FOUR

2.1K 252 7
                                    

□□□

Setelah selesai tampil beberapa menit lalu, Soonyoung langsung ijin pulang, lantaran sang ibunda sudah menelepon dan memintanya agar buru-buru.

"Hey!"

Merasa terpanggil, Soonyoung berbalik. Dan mendapati seorang gadis tengah berlari menghampirinya.

"Kwon Soonyoung!" panggil gadis itu sembari melambaikan tangannya.

"Hai!" sapa Soonyoung balik.

"Jihae, kenapa kau belum pulang?" tanya Soonyoung pada gadis ituㅡMin Jihae.

"Aku…. aku tak tau mau pulang naik apa, kau sendiri?"

"Ini aku baru mau pulang. Kita se arah kan? Mau bareng?" tanya Soonyoung sembari menunjuk mobilnya.

"Tak apa?" Soonyoung mengangguk sebagai jawaban.

"Yaa…. baiklah," jawab gadis itu ragu, walau akhirnya mengikuti Soonyoung juga.

Keduanya berlalu begitu saja, tak menyadari bahwa sedari tadi ada orang lain yang memandangi. Dan kau tau siapa dia? Tentu saja itu Lee Gyeoul dengan tampang bodohnya.

Ah…. jadi itu ya kekasihnya. ㅡGyeoul berbalik. Menjauh dari sana dan kembali ke jalannya seperti semula, hanya saja sekarang dia sendiri.

Menyesal aku mengusir Wonwoo tadi.

□□□

Gyeoul mendudukan diri di tempat duduk di halte bus. Memperhatikan jalan raya yang tak begitu ramai. Hingga sebuah suara dari ponselnya terdengar, membuat gadis itu terpaksa mengalihkan pandangnya.

"Ibu?" gumamnya sebelum menggeser tombol hijau dilayar ponsel.

"Iya kenapa?"

"Hah? Ibu bagaimana sih, kenapa tak bilang dari tadi?"

"Ah, iya iya… baiklah." Sedetik kemudian ia menghela nafasnya kesal, kemudian memasukan ponselnya ke dalam tas.

Bagaimana tak kesal? Barusan ibunya bilang untuk langsung pergi ke rumah bibi Kwon. Saat ditanya kenapa, sang ibu hanya bilang "Ibu sudah menunggumu dirumah, dan kau lama sekali."

Ini merepotkanㅡmenurutnya. Pasalnya, bus yang menuju ke halte dekat kediaman bibi Kwon itu hanya lewat 30 menit sekali. Dan sekitat 7 menit lalu, Gyeoul baru saja melihat bus itu lewat. Ghh….

Lama menunggu, akhirnya bus yang dinanti-nanti datang. Ia buru-buru naik kesana. Perjalanan yang ditempuh pun tak sebentar, mungkin 15 menit, hingga akhirnya sekarang gadis itu merasakan udara di luar lagi. Ia sampai di halte dekat kediaman bibi Kwon. Gadis itu kini tengah berjalan kesana, seperti yang diperintah oleh ibunya tadi.

Tak lama, ia sampai dan sudah melihat mobil milik ibunya terparkir didepan rumah calon mertuanya itu. Entah kenapa, jantungnya mendadak berdegup lebih kencang.

Tok tok tok~

Kepalan tangannya mengetuk pelan pintu kayu tersebut. Hingga munculah bibi Kwon disana.

"Gyeoul, kau sampaim" Senyuman hangat khas bibi Kwon menyambutnya. Gadis itu balas tersenyum.

"Iya bi, ibu menyuruhku kemari."

"Iya, ibumu sudah disini dari tadi. Ayo masuk."

"Iya bi." Gyeoul melangkahkan kakinya ragu-ragu memasuki rumah bibi Kwon. Ini sudah lama sejak ia tak datang kemari, mungkin 3 tahun… ah, entahlah.

"Ngomong-ngomong, ada apa aku dipanggil kesini?" tanya Gyeoul sesaat setelah duduk diruang tamu, bersama ibunya dan bibi Kwon.

"Entahlah, bibi hanya sedang ingin makan malam bersamamu dan mengobrol bersama ibumu saja. Sudah lama kita tak bertemu."

Never EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang