Chapter 7B

12K 713 11
                                    

Mata musang itu perlahan terbuka, dia mencoba memijat keningnya karena merasa sangat pusing. Tapi tangannya tersangkut sesuatu, dia mencoba memfokuskan pandangannya.

Bukankah tadi malam dia tidak bersama Ahra? Lalu?


Degh




Memori Yunho langsung memutarkan kejadian tadi malam dimana dia memaksa Jaejoong untuk melakukan hubungan badan. Yunho berbaring dengan tangan memeluk Jaejoong dari belakang dan tangan kirinya menjadi bantal untuk kepala Jaejoong. Dapat dilihat bagaimana banyak bercak merah bahkan keunguan melekat pada pundak dan punggung Jaejoong.

Yunho merasakan deru nafas teratur Jaejoong yang menurutnya bahwa Jaejoong belum bangun. Dia meruntuk dalam hati kenapa bisa dia melakukan hal itu pada Jaejoong.

Bahkan dia ingat bahwa dia yang telah memaksa Jaejoong tanpa peduli rontaan dan berontakan dari Jaejoong. Dia ingat bagaimana bibirnya menyentuh kulit Jaejoong yang lembut, bagaimana dia memasukkan milik Jaejoong ke dalam mulutnya tanpa ada rasa jijik. Padahal sebelumnya dia meyakinkan bahwa dirinya seorang straight yang tidak menyetujui adanya kaum gay.

Dia juga mengingat bagaimana bisa miliknya 'bangun' tanpa harus pemanasan padahal jika melakukannya dengan Ahra atau mantan kekasihnya dia harus melakukan pemanasan terlebih dahulu. Dia pun ingat betapa hangatnya lubang yang dia masuki tadi malam. Dia juga melihat darah keluar dari sana...



"Darah..." Lirih Yunho 'Jangan katakan kalau tadi malam adalah pertama kalinya dia melakukan hal ini?' Lanjutnya dalam hati




Yunho menggeleng frustasi kemudian memejamkan matanya. Apa yang sebenarnya dia lakukan hingga seperti ini!




"Shit!" Umpatnya kemudian mencoba bangun



Dia menarik salah satu tangannya yang menjadi bantal untuk kepala Jaejoong dan duduk dipinggir ranjang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari penutup tubuh bagian bawahnya. Dia kembali mengumpat karena tidak bisa mengingat bagaimana dirinya bisa melempar semua pakaiannya disekeliling kamar.

Saat memungut kemejanya didekat lemari pakaian kemudian dia mengambil sebuah piyama yang tergeletak disebelahnya. Yunho memperhatikan seberapa parah piyama itu terkoyak. Yunho pun menoleh dan memandang punggung Jaejoong kemudian dia mengeratkan pegangannya pada piyama tersebut. Dia menggelengkan kepala dan beranjak masuk kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jaejoong membuka matanya, walau hanya kegelapan yang didapat tidak apa. Dia sebenarnya tidak bisa tidur, bagaimana bisa tidur jika teringat suaminya memperkosanya. Memperkosa? Jaejoong ingin tertawa jika mendengarnya. Suaminya sendiri melakukan hal seperti itu padanya.

Tidak masalah untuk Jaejoong jika mereka melakukan atas dasar saling mencintai. Ingat, ATAS DASAR SALING MENCINTAI. Tapi sekali lagi, Yunho menaburkan garam pada lukanya yang belum tertutup.

Tubuhnya menggigil mengingat apa yang dialaminya tadi malam. Dia hanya merasakan sentuhan kasar suaminya. Lalu sekarang bagaimana?

Jaejoong mencoba bangkit walau bagian belakang tubuhnya terasa perih. Dia mendorong tubuhnya agar bisa bersandar pada kepala tempat tidur. Jaejoong menekuk lututnya dan menyembunyikan wajahnya disana.



Tes

Tes

Tes





Kembali, airmata itu keluar dari matanya dan mengalir deras dari sana. Dia harus apa sekarang? Apa yang harus dikatakannya pada orangtuanya dan juga Junsu yang sangat menyayanginya?



Ceklek



Suara pintu terbuka itu tidak membuat Jaejoong bergerak. Dia masih menyembunyikan wajahnya pada sela lututnya namun dia meredam suara tangisnya.

LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang