He was My Bestfriend

The Reason Behind It.

MARIO

Baru saja Anja datang ke apartemen dan memintaku untuk mengajarinya berciuman, bukan aku tidak mau berciuman dengannya. Aku sudah menahan utk tidak menciumnya cukup lama. Nanti aku bertemu lagi. Aku berjanji akan menciumnya...dengan sangat penuh passion. Bisa dibilang aku menyesali untuk tidak mengajarkannya berciuman. Hmm..

Baiklah aku tidur dulu. Besok aku harus sparring basket dengan gengnya Adrian, begitu namanya sekarang. Menarik sekali hidupnya. Mungkin aku bisa berteman dengannya karena kita kan satu Univ sekarang.

((LINE))
Adrian: bro, sorry gue cancel ya sparring basket hari ini. Tiba2 gue ada urusan nih.
Mario: well, okay. Kabarin lagi ya kpn lo bisa. Gw dan Arka dh gk sabar buat main bareng lo.
Adrian: sure, get to see u soon.
Mario: ok.

Adrian ternyata tidak bisa sparring pagi ini. Tumben banget, biasanya dia cukup bisa pegang janji. Well, mungkin memang lagi banyak urusan kali ya, setidaknya aku harus kabarin anak-anak kalau sparring basket besok dicancel.

((LINE))
*group chat "Belimbing Busyuk Pake Y"*
Mario: bro, besok cancel sparring sama adrian dkk.
Arka: HAH? Padahal gue udah gak sabar, masih gak terima gw kekalahan kita di singapore dulu. Haha
Mario: tau tuh katanya cancel, tapi nanti di kabarin lagi.
Arka: well, baiklahh..
Simon: hah??? Takut kali dia wkwkwk
Ferro: wkwkw betul tull
*Simon Arbadi changed the group profile picture* menjadi salah satu wajahku yang di zoom hanya di hidung. Boy's stuff.

Sejujurnya aku merasa menyakiti perasaan Khanza, khanza tidak jelek. Aku menyukainya, dia baik, pintar, independen, bisa mengurus dirinya sendiri. Dan yang paling penting aku suka humor sarkasnya. Haruskah aku mengetok pintu kamarnya? Sekarang?
Tapi aku lelah...

Brak.

Mario tertidur.
-----
MARIO
Sudah beberapa hari aku tidak melihat Khanza, sepertinya dia mulai membenciku. Haruskah aku meminta maaf? Ah sudahlah aku rasa Khanza baik-baik saja. Aku LINE saja deh memastikan.

((LINE))
Mario: nja.. dimana?

Tidak dibalas. Hanya di read. Mungkin dia sibuk. Aku sebaiknya main ke rumah Arka saja.

Tuuutt..tuuttt
Mario: Ka, lo di rumah?
Arka: Engga bro, gw di Kemang. Gue send location ya, lo kesini sekarang. Kita seneng-seneng.
Mario: ok.

Baiklah aku kesana. Sepertinya terdengar fun. Kehidupan anak kuliahan. Starts here. I am ready, baby!
--------
Ternyata lokasi yang dikirimkan Arka membawa Mario ke sebuah bar yang lumayan terkenal Venus Bar dan Lounge. Mario yang baru pertama kali masuk ke Bar, menghampiri Arka yang sudah duduk bersama sepupu-sepupu artis papan atasnya di satu meja khusus yang sudah mereka pesan.

Selain Arka, terdapar Xavier, merupakan sepupu Arka yang menjadi Aktor Sinetron Stripping yang baru tamat di TV nasional, Xavier sangat jarang terlihat karena kesibukannya.

Juga ada Zivanna, sepupu Arka yang merupakan brand ambassador shampoo dan model papan atas yang datang bersama kekasihnya, Zack yang merupakan pemain film bioskop favorit remaja tanggunh di seluruh Indonesia.

Dimeja tersebut juga ada Marcell, pemain basket nasional yang anti alkohol tapi dipaksa Arka untuk datang.

Xavier: wogh brooo... apakabar lo?
Mario: baik baik... alhamdulillah. Eh.
Xavier: hahaha.. dah sini gw ajarin lo minum-minuman setan. Khusus buat lo gw beliin ini, botol paling enak sedunia. Kalo lo bisa abisin dibawah 60 detik. Lo bebas nyuruh gw apa aja.
Mario: apa aja?
Xavier: iya apa aja.
Mario: deal!