Chapter 4

7.2K 622 9
                                    

Jaejoong terisak pelan, tangan kanannya masih memegangi tangan kirinya yang masih mengeluarkan darah. Dia merasa sangat perih dan sakit... Sakit di tangannya mungkin masih bisa ditahannya, namun di hatinya...


Ceklek



"Permisi..."




Jaejoong mendongakkan kepalanya saat mendengar sebuah suara menyapa gendang telinganya. Suara seorang yeoja.



"Permi... Omo!" Yeoja itu memekik kaget saat melihat keadaan Jaejoong yang cukup mengerikan baginya "Tuan! Gwaenchana?"




Yeoja itu berlari mendekat dan membantu Jaejoong untuk berdiri.



"Nu-nugu?" Tanya Jaejoong takut

"Ah! Mianhae! Aku Song Jihyo, apa nyonya Jung sudah memberitahu jika aku akan ke sini?" Tanya sang yeoja yang ternyata bernama Song Jihyo

"A-ah... Kau Jihyo sshi? Ne, Jung eomma sudah memberitahukannya"

"Mianhae sebelumnya karena aku lancang masuk. Tadi aku sudah mengetuk berkali - kali tapi tidak ada yang membukakan pintu. Saat memegang knop pintu ternyata tidak dikunci dan aku melihat keadaan tuan... Omo! Tuan masih berdarah! Kajja! Aku bantu mengobatinya"

"Gomawo Jihyo sshi..." Ucap Jaejoong kemudian tersenyum






Jihyo sempat terdiam melihat senyum indah milik Jaejoong, baginya senyum Jaejoong sangat indah! Sungguh!

Jihyo menuntun Jaejoong menuju ruang tamu dan mendudukan Jaejoong disalah satu sofa. Dia kemudian bangkit dan mengambil kotak P3K yang Jaejoong simpan disalah satu lemari yang ada di ruang tamu. Dengan telaten Jihyo membersihkan dan mengobati luka Jaejoong. Sempat ngeri juga melihat lukanya tapi dia mencoba bertahan dari kengeriannya itu.



"Se-sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jihyo kemudian meniup pelan luka Jaejoong

"Ak-aku tidak sengaja menjatuhkan piring dan yah... Kau bisa lihat, betapa cerobohnya aku karena pecahan piring itu mengenaiku"

"Begitu?" Tanya Jihyo ragu, dia menaikkan satu alisnya menatap telapak tangan Jaejoong



Dia ragu juga pada alasan jaejoong. Mana ada yang terkena serpihan kaca sampai seperti itu? Bahkan serpihannya menancap pada telapak tangan kirinya. Jaejoong yang mendapatkan pertanyaan seperti itu menggigit bibir bawahnya, dia berdoa semoga kebohongannya tidak terbuka.



"Ji-jihyo sshi..."

"Ne?" Jihyo kembali mendongak dan memfokuskan matanya pada wajah Jaejoong

"Kau bisa bereskan pecahan piring itu?"

"Tentu saja tuan!" Ucap Jihyo dengan semangat "Ah! Tapi, biarkan aku menyelesaikan tugas pertamaku! Mengobati tanganmu ini tuan!"

"Eh? Ne"



Jihyo dengan telaten membalut luka Jaejoong, setelah selesai dia beranjak untuk membersihkan pecahan piring dan mulai menyapu dan mengepel dapur.



Ting tong

Ting tong



"Nugu?" Gumam Jaejoong pelan

Saya akan bukakan Tuan!" Teriak Jihyo dari dapur

"Eh? Bukankah kau sedang membersihkan dapur? Biar Joongie saja"




Jaejoong bangkit dari duduk, dia merasa Jihyo sedang amat sangat sibuk di dapur. Jaejoong perlahan berjalan ke arah dinding dan meraba dinding itu untuk sampai ke depan rumahnya.



LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang