Kabar Mengejutkan

1.5K 92 25
                                    

King yang baru tiba di ruang rawat BR langsung menanyakan bagaimana keadaan keenam cucunya dan kemudian menatap penuh selidik kepada Dyo dan kawan kawan seakan menuntut penjelasan.

"Bagaimana keadaan mereka?" Tanya King kahwatir.

"Mereka baik baik saja hanya mengalami luka ringan, dan beberapa luka serius yang sudah dijahit, dan mereka hanya kelelahan, dan kita hanya menunggu mereka sadar," jelas Revan kepada Opahnya.

King langsung bernafas lega mendengar penuturan dari cucu laki lakinya itu. Setelah itu King menatap Dyo meminta penjelasan.

"Apa yang terjadi mengapa bisa terjadi seperti ini?" Tanya King penuh emosi dan penekanan kepada Dyo.

"Maaf, kami juga tidak mengerti karena kami kehilangan jejak saat mereka berusaha kabur dari sekolah. Kami terpisah dan tidak mampu menemukan mereka," jelas Dyo sambil menunduk tak berani menatap Tuannya itu.

"Apa? Bagiamana bisa kalian bisa kehilangan jejak mereka?" Tanya King tak percaya.

"Mereka sangat pintar dan sadar bahwa jarak parkiran motor dan mobil memiliki jarak yang cukup jauh. Mereka memakai peluang tersebut untuk kabur dari kami," jelas Dyo kembali.

Mendengar penjelasan Dyo King tak bisa berkata apa apa. King benar benar tidak menyangka kalau sang cucunya sangat nekat dan licin. Bahkan orang yang dia percaya sekalipun tidak mampu mengawasinya lebih lama.

"Lalu, siapa yang membawa mereka kerumah sakit?" Tanya King penasaran.

"Kami juga tidak tahu yang pasti dia seorang perempuan muda seumuran dengan kami," jawab Satrio.

King benar benar frustasi memikirkan semua kejadian yang menimpa keenam cucu perempuannya. King mulai menerka nerka apakah semua ini perbuatan Black Dragon yang ingin menggertaknya tapi saat semua dipikirkan kembali King tidak mendapat jawaban yang memungkinkan akan hal tersebut.

King mulai mengacak rambutnya frustasi dan kemudian menatap keenam bodyguard BR dan keempat cucunya. Berniat ingin berbicara kepada mereka namun niat itu dia urungkan karena handphone di sakunya berdring.

King langsung menyambar handphone yang disimpan pada saku celananya dan memperlihatkan si penelepon yang ternyata dari komandan kepolisian.

"Halo," ucap King singkat.

"Halo Tuan King bisa anda segera ke sini? Kami mendapat laporan telah terjadi penyerangan dan setelah kami periksa terdapat sepuluh mayat yang diduga mayat anggota Scorpio," jelas Komandan kepada King.

"Apa? Bagaimana bisa terjadi? Siapa pelakunya?" Tanya King bertubi tubi dan benar benar tidak dipercaya.

"Kami tidak bisa memastikan tidak ada bukti bukti yang bisa memberatkan siapapun," jawab komandan.

"Baik aku segera ke sana untuk melihatnya. Beri tahu aku kabar terbaru," putus King.

"Ada apa Opah?" Tanya Romy penasaran.

"Polisi menemukan sepuluh mayat yang di duga sebagai anggota Scorpio," jelas King kepada cucunya.

"Opah yakin? Kok bisa?" Tanya Vernando tak percaya.

"Opah juga gak yakin makannya Opah akan melihat dan menyelidikinya sendiri apa benar mayat itu adalah mayat anggota Scorpio," jelas King kembali.

"Nando ikut Opah," sahut Nando.

"Kalian jagain adik kalian di sini," ucap King kepada ketiga cucunya.

"Dan Dyo saya ingin kamu ikut saya ke kantor sekarang. Sisanya berjaga di sini," lanjutnya kemudian meninggalkan mereka diikuti Nando dan Dyo di belakangnya.

We are Gangster and Gentle PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang