MARIOOke apa sih yang gue fikirin bisa jadian sama Tyra lagi, again? for the second time. Gue harus hubungin Arka terlebih dahulu untuuk kasih tau soal ini.
Mario: Ka, lu dimana? Ketemu yuk ada yang pengen gue omongin
Arka: Lagi nugas yo. Di kampus.
Mario: Ok gue caw kampus sekarang.
Arka: Yoi gue di Taman Galileo yah!
Selang 15 menit kemudian, Mario sudah sampai di kampus, karena sudah malam dan jalanan tidak terlalu ramai. Pukul 8.15 kampus masih sangat ramai diisi oleh mahasiswa yang dikejar deadline Tugas. Mario mendatangi Arka. Sembari menegur dan mengambil sebatang rokok milik Arka. Arka sedang mengerjakan tugas dengan beberapa teman satu jurusannya.
"Bagi yah... " Kata Mario sembari mengambil sebatang rokok.
"Yok, sans.." tatapan Mata Arka masih tetap melihat monitor. Tampak serius mengerjakan tugas.
"Bro, gue baru jadian sama Tyra." Ucap Mario
"Njir.. selamat laahhh mantaaapppp... pesen pesen minum dulu laahhh kitaa rayakaann abang kita satu ini... jadi ini mangsa yang keberapa?"
" Tyra kan mantan gue bro jaman SMP. Lumayan lah enak diajak 'main'anaknya. bodynya juga oke banget. Tapiii... ada hati yang mau gue jaga nih."
"Udah sans aja, kalo mau serius pacaran entar aja... "
"entar entar di ambil orang ga ya?"
"kalo diambil orang ya derita luuu.. hahahaha" kata Arka.
----
Diluar dugaan, ternyata Tyra begitu posesif dengan Mario. Mario wajib mencantumkan namanya di instagram profile Mario, juga wajib pasang foto berdua dan update foto-foto Tyra di instagram. Ya gapapa juga sih kan namanya udah pacaran. Tanpa Tyra tau, Mario ingin menjaga hati seseorang, yang sebenarnya ia cintai.
Sudah sebulan semenjak kejadian Khanza menutup pintu apartemen Mario, belum ada satu patah katapun keluar dari Mario ke Khanza maupun sebaliknya. Mereka seperti semakin menjauh. Saling patah hati dalam diam. Terkubur dalam sibuknya tugas dan dapatasi menjadi anak kuliahan, ditambah dengan banyaknya teman baru mereka seperti menghilang satu sama lain tapi tidak dapat melupakan.
Mario selalu terbayang untuk dapat memeluk Khanza, tapi kembali menepis itu semua karena ia tidak mau Khanza diapa-apain oleh Tyra dan dia juga merasa hal ini tidak baik untuk diteruskan. Lagian Mario tidak juga menjamin kalau ia dengan sifatnya yang sekarang akan dapat menjaga Khanza. Ia tidak ingin menjadi mantan pacar Khanza. ia ingin selamanya menjadi orang yang dekat dengan Khanza.
Meskipun dengan cara Mario yang seperti ini pun sudah salah. Ia membuat orang lain bingung atas sikapnya.
--
KHANZA
Sudah sebulan Mario tanpa kabar, postingan di Instagramnya kelihatannya dia baik baik saja dengan pacar barunya. Tampak sangat mesra sampai harus posting-posting berdua mulu. teringat ranjang apartementnya yang menjadi saksi seberapa mereka sebenarnya saling cinta.
Hiks.
Aku seharusnya tidak mem-follow Mario. Aku harus move on. Dasar laki laki brengsek. Salahku terlalu jatuh cinta.
tap. Khanza meng-unfollow Instagram Mario.
Tapi selama sebulan ini pula Khanza dan Adrian semakin dekat. Adrian selalu mengantar Khanza pulang ke apartemen apabila Khanza sudah selesai berkegiatan di kampus. Adrian juga selalu ada apabila Khanza butuh sesuatu.
Perhatian Adrian tentunya lama-lama menarik hati Khanza. Pulang dari kampus, Adrian menawari Khanza untuk datang ke rumahnya, ia ternyata sekarang sudah tinggal dengan ayahnya. Adrian mengatakan di rumah Ayahnya ada banyak sekali Novel-novel Nicholas Sparks yang digemari oleh Khanza.
"Wah serius, baiklah! yuk. aku mau liat-liat di perpustakaan ayahmu kalo boleh."
Sekitar berkendara selama 30 Menit, Khanza Sampai di rumah Adrian, rumahnya cukup mewah walau dari jalan depan tidak terlihat rumah karena harus masuk kedalam jalan kecil lalu masuk kebelakang. Rumah 2 tingkat dengan 6 Kamar tidur cukup besar berada dikawasan yang lumayan elit.
Rumahnya sangat sepi hanya ada 1 orang pembantu yang sedang bersih2. Dan satunya lagi seorang tukang kebun mereka suami istri yang membantu menunggu rumah adrian, ada rumah kecil di halaman belakang yang disediakan untuk mereka.
Adrian membawa Khanza ke perpustakaannya, Khanza langsung suka sekali banyak koleksi buku-buku yang dapat ia pinjam. Akhirnya Khanza memilih beberapa Buku dan langsung ia baca disana. Adrian pamit untuk mengerjakan tugas dan mandi.
Tidak terasa membaca buku waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Adrian menemui Khanza di perpustakaan.
"Nja, maap aku baru selesai nugas, gimana bukunya? betah yah disini?"
"Iya betah banget, mana sofanya empuk. bisa sambil tiduran bacanya, maapin lancang. hahaha"
"anggep aja rumah sendiri. ini aku bawain makanan, makan dulu ya.. laper loh kamu belum makan dari sore."
"makasih banyaakk.. tau aja laper nih.."
Sehabis makan mereka berdua melanjutkan baca sebentar. "Aku ikut baca ya, kamu baca cerita apa sih?"
Khanza menceritakan bahwa ia sedang membaca novel romance, sepanjang cerita terbawa suasana adrian yang cukup tinggi duduk di sofa yang sama dengan Khanza, Khanza menyandar di dada adrian, Khanza ada di depan dan Adrian di belakang. Adrian bersandar ke lengan sofa dan Khanza menyandar di Dada Adrian. Kaki Adrian berada di luar kaki Khanza..
Khanza menekuk kakinya sehingga roknya turun sedikit ke pertengahan pahanya.
Glek.
Kemudian Adrian mencium ubun-ubun Khanza. Terbawa suasana novel romantis, Khanza membiarkan Adrian mencium ubun-ubun Khanza.
"Nza, mau ga jadi pacar Adrian, Nza?"
Khanza terdiam cukup lama. kemudian berkata.
"Iya, aku mau, Ad."
Kemudian Adrian mencium bibir Khanza, mengusap paha Khanza mencium leher Khanza secara perlahan pelan-pelan kebawah. Menuju payudara khanza. Dipilinnya puting Khanza hingga Khanza melenguh.
dibuka kancing kemeja atas khanza kemudian Adrian mulai bermain dengan payudara Khanza. Terus turun ke perut membuat Khanza kegelian, dan kemudian Adrian mulai menjilati kemaluan Khanza.
"hemmh... Ad... udah... aku masih.... ah..." ucap Khanza tersengal.
"iya, petting aja yah.."
"iyah.."
Adrian mulai menggesekan kemaluannya di kemaluan Khanza. sangat cepat. Membuat Adrian memuncratkan spermanya ke wajah dan mulut khanza.
Khanza cukup shok.
"Makasih sayang." Ucap Adrian
Tapi Khanza belum keluar. Sedih.
Kemudian Mereka berdua tidur di kamar adrian. Untungnya tidak ada siapa-siapa dirumah, Ayah Adrian masih di Luar Negeri dan penjaga rumah ada di rumahnya sendiri dan tidak akan macem2.
Pagi-pagi, Adrian membangunkan khanza kemudian mulai ronda kedua untuk petting sebelum sarapan.
Lagi-lagi Khanza belum keluar dan dia mulai memikirkan, apasih sebenernya cinta? is it sex? kenapa rasanya beda dengan ketika dia dengan Mario. Khanza sedikit menitikkan air mata. Dia kangen Mario.

KAMU SEDANG MEMBACA
He was My Bestfriend
RomanceMario dan Khanza merupakan dua sahabat dari kecil. Mereka tumbuh bersama dan bermain bersama karena tinggal di komplek rumah yang sama. Meski begitu pergaulan dan circle pertemanan mereka berbeda. Mario menjadi murid dengan nilai tertinggi di seko...