Meet Again

2.1K 240 45
                                    

Bonus Chapter

□□□

Sudah bertahun-tahun sejak kejadi itu. Dan Soonyoung sudah hampir melupakan setengah ingatannya tentang itu.

Ia harus move on, bagaimanapun caranya.

Soonyoung bekerja sebagai koreografer di salah satu agensi yang lumayan terkenal di Korea. Beruntunglah, setidaknya ia mendapat pekerjaan yang sesuai dengan hobinya.

Entah angin dari mana, lelaki itu mendadak merindukan ibunya. Ia pulang ke rumah ibunya sore hari. Padahal pekerjaannya bahkan belum selesai.

"Ibu~" ujarnya agak keras sambil membuka pintu rumah.

Ah, sudah berbulan-bulan ia tak kemari.

"Soonyoung, kenapa kemari?"

Nyonya Kwon memeluk putranya sambil tersenyum. Sedangkan Soonyoung malah merengut seperti anak kecil. Ah, dia seharusnya sadar usia.

"Kenapa ibu bertanya begitu? Tak suka jika aku pulang?"

"Hm. Ibu tak bilang begitu ya…" ibunya tertawa kecil.

"Aku lelah, dan aku sangat merindukan ibu. Tapi… aku harus kembali secepat mungkin."

Ibunya menautkan alis, tak mengerti. Dan Soonyoung malah cengengesan.

"Ehehehe, aku kabur, bu."

Plak!

"Ah!" Soonyoung memeegangi lengannya yang baru saja kena tampar telapak tangan sang ibu.

"Hey, kau ini benar-benar. Ya sudah, istirahat dulu saja. Jangan begini terus, ini kau terima gaji buta namanya."

Soonyoung masih cengengesan di tempatnya, sebelum akhirnya berlari menuju kamar dan merebahkan dirinya disana.

Bukannya tidur atau mengistirahatkan diri, lelaki iu memainkan ponselnya. Melihat pesannya yang sudah menumpuk sampai beratus-ratus dan masih belum sempat dihapus.

"Ugh, pantas saja kau mulai lemot akhir-akhir ini!" Ia berbicara dan menonjok layar ponselnya sendiri seperti orang bodoh. Kemudian tangannya bergerak pelan, memilah pesan yang harus dihapus.

Tangannya berhenti sebentar, tepat pada sebuah nama… Lee Gyeoul.

Soonyoung mengirimmi gadis itu pesan 8 bulan lalu, dan masih belum ada balasan sampai sekarang. Dan dengan bodohnya, Soonyoung masih menyimpan pesan itu.

Dengan agak berat hati, akhirnya ia memutuskan untuk menghapus pesan konyol bertuliskan 'Hai, apa kabar?' itu.

Lumayan lama, hingga tiba-tiba suara nyonya Kwon memanggil dari bawah.

"Ada apa, bu?" tanya Soonyoung sambil melangkah cepat menghanpiri ibunya.

"Mau bantu ibu?"

"Apa?"

"Tolong belanja…"

"Tapi bu…" Soonyoung diam sebentar, hendak menolak. Tapi tiba-tiba ia teringat, kalau ibunya sudah makin tua sekarang. "Ah, baiklah bu."

Never EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang