#12

3.7K 179 1
                                    


Happy Reading

.
.
.

Sebelum pulang, Ira singgah di taman dekat rumah sakit terlebih dahulu. Ira mengeluarkan sebuah foto dari dalam tasnya. Foto dirinya dan Alvi saat duduk bersama di taman ini juga.

Namun tiba-tiba, ada seseorang yang merebut foto itu dari tangan Ira. Orang itu adalah Anita. Ira berdiri dan ingin mengambil foto itu, tapi tidak bisa.

"Kamu perempuan yang waktu itu di lobby kan?"

"Iya. Kenapa? Kaget? Kamu emang cewek perusak hubungan orang ya. Berani-beraninya kamu foto bareng sama tunangan saya!"

"K--kamu salah paham ... itu foto--"

"Apa? Gak usah berlagak bego di depan saya! Kalau udah ketauan selingkuh, ngaku aja!"

"Saya gak pernah selingkuh sama tunangan kamu--"

"Terus ini apa kalau bukan selingkuh?!"

"Kamu beneran salah paham. Tolong, kembalikan foto saya."

"Enak aja foto ini minta di balikin!"

Tiba-tiba ada seseorang berhasil mengambil foto Ira dari tangan Anita. Dan memberikan foto itu kepada pemiliknya. Anita terperanjat melihat orang itu.

"Hendra!"

"Kamu ngapain ganggu dia? Dia gak punya salah kan sama kamu?"

"Oh jadi gitu. Jadi bener kan dugaan aku selama ini. Kalian berdua selingkuh!"

"Cukup!! Aku sama dia baru aja kenal, Anita. Mana mungkin aku selingkuh sama dia!"

"Terus kamu bisa jelasin foto itu?"

"Ya, aku bisa jelasin. Denger baik-baik, orang yang ada di foto itu saudara kembar aku. Berapa kali aku bilang kan sama kamu. Dan kamu masih gak percaya juga!"

Ira terkejut mendengar ucapan Hendra. Apa? Saudara kembar?

"Selama ini aku udah sabar menghadapi sikap kamu. Aku kecewa sama kamu. Kamu nuduh aku tanpa ada bukti yang jelas. Kamu pikir mana ada cowok yang tahan? Kalau sikap kamu masih seperti ini, hubungan kita mana mungkin bisa lanjut?"

Anita yang sudah kesal memilih pergi dari taman itu. Hendra menghampiri Ira.

"Maaf atas ulah dia tadi," ucap Hendra.

"Dokter kenapa mengaku kalau orang yang ada di foto ini saudara kembar Dokter?"

"Memang kenyataanya seperti itu. Saya memang saudara kembar Alvi."

"Dokter jangan bercanda!"

"Saya tidak bercanda. Saya bisa tumjukan buktinya kalau kamu mau."

Hendra membuka jas dokternya hingga terlihat jelas pakaian yang di kenakan. Ira terbelalak begitu melihat pakaian itu. Kemeja yang Alvi kenakan saat menghadiri pernikahan Joni.

Tapi, bisa saja kan kemeja itu bukan Alvi saja yang punya.

"Dokter, kemeja ini tidak bisa membuat saya percaya."

Ira kemudian beranjak pergi. Hendra ingin mengejar tapi tidak jadi karena handphonenya berdering.

♡♡♡♡

Flashback malam ulang tahun teman Anita.

Saat Anita menarik Hendra, Nova merasa bahunya ditepuk oleh seseorang. Nova menoleh ke belakang. Matanya terbelalak.

"Arman!!"

"Kenapa? Kaget lo liat gue?"

Wajah Nova terlihat tegang saat Arman mendekatinya.

"Lo kenapa bisa ada di sini?" tanya Nova.

"Ya menurut lo kenapa coba?"

"Nggak usah balikin pertanyaan gue! Lo diem-diem ngikutin gue ya!"

"Ge-er banget lo! Ngapain juga gue ngikutin lo! Gue di sini karena gue juga di undang."

"Oh."

"Gimana Bestfriend?"

"Ya gitu deh. Sekarang mulai kacau sejak Joni sering gak masuk. Padahal ... mereka sebentar lagi ngisi acara besar. Gue gak tau deh mereka bisa apa gak."

"Kalo gitu ... kenapa gak lo bubarin aja sekalian."

Nova mengernyit, "Bubarin?"

"Iya. Kalo lo bisa gue kasih imbalan, apapun yang lo mau gue bakalan kasih. Asal kerja lo beres. Gimana? Lo bisa gak?"

"Bisa. Lagian, gue udah capek jadi asisten mereka."

Flashback Off


Setelah dari basecamp, Nova pergi ke tempat lain. Di tengah jalan, Nova melihat Joni yang sedang mengutak-atik sepeda motornya. Nova kemudian menghampiri Joni.

"Jon, motor kamu kenapa?" tanya Nova. Joni sedikit kaget dengan kedatangan Nova.

"Eh Nov. Ini nih motor aku tiba-tiba mati. Nggak tau kenapa."

"Aku telepon tukang bengkel ya biar motor kamu bisa dibenerin."

"Nggak usah Nova."

"Udah gak papa." Nova mengeluarkan handphonenya. Lalu menelepon seseorang.

"Udah aku telepon tukang bengkelnya. Bentar lagi juga ke sini."

"Makasih ya."

"Sama-sama. Oya, by the way, nomer HP kamu kok gak aktif sih? Kamu lupa ya kalo hari ini Om Gunawan ngumpul di basecamp?"

"Aku gak lupa kok. Cuma aku lagi males ke sana."

"Males kenapa?"

"Males aja."

"Aku sebenarnya juga males sih, Jon. Nggak ada yang menghargai kita."

Kalimat Nova barusan sukses mengalihkan perhatian Joni dari motornya.

"Maksud kamu?" tanya Joni.

"Coba kamu pikir, kamu kan cuma negur Ira gara-gara dia telat. Tapi Jojo sama Danu belain Ira. Padahal kamu kan bener. Mentang-mentang sekarang Ira janda, jadi banyak yang belain dia. Aku rasa, Ira kesepian sejak Alvi meninggal. Makanya dia cari perhatian ke Danu sama Jojo yang masih jomblo. Dan aku rasa, kamu juga gak dianggap di Bestfriend."

Joni terdiam. Mencerna kata-kata Nova. Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga kata-kata Nova. Rupanya Joni mulai terhasut.

"Mm Jon, aku duluan ya. Tuh tukang bengkelnya udah datang."

"Sekali lagi makasih ya."

"Sama-sama."

♡♡♡♡

#12
04 Maret 2016

Edit
22 Juni 2016

***

Chapter selanjutnya

No spoiler

***


[2] After You're Gone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang