Lawan Terkuat

1.5K 97 39
                                    

Di kantin sekolah terlihat Sofia yang sedang menunggu sahabatnya yang tiba tiba meninggalkannya saat mereka sedang menuju kantin dan karena terlalu lama menunggu dia hendak menelepon sahabatnya itu.

"Sorry tadi gw mendadak ninggalin lo. Apa lo udah pesan makanan?" Tanya Elaine yang baru saja tiba dan duduk di sebelah Sofia.

"Ada masalah? Kenapa kamu tiba tiba main ninggalin?" Tanya Sofia mengabaikan pertanyaan Elaine karena sedikit heran dengan sifat sahabatnya itu.

"Sorry gw tadi dapet tugas dadakan jadi dengan terpaksa gw ninggalin lo. Lo gak papakan?" Jelas Elaine.

"Aku gak papa. Aku juga sudah pesanin kamu makanan jadi kamu gak usah pesan lagi," jawab Sofia.

By the way mereka di mana ya? Sedari tadi aku tidak melihat mereka," ucap Sofia sambil mencari keberadaan BR di sekitar kantin.

"Atau mungkin mereka di rooftop lagi," terka Sofia.

"Hmm, sepertinya mereka tidak masuk hari ini," sahut Elaine sedikit ragu.

"Lebih baik lo pikirkan perut lo itu yang sudah keroncongan dari tadi," lanjutnya ketika pesanan mereka telah tiba.

Setelah itu hanya ada keheningan yang tercipta mereka masing masing menikmati makanan mereka serta larut pada pikiran mereka.

"Huft, untung Sofia tidak menanyakan hal lainnya. Gw bisa bingung cari jawabannya," ucap Elaine dalam hati.

"Bagaimana kalau Sofia tau kalau gw membantu BR kabur dari sekolah? Dia bisa buat gw repot mengurusi kekepoannya nanti," lanjutnya membatin sambil melirik sekilas sahabatnya itu.

"Huft, mudah mudahan hal itu tidak terjadi. Semoga," harapnya.

~ ~ ~

Saat Sofia dan Elaine sedang berjalan menuju kantin tiba tiba ponsel Elaine berbunyi. Elaine langsung membuka handphone-nya dan melihat siapa yang menghubunginya tapi nomer yang tertera tidak dikenali. Awalnya ia hanya mengabaikannya namun nomer tersebut terus menerus menghubunginya dan dengan kesal ia mengangkat telefon tersebut.

"Ha-," sebelum Elaine selesai berucap sudah dipotong oleh si penelepon.

"Len, tolong lo pergi ke belakang sekolah dan buka pintu gerbang sekolah di sana. Sekarang cepat lakukan tidak ada waktu lagi," potong si penelepon dengan terburu buru seperti sedang dikejar sesuatu.

Namun sebelum Elaine bertanya lebih lanjut teloponnya sudah diputus sepihak dan mau gak mau Elaine langsung berlari menuju area belakang sekolah dengan cepat dan mengabaikan Sofia yang sedari tadi memperhatikannya.

"Lo ke kantin duluan nanti gw nyusul," teriak Elaine sambil berlari menjauh Sofia.

Sofia hanya bisa terheran heran atas tingkah sahabatnya itu yang terlihat sangat aneh karna sebelumnya tidak pernah seperti itu.

"Sial! Sebenarnya apa yang sedang mereka rencanakan?" Ucapnya dalam hati bertanya tanya.

Saat tiba di gerbang belakang sekolah Elaine langsung mencari sesuatu untuk membantunya membuka gembok. Ia melihat sekelilingnya dan menemukan sebuah batu yang cukup besar lalu mengambilnya.

Setelah gemboknya berhasil terbuka dia mulai membuka gerbang tersebut lebar lebar dan tidak butuh waktu lama terlihat tiga buah mobil melaju dengan kencang melewatinya.

"Apa apaan mereka maen ngebut seenaknya," dumel Elaine yang sedikit kesal.

Elaine mulai menutup pintu gerbangnya kembali namun tiba tiba dia ditahan oleh seseorang dan disusul dengan rekan satunya yang langsung berlari cepat mengejar mobil BR yang nyaris tak terlihat.

We are Gangster and Gentle PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang