9

1.7K 248 6
                                    

□□□

From : Wonwoo oppa

Mau pergi makan? Kau yang traktir.

Gyeoul memutar bola matanya jenuh sesaat setelah menerima pesan Wonwoo.

To : Wonwoo oppa

Memang mau kemana? Aku sedang sangat malas keluar rumah, oppa!

Ia meletakan ponselnya kasar sehingga menimbulkan bunyi 'ttak' yang lumayan keras.

Soonyoung sedang menonton TV di ruang tengah, dan dia disini sendirian. Di ruang makan. Menatap kosong permukaan meja makan yang masih kosong melompong.

Sudah hampir jam makan malam... tapi rasanya malas sekali mau masak.

Gadis itu berjalan gontai menuju ruang tengah, berdiri tak jauh di belakang sofa tempat Soonyoung tiduran.

"Soonyoung..." panggilnya pelan.

"Hm?" sahut lelaki itu bahkan tanpa melihat ke arah Gyeoul. Sedikit pun.

"Kau mau makan?" Gyeoul bisa melihat Soonyoung mengangguk di tempatnya. "Cari makan sendiri ya? Aku sedang malas."

Soonyoung menoleh seketika itu juga, memandangi Gyeoul dengan tatapan keheranan.

"Kenapa?" tanya Soonyoung. Gyeoul mengendikan bahunya, dia sendiri bahkan juga tak tau kenapa.

"Padahal aku suka masakanmu."

"Uhuk!" entah bagaimana, Gyeoul tiba-tiba terbatuk tepat setelah Soonyoung menyelesaikan kalimatnya. "Apa katamu?"

"Apanya yang apa? Perasaan dari tadi aku diam." Soonyoung kembali mengalihkan fokusnya pada layar TV.

"Benar juga ya, mungkin aku hanya mengada-ada," gumam Gyeoul.

Setelah itu, ia kembali ke tempatnya tadi. Mengambil ponselnya, kemudian berjalan pelan menuju halaman belakang rumahnya yang tak begitu besar.

Entah kenapa, akhir-akhir ini ia suka berdiam diri disana. Padahal dulu ia bahkan terkesan tak peduli, sekarang saja... ia bahkan menanam bunga dan merawatnya.

Ohiya, ini sudah masuk bulan ke-4 pernikahan mereka. Dan seperti yang kalian tau, semuanya masih sama. Hanya saja, durasi ngobrol mereka berdua jadi makin banyak sekarangㅡwalau Gyeoul lebih mendominasi.

Dan kejadian itu… kejadian tempo lalu itu lumayan membuat kedunya agak canggung sesaat. Gyeoul terus marah-marah saat itu dan menyalahkan Soonyoung. Mengatai lelaki itu tak tau diri lah, suka pegang-pegang, dan hal-hal semacam itu.

Soonyoung ingin mengelak, tapi ia tak punya alasan. Ah, tentu saja. Saat itu kan dia mabuk, mana ingat dia dengan kelakuannya sendiri.

Hingga huru-haranya selesai ketika Soonyoung dengan entengnya bilang; "Apa salahnya aku menyentuhmu? Kita kan sudah saling memiliki."

Gyeoul bersemu, tapi gadis itu masih sok-sok an marah. Maklumlah… perempuan suka gengsi.

Sejak saat itu, Gyeoul mulai agak ke-geer-an. Pasalnya, ia pikir Soonyoung sudah bisa menerima dirinya. Tapi nyatanya… ugh! NO.

Soonyoung masih sama seperti dulu. Tak mau makan berdua, tidur di ruang tengah, menghindari skinship dan sifat-sifat lainnya masih sama. Kecuali sifatnya yang masa bodoh dengan Gyeoul, itu sudah sedikit luntur.

Oh, kurasa kita harus kembali ke cerita!

Gyeoul mendengar suara pintu bel dari tempatnya sekarang. Ia berlari ke ruang tengah, kemudian mendapati Soonyoung tengah berdiri dan meletakan remot TV.

Never EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang