Chapter 3

5.8K 652 18
                                    

Jaejoong perlahan bangkit dari duduknya dan duduk disofa itu kemudian memegangi pinggangnya yang sempat terantuk pinggiran meja.



"Appo... Hah..."



Jaejoong menghela nafasnya dan menyandarkan tubuh kurusnya pada sofa itu kemudian memijit cuping hidungnya.



"Bisakah kau berubah karena aku Yun?"



Perlahan Jaejoong memejamkan matanya yang walaupun dia memejamkan matanya atau membuka matanya sama saja untuknya, sama - sama gelap. Dia sebenarnya tidak percaya diri untuk dapat menikahi Yunho hanya saja... Dia harus melakukannya karena perasaannya.

Katakanlah dia naif dan bodoh namun dia akan terus menungggu Yunho berubah karenanya. Dia akan terus berusaha meyakinkan Yunho bahwa dia bisa menjadi istri yang baik untuknya.

Jaejoong meraba sofa itu dan kemudian bangkit dan meraba sekitarnya. Dia berjalan menuju ruangan dimana dia akan tidur.



SRETT



Jaejoong meraba tempat tidur yang dilapisi sprei sutra itu.



"Apa ini?" Tanya Jaejoong pelan kemudian mengambil sesuatu berbentuk agak pipih



Dia kemudian mendekatkannya pada hidungnya. Dia tersenyum karena mengetahui apa yang ada di atas tempat tidurnya.



"Kelopak bunga mawar... Pasti eomma yang menaruhnya"




Kemudian Jaejoong meraba sekitarnya namun dia hanya menemukan sedikit kelopak bunga mawar. Memang Mrs. Jung dan Mrs. Kim yang menaruh kelopak mawar itu agar menciptakan suasana romantis untuk Yunho dan Jaejoong namun sepertinya semua itu sia - sia saja.



"Eodie? Kenapa hanya sedikit eoh?"



Jaejoong bangkit kemudian melangkahkan kakinya dan dia tahu kenapa bunga - bunga itu hanya sedikit di atas tempat tidurnya.

Bunga itu berserakan di lantai. Dia tahu siapa pelaku pemberantakan itu, siapa lagi kalau bukan sang suami. Karena hanya sang suami yang memasuki kamar ini sedangkan dirinya sejak tadi siang berada di ruang tengah membaca bukunya.



"Hah... Ini akan sulit eomma... appa...." Lirih Jaejoong



Perlahan dia naik keatas tempat tidur itu dan menyelimuti dirinya. Dia menghirup aroma sekitarnya, walaupun bau bunga mawar masih terasa namun ada bau lain yang merasuk dalam hidungnya. Aroma maskulin yang dia sangat ingat itu milik sang suami. Aroma yang menyejukkan untuknya namun terkesan dingin dan tegas, sama seperti sikap sang suami padanya.



"Jalja Yunie...." Jaejoong tersenyum lembut kemudian memejamkan matanya kembali dan terlelap
.
.
.
.
.
Jaejoong terbangun saat alarmnya berbunyi. Dia meraba meja nakasnya dan mengambil jam waker yang ada disana.




"Ngghh... Sudah pukul enam..."





Jaejoong meraba sampingnya, kosong.




"Yunie... bersamanya ya?"



Jaejoong menghela nafas kemudian berjalan kearah kamar mandi yang ada di kamarnya. Dia mengisi bath up dengan air hangat dan menaruh aroma lavender kesukaannya, setelah itu dia memasukkan tubuhnya yang sudah polos ke dalam bath up.




"Ah~~ Nikmatnyaaaaa..... Joongie suka....!" Pekiknya senang





Jaejoong menikmati waktu berendamnya. Dia menyandarkan tubuhnya pada bath up dan membuat dirinya senyaman mungkin disana mencoba melupakan suaminya yang sekarang tengah berkhianat di tempat lain.

LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang