SEVEN

1.9K 247 36
                                    

"Apa?" tanya gadis itu dengan nada kesal, padahal dalam hati ia sedang super duper gugup.

"Ini sekalian!"

"Eh sial!" ujar Gyeoul sambil menerima bungkus keripik bekas Soonyoung tadi.

"Cepat sana buang."

"Bilang saja kau mau cepat-cepat berduaan denganku lagi. Dasar modus."

"Berduaan? Kurasa kau harus cek mata Lee Gyeoul. Ada 12 orang lain di dalam ruangan ini."

Gyeoul menghela nafasnya kesal, kemudian berjalan ke tempat sampah kecil di pojok ruangan itu sambil menghentakan kakinya, sebal.

"Kenapa kemari?" tanya Soonyoung sesaat setelah Gyeoul kembali mendudukan dirinya. Bedanya, sekarang ia sedikit memberi jarak. Mungkin sejengkal jarak lutut mereka.

"Ahiya, aku hampir lupa itu. Ibu mertua meminta kita kesana sore ini."

"Dan sekarang sudah sore, asal kau tau."

"Apa!? Kau serius?" semua orang mendadak diam dan mengalihkan pandangan mereka pada Gyeoul yang tampak terkejut sambil mengecek jamnya.

"Kwon Soonyoung kita harus buru-buru. Kau itu lama, aku malas menunggumu. Pokoknya kita harus buru-buru!!" Gyeoul segera berdiri dan menarik Soonyoung agar segera berdiri, kemudian menariknya.

"Teman-teman, kita duluan, bye!"

Keduanya berlalu begitu saja meninggalkan orang-orang dengan tampang plongo disana.

"Kurasa mereka akan melakukan sesuatu," celetuk Jihoon, si lelaki berkulit pucat.

"Sesuatu? Maksud hyung?" tanya Chan, yang termuda diantara mereka.

"Ah, anak kecil sepertimu tak akan tau hal-hal seperti itu," balas Mingyu.

"Memang kau tau?" balas Seungcheol sambil menatap Mingyu yang kini malah cengengesan.

"Tidak."

"Memang ogeb si Mingyu."

□□□

Mereka berjalan terburu-buru sampai rumah. Dan Soonyoung tak mengerti kenapa Gyeoul mendadak jadi se-ribet ini. Apakah gadis itu sedang mendapatkan tamu bulanannya atau bagaimana sih?

"Cepat mandi dan ganti bajumu!"

"Memang kenapa sih? Kan bisa kesana kapan-kapan."

"Tadi ibu mertua yang minta. Dan aku mengiyakannya. Sekarang pasti dia sedang menunggu kita. Kau mau buat ibu mertua kecewa karena kita mengingkari janji?"

"Kau kan tak janji…"

"Hhh… terserah!"

Gyeoul kesal. Ia melangkah sambil menghentakan kakinya, berjalan menuju satu-satunya kamar tidur disana.

Ia berbalik sebentar, sambil menatap Soonyoung dengan tatapan kesal khasnya. "Aku akan datang sendiri kalau begitu. Lihat apa yang akan ibu mertua katakan nanti!"

Brakk!

□□□

Sekitar pukul 5 sore, disinilah mereka sekarang. Di rumah nyonya Kwon. Kenapa? Tentu saja karena Soonyoung takut akan ancaman Gyeoul beberapa jam lalu.

"Oh, kalian datang!" sambut nyonya Kwon dengan senyuman lembut khasnya.

Gyeoul balas tersenyum, kemudian memeluk ibu mertuanya itu sebelum akhirnya masuk ke rumah dan membicarakan banyak hal. Oh, mereka berdua bahkan melupakan Soonyoung.

Never EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang