2 - Love And Mistery

51 10 0
                                    

***

Sudah seminggu ini aku dan Galan selalu mencari informasi tentang Helena. Namun informasi itu tak satupun yang berguna.

"Huhh! Galan kemana lagi kita akan mencari informasi nya? Aku rasa kita sudah bertanya pada semua teman Helena, tapi tidak ada satupun yang mengarah kepentunjuk. " Ucap ku dan melepaskan nafas berat, karna aku telah bingung ingin mencari Helena dimana lagi.

" Iya kau benar, aku juga bingung ingin mencari kemana lagi. Apakah sebaiknya kita meminta bantuan polisi saja? " Ucap Galan memberi usul.

" Kurasa itu adalah ide yang bagus! " Ucap ku dan menyunggingkan senyuman pada Galan.

Yap, sebaiknya kasus ini harus ada campur tangan aparat Kepolian, Helena sudah 3 bulan menghilang. Dan pasti nya ini adalah kasus yang serius.

"Iya nanti aku yang akan pergi kekantor Polisi, aku ingin kau tenang dan bersabarlah" Galan tersenyum kearah ku, senyuman nya selalu saja memberikan ketenangan pada siapa saja yang melihaynya, dia adalah orang yang baik dan sangat tedu.

"Terimakasih Galan"


***


Hari ini adalah hari libur. Edgar mengajakku untuk main kerumah nya. Aku dengan senang hati menerima ajakan nya, karena sejak kami pacaran Edgar tidak pernah mengajakku main kerumah nya.

Tiba-tiba Iphone ku bergetar, bertanda ada sms masuk. Ternyata itu adalah sms dari Galan. Dia mengajak ku untuk mencari informasi tentang Helena, dan aku bilang padanya, jika hari ini aku tidak bisa menemani nya, karena aku ingin pergi bersama Edgar.

Edgar telah menunggu ku didepan rumah. Aku langsung berlari kearah nya,.aku tak mau Edgar menunggu terlalu lama.

"Hi sayang, ayo kita pergi sekarang." Ajak ku.

Sesampainya dirumah Edgar...

Aku pun tertegun melihat rumah nya yang begitu besar dan model rumah nya terkesan mode clasik. Namun rumahnya terlihat begitu menyeramkan.

"Edgar apakah ini rumah mu" Tanya ku dan melihat rumah Edgar dari kaca jendela mobil.

"Iya sayang.." Ia turun dan membukakan pintu mobil nya untukku.

"Silah kan turun tuan putri" Ucap Edgar dengan sikap nya yang dibuat seperti sang pangeran yang menyambut sang tuan Putri Kerajaan.

"Silah kan masuk tuan Putri yang cantik. Anggap saja jika ini adalah sebuah Istana" Ucap Edgar tersenyum manis dan mempersilahkan ku masuk kerumah nya.

"hahaha kau bisa saja Edgar " Aku tertawa malu melihat cara Edgar memperlakukan ku bak tuan Putri.

Ternyata didalam rumah Edgar Tidak seseram diluarnya. Malahan ini lebih terkesan seperti mode rumah modern. Cat kuning terang membuat suasana rumah ini menjadi cerah.

"Ayo Karina silah kan duduk. Aku akan membawakan mu beberapa cemilan dan minuman" Ucap Edgar mempersilahkan aku duduk disebuah sofa. Dan dia berlalu pergi meninggalkan ku sendiri diruang tamu.

Apakah rumah sebesar ini hanya ada Edgar sendirian? Dan kemana ayah dan ibunya? Dan apakah rumah sebesar ini sama sekali tak ada pembantu? Aku bergitu heran. Begitu banyak pertanyaan yang bermunculan dibenak ku, yang nanti nya siap akan aku tanyakan pada Edgar.

Edgar pun datang, dan tak kulihat dia membawakan makanan dan minuman untuk ku.

"Sayang maaf yah, ternyata pesediaan nya habis. Bisa kah kamu menunggu dirumah ini? Aku akan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa minuman dan cemilan"

"Tapi bukan nya supermarket jauh dari sini? Kalau begitu aku ikut saja dengan mu"

"Iya, bisakah kamu tunggu disini? Kamu tidak perlu ikut, soalnya aku hanya ingin membeli sedikit bahan, jadi kurasa tidak begitu repot jika membelinya sendirian."

Aku hanya mengangguk. Walaupun sebenarnya aku takut berada dirumah sebesar ini sendirian, lagian Edgar benar, aku tidak perlu ikut dengan nya. Dia hanya ingin membeli sedikit barang, dan kurasa tidak begitu membuat nya repot jika pergi sendiri.

Aku hanya berdiam diri duduk di sofa rumah Edgar. Aku merasa bosan.

Akhir nya aku memutuskan untuk melihat-lihat isi rumah ini. Tiba-tiba mataku tertuju pada sesuatu disamping tangga. Ada sebuah pintu kecil disana, dan aku begitu penasaran. Akupun mendekati pintu itu, dan berusaha membuka pintu itu namun terkunci.

Tapi, kulihat ada sebuah gantungan didekat tangga, dan disana tergantung sebuah kunci. Akupun buru-buru mengambilnya dan membuka pintu itu.

Kulihat didalam begitu gelap. Aku masuk kedalam ruangan ini yang kuyakini adalah sebuah ruang bawah tanah. Sangat sunyi, pengap dan juga berdebu.

Aku menuruni anak tangga untuk sampai dibawah sana yang terlihat begitu menyeramkan. Setibanya disana, aku disambut dengan hawa dingin yang sangat membuat bulu kuduk ku merinding.

SALAM CINTA ^^
Jangan lupa Vote dan coment ya :)

The Mistery Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang