Setelah hampir setengah jam Sooyoung dan Sungjae bermain disana, kini mereka memutuskan untuk pulang. Senyum tipis terlihat tersemat dibibir gadis manis itu. Sesekali dia melirik Sungjae yang terus-terusan memegangi tangannya sembari melintasi padang lavender. Sungguh namja ini sudah mengubah hampir hidupnya yang kelam.
"Aku senang" ujar Sungjae membuat Sooyoung bingung. Namun Sooyoung memilih diam saja.
"Karena kau selalu tersenyum sepanjang malam ini" cengir Sungjae membuat Sooyoung menahan tawanya.
"Tersenyum juga tidak ada salahnya bukan?" respon Sooyoung sambil menatap lucu kearah Sungjae. Sungjae menggeleng.
"Memang tidak salah. Tapi kau itu jarang tersenyum selama ini. Aku bahkan ragu apa wajahmu itu bisa berekspresi" tutur Sungjae jujur.
"Benarkah?" Sooyoung kembali menatap Sungjae datar.
"Tuh kan. Wajah itu lagiii~~" desah Sungjae panjang. Sooyoung segera menunduk menyembunyikan tawanya.
"Aku lebih suka ditertawakan seperti ini dari pada melihat wajah horormu itu" Sungjae memperagakan wajah Sooyoung dengan aneh. Sooyoung mendengus.
"Wajahku tidak seperti itu" protes Sooyoung saat melihat Sungjae dengan anehnya mencontek raut datarnya. Sungjae tertawa lepas melihat wajah cemberut Sooyoung. Jarang sekali gadis berkulit pucat itu menunjukkan wajah imut seperti itu.
Namun tawanya terhenti ketika mendapati seorang namja bermata onix menatap Sungjae tajam. Sooyoung pun mengikuti arah pandang Sungjae. Seketika matanya membulat.
"Ch -Chanyeol Oppa?"
Sungjae dapat merasakan genggaman Sooyoung semakin kuat dan agak gemetar. Dia takut. Sungjae yakin Sooyoung sangat takut sekarang.
Mata onix Sooyoung memandang gentar kearah Chanyeol yang kini mengepalkan tangan.
"Oppa..." lirih Sooyoung lagi. Chanyeol menatap tajam kearah Sungjae. Sedang Sungjae sendiri bersikap waspada. Siapa yang tahu apa yang dilakukan orang macam Chanyeol.
"Masuk!" perintah Chanyeol seraya melirik sekilas mobil ford yang terparkir tak jauh dari sana. Sooyoung menunduk sembari mengigit bibirnya. Jujur dia sangat takut sesuatu akan terjadi pada Sungjae. Apa yang akan dilakukan Chanyeol selanjutnya, itulah yang ada dipikirannya. Masih lekang difikiran Sooyoung saat Chanyeol menyingkirkan orang-orang yang berusaha mendekati dirinya. Dia menggunakan cara licik dan kotor. Tak tanggung-tanggung bahkan membuat mereka hampir kehilangannya nyawa.
"Masuk!" bentak Chanyeol mutlak.
Sooyoung memandang nanar Sungjae lalu segera berlari memasuki mobil Chanyeol. Chanyeol tetap menatap Sungjae tanpa ada niat berkedip barang sedikit pun.
"Jauhi Sooyoung atau mati!" desis Chanyeol sebelum berbalik memasuki mobil hitam yang tadi dimasuki Sooyoung. Sungjae terkesiap sejenak. Baru saja dia akan berlari mengejar Sooyoung, tiba-tiba tiga orang pria berbadan besar muncul menghalangi Sungjae.
Sungjae mengertakkan rahanganya emosi. Sooyoung yang duduk jok belakang hanya bisa menggedor-gedor kaca belakang mobilnya sambil menggeleng keras. Berharap Sungjae menghentikan niatnya untuk mengejar dirinya.
Chanyeol tersenyum sinis lalu segera menjalankan mobil mewahnya. Sooyoung semakin menajamkan matanya saat mobil itu perlahan mulai menjauhi tempat itu.
"H- hentikan..." teriak Sooyoung ketika tiga orang itu mengeroyok Sungjae. Sooyoung semakin kuat menggedor kaca belakang mobilnya."Oppa! Hentikan mobilnya!!"
Meski sudah mulai menjauh dia masih bisa melihat Sungjae kini tersungkur ditanah karena pukulan keras dipunggungnya.
"Tidaaak!" Sooyoung menangis pilu. Sooyoung segera menarik-narik kenop pintu mobil hitam itu. Namun sayang mobil mewah itu sudah dirancang sedemikian rupa oleh Chanyeol agar Sooyoung tak melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Of Heullin (COMPLETE)
FanfictionGenre : Romance, mystery. Heullin, kota yang setiap harinya tak pernah cerah dan selalu mendung. Dan seseorang bersembunyi digelapnya kota Heullin. Seseorang yang begitu membenci cahaya. Kota dengan mitos yang terkutuk, dengan salah satu penghuniny...