Ituu foto Rasya sma Leo yaa
Pertama tamaa, maafkan authooor T T
~~~~~~~Author pov
"Sama Dino" jawab Yurra segera meninggalkannya. Terlihat jelas Yurra masih kesal dengan sikap Leo itu.
"Ra, Yurra," Leo segera menarik tangan Yurra sebelum ia pergi.
"Apaan lagi sih"
"Gue minta sama lo minta maaf ke Rasya, atau gue bakal suruh Mama buat pecat lo" Ujar Leo mantap dan jelas
Yurra sontak terkejut, tak mempercayai perkataan Leo, mereka masih berdiri mematung dengan pikiran masing masing.
Tak terasa air mata Yurra menetes, ia segera berlari masuk ke dalam kamarnya dan mengambil kopernya, siap membereskan barang barangnya.
Ia masih punya harga diri untuk meminta maaf kepada Rasya, dan toh itu bukan salahnya, untuk apa minta maaf, bisa bisa ia tambah di permainkan oleh Rasya.
Ia menghampiri Bu Finna meminta izin untuk mengundurkan diri.
"Lah, kenapa Yurra? Padahal baru kali ini loh ada orang yang tahan sama Leo. Biasanya Leo menjahili setiap orang yang jadi babysitter nya. Tapi kalo sama kamu, dia lembut dan penurut,"
"Saya disuruh Papa saya pulang Bu,"
"Ya sudah kalau itu memang maumu, nanti gaji kamu saya transfer"
"Iya terima kasih bu, saya permisi"
Saat di depan pagar, Terdengar panggilan dari Leo.
"Gue kasih lo sekali kesempatan lagi buat minta maaf ke Rasya,"
"MAU LO KASIH GUE SERATUS KESEMPATAN PUN GUE GAK AKAN MINTA MAAF SAMA DIA!! GUE GAK SALAH, UDAH GUE BILANG BERAPA KALI, GU-E GAK SA-LAH A-PA-PUN SA-MA DI-A TITIK!" Teriak Yurra emosi lalu berlari pergi.
Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Leo, apa sih yang buat Leo sampe segitunya ke Rasya? Apa Rasya itu 'sangat' penting sampai Yurra harus rela menjatuhkan harga dirinya?
"Rin, gue nginep ke rumah lo sekarang" Telpon Yurra sambil menyetir masih terdengar isaknya.
~~~~~~~~~
Setelah kejadian kemarin, Leo merasa kehilangan Yurra, tapi ia menepis jauh jauh pikiran itu.
'Apa salahnya sih cuma tinggal minta maaf? Rasya juga gak salah apa apa sama dia' batinnya.
~~~~~~~~~~~~~~
"Nih Ra, lo makan dulu, dari kemarin lo gak makan" tawar Karin begitu masuk kedalam kamarnya sambil membawa nampan berisi makanan serta minuman.Yurra terlihat pucat, matanya menatap lurus kosong kedepan.
"Ra, lo gak boleh kalah sama si Rasya, kalo lu ninggalin Leo artinya lo nyerah. Apalagi lo sampe sakit gini, lo kayak pengecut. Lo harus hadapi si Rasya dan bersaing baik baik sama dia. Leo juga pasti punya alasan buat terus ngebela si Rasya, gue minta lo harus fikir fikir lagi buat ninggalin rumah itu. Lo kepikiran gak sih kalo misalnya si Rasya terus terusan kayak gitu? Leo itu cuma dimanfaatin sama si Rasya, lo harus bisa ngelawan dia" nasihat Karin jelas mengganggu pikirannya.
Jujur ia terlalu capek untuk terus terusan berdebat dengan Rasya, ia juga terlalu muak untuk menghadapi Rasya bermuka dua itu. Tapi benar kata Karin, Leo bisa jadi bonekanya beneran lama lama jika terus di dekat Rasya.
"Gue bakal cari kenalan gue buat nyari tahu apa tujuan Rasya kesini dan kenapa Leo selalu nurut sama dia" Ucap Karin khawatir melihat sahabatnya yang masih diam bak patung.
~~~~~~~~~~~~~~~
(Line)
Karin : Hey Ven, how are you? Are you okay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter Si Otak Mesum
Teen Fictiongimana jadinya kalo gadis badgirl ini menjadi babysitter! parahnya bukan anak kecil imut imut yang harus di urusinya, tapi cowok yang sama bad dengannya. bayi dari mana coba? tapi demi menjadi mandiri dia harus melakukannya. tetapi masalahnya bayi b...