Chap sebelumnya di Private, silahkan difollow gue kalo mau baca cerita sebelumnya. :*
.
***
.
Perlahan Eric menyayat dalam-dalam urat nadi tangannya. Seketika darah berceceran mengotori gaun putih indah yang dikenakan Lady Wendy. Warna merah yang sangat kontras dengan gaun putih itu semakin banyak membaluri tubuh didalamnya. Tangannya gemetar dengan terus-terusan mengulur pada tubuh istrinya itu.
Eric tersenyum lega. Matanya menatap sayu Lady Wendy. Perlahan penglihatannya mulai memburam. Tubuhnya mulai kebas. Dia tak merasakan apapun lagi bahkan luka menganga dipergelangan tangannya hanya terasa seperti gigitan semut baginya. Hingga akhirnya benar-benar hilang. Dia mati.
"A -appa... Buka!!" teriak Sooyoung sambil terus mencoba mengetuk-ngetuk pintu besar itu. Para pelayan dibelakang Sooyoung nampak tak kalah panik. Mereka juga berkali-kali menggaungkan nama tuan besarnya. Melihat nona muda mereka sehisteris ini rasanya mereka ingin ikut menangis bersamaan. Tak lama Chanyeol datang dengan membawa kapak besar ditangan mungilnya.
"Mundur!" perintahnya keras. Segera Irene menarik Sooyoung kesamping. Begitu pula dengan para maid yang juga mengitari pintu itu. Dengan gerakan yang beringas remaja itu menghujamkan kapak kepintu berukiran indah itu. Bak orang kesetan Chanyeol terus saja mengayunkan kapaknya. Membiarkan beberapa maid perempuan memekik karena ngeri dengan tindakan Chanyeol.
Sooyoung terlihat gemetar melihat Kakaknya yang kini dengan brutal merusak pintu kamar itu.
"Chanyeol Oppa..."bisik Sooyoung takut. Tak pernah dia melihat Chanyeol yang seperti ini. Ini seperti bukan Chanyeol yang Sooyoung kenal selama ini. Selama ini Chanyeol terus-terusan menjadi panutan dan bersikap lembut padanya. Rasaya begitu kontras dengan apa yang dilakukan Chanyeol sekarang. Bahkan tatapan matanya juga berbeda. Tampak seperti ketakutan dan putus asa bercampur jadi satu.
Tak lama pintu hancur dan terbuka, dengan gerakan cepat Chanyeol masuk kedalam ruangan yang kini berbau anyir itu. Gerakannya terhenti saat melihat sebuah pemandangan mengerikan ditengah ruangan itu. Begitu pula orang-orang yang menyusul Chanyeol. Mereka seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Irene segera menutup mata Sooyoung, meski Irene yakin Sooyoung sempat melihatnya karena Sooyoung kini menangis hebat didekapannya.
"A -appa..." lirih Chanyeol dengan pandangan kosong.
Tubuh Eric yang sudah tak bernyawa terlihat tertelungkup dengan bertumpu pada peti mati istrinya. Tangannya yang mengalirkan darah segar menggenggam tangan Lady Wendy. Gaun putih yang dikenakan Lady Wendy kini berubah merah, merah karena darah suaminya.
Chanyeol tersenyum sinis. Lalu menghempaskan kapak ditangannya kesembarang arah. Membuat orang disana memekik."Brengsek!!" umpatnya entah pada siapa. Sooyoung segera menghambur kearah mayat kedua orang tuanya menghiraukan Irene yang melarangnya untuk mendekat.
"Appa...Eomma..."panggil Sooyoung pelan. Dia pun menangis sesengukan disana. Lama dia meratapi kepergian orang tunya. Sampai akhirnya mata onixnya menangkap kilatan indah diantara merahnya darah. Anting perak Lady Wendy.
End Of Flashback_
Mata ruby Irene bersinar sendu seakan ikut merasakan kepedihan sang tuan."Sejak saat itu Chanyeol sangat terobsesi dengan kesembuhan adiknya.Dia tak ingin lagi ditinggalkan seperti saat kedua orang tuanya dulu. Bahkan akal pikirannya seakan hilang saat memikirkan Nona Sooyoung. Karena itu pulalah mereka pindah ke Heullin. Tempat yang paling cocok untuk Nona Muda. Demi adiknya Tuan Chanyeol rela bolak-balik ke Seoul"lanjut Irene. Hening sejenak. Hanya dentuman sepatu yang menggema dilorong yang temaram itu.
"Apa Sooyoung selama ini juga dilarang berhubungan dengan orang lain?" Tanya Sungjae lagi.
"Sepertinya begitu, Tuan Chanyeol tidak segan-segan menyakiti orang-orang yang mendekati Sooyoung. Tuan Chanyeol berpikiran bahwa tak ada yang bisa tulus menyayangi Sooyoung. Lambat laun orang itu hanya akan menyakiti Sooyoung. Dia hanya ingin kebahagiaan adik tanpa perlu merasakan sakit hati" Jawab Irene. Sungjae mengepalkan tangannya kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Of Heullin (COMPLETE)
Hayran KurguGenre : Romance, mystery. Heullin, kota yang setiap harinya tak pernah cerah dan selalu mendung. Dan seseorang bersembunyi digelapnya kota Heullin. Seseorang yang begitu membenci cahaya. Kota dengan mitos yang terkutuk, dengan salah satu penghuniny...