CP 2. Hiding Face

2.3K 277 24
                                    

Mungkin aku gila. Tapi dia benar-benar berbeda. Wajahnya hanya bisa menampakkan ekspresi yang sama setiap harinya. Sikapnya begitu dingin dan kasar. Tak ada satu pun yang berani mendekatinya karena dia sungguh berbeda.
Hari ini aku menemukannya. Wajah yang dia sembunyikan selama hidupnya. Aku rasa aku menyukainya...

.

"Vampire OF Heullin"© 2012 by Thewi Choi (Remake in 2016)

.

Sungjae menatap langit-langit kamarnya. Sekedar menerawang apa yang terjadi tadi siang disekolah. Gadis berkulit pucat yang kesepian. Rasa penasaran tentang gadis misterius itu terlalu besar.

"Vampire?" lirih Sungjae tanpa sadar. Sungjae menghela nafas panjang.

"Aku rasa ada sesuatu yang salah disini" lanjut Sungjae sambil bangkit dan duduk ditepi kasurnya. Sungjae memilih untuk berjalan-jalan sebentar disekitar rumah yang baru ditempatinya dua minggu yang lalu. Entah kenapa dia tidak bisa tenang malam ini.

Heullin di malam hari terasa begitu sepi, terlebih rumah Bibinya Sungjae agak jauh dari keramaian. Setidaknya Sungjae merasa tenang jauh dari hingar bingar kota besar.

Sungjae memasukkan kedua tangannya kesaku celana panjangnya. Tidak disangkanya malam ini begitu dingin. Sungjae menggunakan Hodie berlapis untuk mengurangi rasa dingin yang menggigit. Manik matanya memandang bulan yang kini bersinar terang. Bias kuning yang bulat sempurna.

"Purnama..." ujar Sungjae sambil terpesona. Indah sekali. Bulan yang sama dengan yang dilihatnya di kota. Namun nuansa di sini membuat bulan menjadi puluhan kali lebih indah dari biasa. Sungjae terus berjalan sambil menghembuskan nafas lega. Seperti moodnya sudah mulai membaik.

Sungjae menghentikan langkahnya dan kembali menatap bulan yang bersinar penuh. Tanpa menyadari seorang gadis dengan kulit pucat sudah ada disamping Sungjae. Menatap Sungjae dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Sedang apa?" tanyanya singkat. Tetap dengan raut stoicnya. Sungjae tersentak saat menemukan mata onix yang beberapa hari ini selalu membayangi ada didepannya. Sungjae mengelus dada lega saat menemukan yeoja misterius yang akhir-akhir ini ada dipikirannya.

"O'oh..-Sooyoung?" Sooyoung masih saja menatap datar Sungjae. Well, sepertinya dia hanya punya ekspresi datar saja.

"Apa yang kau lakukan? Kau menguntitku?" tanya Sooyoung makin dingin.

"A-apa?" Sungjae menampakkan wajah bingungnya. Malah terlihat bodoh dimata Sooyoung. Sooyoung menarik sudut bibirnya, mungkin tidak tahan dengan wajah bodoh itu.

"Ini rumahku. Apa kau memang berencana mengikutiku sampai kerumah?" Sooyoung mengalihkan pandangannya dari Sungjae. Kini dia memilih memandang bulan, membuat wajahnya yang pucat nampak berbias cahaya bulan.

"Ru-rumahmu? Ini?" Tanya Sungjae tidak percaya setelah melihat rumah besar yang ada tak jauh darinya. Bagaimana bisa dia tidak memperhatikan sekitarnya, bahkan ia tak sadar sudah melewati rumah semewah itu.

'Rumah ini benar-benar besar seperti yang diceritakan Hakyeon' pikir Sungjae.

Sooyoung mendesis saat merasakan Sungjae yang menatap kagum rumahnya.

"Nona muda, Anda meninggalkan mantel Anda" Seorang yeoja dengan setelan rapi tiba-tiba datang membawa sebuah mantel hitam. Sooyoung hanya memakai gaun hitam tipis. Tentu saja membuat orang yang sepertinya pelayan pribadinya itu khawatir.

"Tidak perlu. Aku tidak butuh, Unnie" tolak Sooyoung. Namanya Irene, hanya menarik nafas panjang. Nona mudanya ini memang keras kepala rupanya.

"Sooyoung, malam ini benar-benar dingin. Kau yakin tidak mau memakai mantelmu itu?" Sungjae menggosok-gosokkam kedua tangannya kedinginan.

Vampire Of Heullin (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang