tua, aku tidak diizinkan untuk bermain dengan teman-teman yang belum jelas. Jangan ikut-ikutan pergaulan yang tidak jelas karena akan menyesal nantinya.

Baiklah, emang salahku.

Aku berbaring di kamarku. Memperhatikan langit-langit. Sangat menyenangkan bisa bermesraan dengan Anja walaupun aku tidak begitu sadar. Huah...

-------

Kenapa ya harus terjadi sih hal-hal seperti itu, tapi yang pasti aku akan selalu menjaga anja. Belum tau juga bakal kemana arah kisahku dengan anja. We'll see...

Drama Ospek dan Tugas Ospek akhirnya selesai yang diakhiri dengan drama ospek Mario yang akhirnya pun di sensor bagian kissingnya Mario mendapati ternyata itu hanya akal-akalan Clareta dan Janet karena mau menjodohkan Mario dengan Tyra.

Mario semakin dekan dengan Anja, begitu juga dengan Tyra. Tyra yang sangat agresif membuat Mario tidak berkutik walau sedikit merasa jijik. Ya namanya juga lakiiii yaaa... heu ~

KHANZA

Hubunganku dengan Mario baik-baik saja. Kami seperti TTM gitu, kadang panggil sayang kadang tidak. Tidur bareng juga jalan terus.

Walau Khanza bukanlah penganut Sex Before marriage but cuddling petting and kissing no problemo. does it make any change?

Tapi entahlah aku merasa kalau jadian dengan Mario secara official masih takut apabila nantinya ketika putus dan tidak berhubungan lagi. Hal tersebut bisa terjadi kalau aku dan Mario beneran jadian.

Jadi kami mempertahankan status quo sebagai 'sahabat'.

Ada LINE dari Mario

*Mario: Hai Nja, makan yuk.

Baiklah Mario ngajak makan kebetulan memang laper dan butuh keluar lagi juga karena penat banget abis nugas.

*tin tin*

Suara motor Mario berbunyi depan rumahku.

"Mam..Pap.... aku keluar dulu mau makan di depan komplek sama Mario.. Mau nitip gaaa?"

"Ya hati-hati.. beliin martabak yaa!"

"Siaapp maaamm.."

Khanza sedikit berlari menuju depan rumahnya. Mario membuka kaca dan menyapa Ibunya Khanza.

"Tante, aku jalan dulu bentar mau ngajak makan khanza yaahhh..." Sahut Mario dari mobil

"Ya hati-hati ya kalian berdua... jangan aneh-aneh yaaa.."

"Siap Tanteeeeeee!" Seraya menggerakan gaya hormat di tangan ke arah Ibunya Khanza.

Selama perjalanan di mobil tangan Mario sengaja mengusap paha Khanza perlahan. Sambil nyengir Mario menggoda Khanza. "Heu dasar kuciiing!!"

He was My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang