[ a n g l o c i t a ]
13 Juli 2016.
Rabu! Akhirnya Rabu juga. Aku menunggu tapi tak menunggu. Para gadis, kalian tahu perasaanku 'kan? Aku benci kontradiksi ini.
Aku mengeluarkan hampir tiga perempat isi lemariku. Mencoba baju ini dan celana itu. Atau blouse ini dan rok itu.
Mix and match-ku akhirnya membuahkan hasil. Aku mendesah lega setelah menemukan sesuatu yang akan kukenakan hari ini.
Baju hijau tosca tanpa lengan, celana jeans biru navy dilengkapi cardigan berwarna senada. Untuk sepatu, aku memilih sneakers hijau tosca. Tak lupa, silicone HP dengan tema monster inc yang lagi-lagi berwarna hijau tosca.
Keinginanku hari ini sederhana. Semua berjalan lancar.
Semoga hari ini cerah seperti warna hijau tosca.
•••
Aku melirik jam di atas meja riasku. "Jam setengah dua masih lama, ya."
Tangan kiriku yang bebas meraih ponsel di atas meja. Chat masuk dari Mario mengalihkan perhatianku dari cermin. Mataku melirik dari kiri ke kanan layar dan mulai membaca.
Mario: Halo halo. Udah siap?
Tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Perutku ikut-ikutan sakit. Aku butuh kamar mandi.
GraceSam: Sek ya, perutku mules. Wait :')
Aku beranjak dari depan meja rias menuju kamar mandi. Gejala yang tidak jelas ini sungguh merepotkan.
Setelah meyakinkan diriku kalau sakit perut tak lagi datang, aku kembali ke kamar. Objek yang kulihat pertama kali adalah jam.
"Masih jam satu kurang," gumamku.
Mario: Wkwkw habis makan sambal tah kok mules?
Mario ... bahkan tawa renyahmu saja sudah terekam di pikiranku
Apa sih, Ges. Sepertinya otakku mulai miring. Aku menggeleng, mengusir perdebatan antara hati dan otak yang memang tak sejalan.
GraceSam: Iya, td abis makan sambel :D
GraceSam: Kmu uda siap?Aku tak yakin sakit perut ini hanya gara-gara sambal.
Mario: Wkwkw pake minyak kayu putih sana.
Mario: Udah siap. Kmu uda?GraceSam: Nggak deh. Kan mau pergi, nnti malah bau minyak kayu putih.
GraceSam: Iya, aku jg uda siap.Mario: Wkwkwkw brgkat skrg?
GraceSam: Iya terserah gppa kalo mau brgkt skrg.
Mario: Kalo gt aku jemput km skrg yaaak
GraceSam: Iya, aku tungguin. Atiati yaaa.
Aku kembali berkutat memandangi refleksiku di cermin. Tak lupa aku memasang softlens warna hitam di kedua mataku.
Aku tak mahir dalam urusan merias diri. Bedak tabur dan sedikit lip gloss sudah cukup untukku. Lagian, alisku sudah tebal dan rapi.
Setelah puas dengan penampilanku, aku meraih tas selempangku untuk mengisi ponsel dan dompet.
Seraya kakiku melangkah menuju teras, aku melafalkan doa dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
UPAKYANA #1
القصة القصيرةKumpulan cerita pendek tentang cerita panjang. Berisi cerita dengan genre fiksi, non fiksi, dan semacamnya. Copyright © 2016 by calladaiva