Yuuhhuuu~
Buat yg nanya, epilog mana? Epilog dong, epilog please.....Gak usah khawatir, Cho selalu update epilog kok, tp lama 🤭
Buat yg baru kenal Cho, mungkin gak tau peraturan epilog ini, so? Salam kenal
Srettt
Namja bermata musang itu menutup dokumen yang ada di depannya kemudian memberikannya pada sang asisten. Dia kemudian menyuruh asistennya itu keluar ruangannya dan dia menyandarkan tubuhnya pada sofa kerjanya. Namja itu memejamkan matanya, mencoba untuk rileks karena dia merasakan sakit pada kepalanya akhir - akhir ini.
Tok tok tok
Namja itu kembali membuka matanya dan menatap pintu ruangannya, sebelumnya dia melirik ke arah jam dinding terlebih dahulu. Memastikan bahwa ini sudah lebih dari jam kerja seharusnya.
"Masuk" Ucapnya datar
Ceklek
Namja yang merupakan asistennya itu masuk dan memberi hormat, dia mendekat dengan membawakan secangkir teh untuk atasannya.
"Sudah waktunya pulang tuan" Ucap sang asisten mengingatkan
"Pulang? Tidak ada yang menungguku dirumah jadi untuk apa pulang?" Jawab sang bos sakartis
"Paling tidak makanlah tuan, ini sudah pukul delapan malam dan tuan belum menyentuh makanan yang sudah dibawakan oleh eomma anda" Ucap sang asisten dengan nada masih sopan
Namja bermata musang itu menoleh dan hanya bergumam sebelum dia membuka salah satu dokumen di meja dan membacanya. Sang asisten menghela nafasnya dan pamit keluar ruangan. Dia kemudian menelepon nyonya besarnya dan mengatakan apa yang terjadi, sang nyonya besar tentu khawatir dengan keadaan anaknya tapi, itulah yang terjadi empat tahun ini...
.
.
.
.
.
.
.
CeklekPintu ruangan itu terbuka dan terlihat sang namja bermata musang yang bernama Jung Yunho itu berdiri dengan angkuhnya di sana.
"Tuan akan pulang?"
"Ne, aku akan pulang"
Sang asisten mengikuti bosnya dari belakang, dia bertugas mengantar jamput bosnya. Yah, bisa dilang dia adalah asisten plus supir pribadi bosnya. Tapi dia melakukannya dengan suka rela walaupun kadang dia kesal pada bosnya yang satu ini.
"Apa jadwal besok?" Tanya Yunho di dalam mobil, tangannya sibuk mengotak - atik ipad yang ada dipangkuannya, melihat perkembangan perusahaan melalu benda itu
"Besok Anda akan kedatangan tamu dari Thailand untuk merencanakan pembukaan cabang perusahaan di sana dan memiliki janji makan malam bersama tuan Lim"
"Ara"
Yunho mengangguk kecil dan mengunci ipad-nya. Dia kemudian melepaskan kacamata bacanya dan menatap keluar jendela mobilnya.
Pikirannya melayang jauh, membayangkan apa yang sudah terjadi empat terakhir pada hidupnya. Dia mencari kemanapun istrinya namun tidak ditemukan hingga detik ini. Istrinya seakan ditelan bumi karena tidak bisa ditemukan dimanapun, seperti ada dinding baja yang tidak bisa ditembus
Dia sudah pergi menemui kedua mertuanya namun nihil, kedua orangtua Jaejoong itu juga hilang entah kemana. Hal itu membuat Yunho depresi hingga akhirnya dia menggoreskan sebuat benda tajam pada pergelangan tangannya.
Untung saja hal itu di ketahui oleh eommanya yang memang datang berkunjung ke apartemen Yunho. Sejak saat itu Yunho tidak diizinkan untuk tinggal sendirian, Yunho dipaksa oleh eommanya untuk tinggal di rumah utama mereka hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light
FanfictionYunho dijodohkan dengan Jaejoong. Apa Yunho bisa menerima semua ini terlebih dengan kekurangan yang Jaejoong miliki? Yunjae, Romance, hurt/comfort, angst, drama.